Penjelasan Singkat Mengenai OIS (Optical Image Stabilization) – Belakangan ini, istilah “OIS” sering kali muncul pada tabel deskripsi soal spesifikasi dari suatu smartphone. Yap, sebagian vendor pembuat gadget memang sengaja untuk menyematkan fitur canggih ini pada produk ponselnya sebab semakin hari, minat konsumen akan fotografi memakai ponsel semakin meningkat saja, dan nampaknya hal itu dianggap sebagai suatu hal yang serius untuk “digarap” dan dikembangkan lebih lanjut, salah satunya dengan penambahan fitur ini pada perangkatnya.
BACA JUGA : Tips Fotografi Menggunakan Smartphone Ala Admin Techijau
Tapi sebelumnya mungkin sebagian dari kau masih belum paham dan bakal bertanya-tanya, bekerjsama OIS itu apa sih?
OIS yakni kependekan dari Optical Image Stabilization, yang kalau dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih yakni penstabil gambar secara optik (gitu kali ya? Ah pada dasarnya mirip-mirip begitu deh 😛 ). Fitur ini juga dikenal dengan istilah IS (image stabilizer) OSS (Optical SteadyShot), AntiShake, atau yang lainnya. Terus, fungsinya buat apa? Yaa ibarat namanya itu, supaya gambar sanggup stabil. Ehehehe, kurang memuaskan banget ya jawabannya… Okedeh, di posting kali mimin bakal buatkan sedikit klarifikasi singkat mengenai OIS dengan bahasa orang awam biar lebih gampang untuk dimengerti, dengan impian sanggup menghilangkan rasa penasaranmu soal istilah ini.
Fungsi OIS
Pernah nggak sih foto kalian akhirnya ngeblur gara-gara kamera (hape) goyang alias nggak stabil waktu ambil foto? Yap, hal itu emang cukup sering terjadi, khususnya ketika ambil foto dalam pencahayaan minim (gelap) sebab biasanya, kamera akan menurunkan shutter speed menjadi lebih lambat biar foto sanggup terlihat lebih terang.
BACA JUGA : 3 Hal Utama Yang Mempengaruhi Kecerahan Foto
Sedangkan, ibarat yang sudah pernah mimin bahas sebelumnya, untuk sanggup menghasilkan foto yang tajam atau terhindar dari blur ketika memakai settingan shutter speed lambat, kamera harus tetap stabil pada posisinya.
BACA JUGA : Apa Itu Shutter Speed Pada Kamera?
Sumber gambar : Wikipedia
Nah, disinilah tugas OIS menjadi sangat penting untuk menjaga biar lensa tetap stabil untuk meminimalisir imbas getaran atau goncangan ketika mengambil foto, ibarat yang terlihat pada gambar diatas yang menggambarkan soal perbedaan dari foto yang diambil tanpa OIS (IS Off) dengan foto yang diambil dengan kamera dengan fitur OIS (IS On).
Cara Kerja
Terus, cara kerjanya gimana? Kamu pernah perhatiin kepala ayam? Kurang lebih ibarat itulah cara OIS untuk menciptakan foto menjadi stabil. Kalau masih kurang jelas, mending kau tonton dulu deh video dari LG untuk memperkenalkan OIS pada smartphone flagship mereka (pada ketika itu) yakni LG G2, yang kebetulan juga merupakan smartphone Android pertama yang memakai fitur OIS. Tapi perlu dicatat yaa, bahwa sebelumnya sudah ada smartphone dengan OS selain Android yang memakai fitur serupa, yaitu Nokia dengan Lumia 920 nya.
Nah, sesudah nonton video diatas, mimin yakin niscaya sudah pada paham kan fungsi OIS dan citra soal cara kerjanya? Yap, kamera (atau lebih tepatnya lensa optik) pada perangkat yang memakai fitur ini bakal bergerak untuk meminimalisir imbas getaran jikalau sensor mendeteksi adanya getaran.
Berbeda dengan EIS (Electronic Image Stabilization) yang meminimalisir imbas blur secara “digital”, OIS bekerja dengan secara positif bergerak atau menggerakkan lensa secara fisik. Jelas, fitur ini bakal menambah biaya produksi dari suatu perangkat, sehingga jangan heran kalau cuma beberapa perangkat smartphone mahal saja yang dibekali dengan fitur ini.
OIS juga sangat mempunyai kegunaan ketika kita ingin mengambil sebuah video biar minim guncangan, sehingga video yang dihasilkan jadi lebih stabil dan lebih yummy dipandang.
Gimana? Sekarang udah paham kan? Oke, mungkin sekian dulu dari mimin untuk postingan kali ini. Kamu sanggup menjelajahi blog Techijau.com ini untuk menemukan banyak sekali info menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 😀
Sumber aciknadzirah.blogspot.com