Tuesday, July 11, 2017

Sejarah Dan Proses Pembentukan Tata Surya Pada Teori Bintang Kembar

 Ada banyak sekali macam teori yang menjelaskan bagaimana proses terjadinya  Sejarah dan Proses Pembentukan Tata Surya pada Teori Bintang KembarSeperti yang kita ketahui. Ada banyak sekali macam teori yang menjelaskan bagaimana proses terjadinya tata surya. Begitu juga, para andal yang bergerak dibidang astronomi. Mereka tidak serta merta sanggup menyimpulkan suatu teori dengan begitu mudah. Tentunya mereka telah melaksanakan banyak sekali macam penelitian dan menurut bukti yang sudah ada.


Nah, beberapa teori mengenai pembentukan tata surya sudah ada yang dipublikasikan. Salah satu yang populer yaitu teori bintang kembar. Untuk mengetahui apa itu teori bintang kembar dan bagaimana proses asal mula teori tersebut dibuat. Berikut penjelasannya.


Sejarah Teori Bintang Kembar


Secara umum, teori bintang kembar menjelaskan bahwa tata surya berawal dari adanya dua bintang kembar yang berukuran raksasa. Kemudian, salah satu dari bintang tersebut meledak dan hasil bagian dan debu yang bertebaran di angkasa. Lambat laun, bagian dan debu tersebut mulai berubah bentuk menjadi planet-planet. Sedangkan untuk bintang raksasa lain yang tidak meledak, menjadi matahari yang kita kenal hingga dikala ini.


Pendapat mengenai proses terciptanya tata surya ini, dikemukakan oleh 2 orang astronom. Masing-masing dari mereka berdua menawarkan hipotesis. Isi hipotesis dari keduanya mempunyai persamaan.


Orang yang pertama kali mengemukakan teori bintang kembar ini ialah seorang astronom yang berasal dari Inggris, Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1930. Lyttleton menjelaskan di dalam teorinya, bahwa pada awalnya tata surya mempunyai 2 bintang. Akan tetapi, salah satu dari bintang tersebut meledak. Beberapa orang menyebut kalau ledakan tersebut akhir dari goresan dengan meteor atau planet yang berukuran lebih besar dari bintang yang meledak. Hasil dari ledakan bintang yang berupa batuan, gas, debu dan banyak sekali macam material, mengelilingi bintang lain yang tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, batuan dan material lain tersebut menjelma planet-planet dan segala macam isinya.


Alasan utama Lyttleton sanggup mengemukakan teori ini yaitu menurut hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut menyampaikan kalau terdapat tata surya lain yang juga mempunyai bintang kembar. Oleh alasannya ialah itu, Lyttleton beropini kalau tata surya yang kini kita huni berasal dari hasil ledakan bintang kembar juga.


Penemu teori bintang kembar selanjutnya yaitu Fred Hoyle pada tahun 1956. Fred Hoyle menyampaikan kalau dahulu tata surya berasal dari 2 bintang yang berukuran sama dan saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Namun, salah satu bintang meledak dan menyisakan serpihan-seprihan  kecil di angkasa. Serpihan tersebut tertarik dan terperangkap pada gaya gravitasi yang dimiliki bintang yang tidak meledak. Serpihan itu juga mulai mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut dalam sebuah orbit.


Alasan yang sama diutarakan oleh Fred Hoyle mengenai pembentukan tata surya. Ia beranggapan bahwa sehabis ada penelitian lain terhadap tata surya, ditemukan kalau terdapat bintang kembar yang juga dimiliki oleh tata surya lain. Oleh alasannya ialah itu, Fred Hoyle sanggup menawarkan pendapat kalau tata surya kita dikala ini berasal dari proses ledakan dari salah satu bintang kembar.


Proses Pembentukan Tata Surya


Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Fred Hoyle. Proses pembentukan tata surya berawal dari 2 bintang yaitu matahari dan bintang kembarannya. Bintang kembaran yang lain berada pada kondisi yang tidak stabil. Seiring berjalannya waktu, bintang kembaran tersebut mengalami ledakan – ledakan kecil. Hingga pada suatu dikala bintang tersebut mengalami ledakan yang besar hingga menjadi bagian – bagian kecil beserta debu yang bertebaran di angkasa.


Serpihan – bagian dan debu tersebut hasilnya terjebak di dalam gaya gravitasi yang dimiliki oleh matahari. Namun gaya gravitasi tersebut tidak terlalu berpengaruh untuk menarik bagian dan debu masuk ke dalam matahari. Seiring berjalanya waktu, bagian – bagian tersebut berubah bentuk menjadi jalur atau sabuk asteroid yang memisahkan antara planet dalam dengan planet luar. Sedangkan debu – debu yang bertebaran mulai berkumpul menjadi satu menjadi planet yang kita kenal dikala ini.


Kontroversi Di Dalam Teori Bintang Kembar


Perlu diketahui kalau mengemukakan inovasi yang berupa pendapat ataupun teori gres niscaya mempunyai hambatan di dalamnya. Begitupun yang dialami oleh Lyttleton. Teori miliknya yang menjelaskan proses terjadinya tata surya juga mengalami kontradiksi oleh para andal astronomi dan ilmuan lain. Para andal beranggapan kalau teori ini terlalu mudah, sederhana dan tidak sempurna. Sehingga banyak di antara mereka tidak mendukung teori ini. Ditambah dengan, bahwa teori ini tidak mempunyai landasan teori yang kuat. Landasan tersebut tidak menurut fakta yang sudah ada sebelumnya.


Jika melihat bahwa Lyttleton beropini bahwa teori ini menurut dari penelitian sebelumnya. Para andal astronomi juga beropini kalau penelitian sebelumnya masih belum tepat dan tidak terdapat bukti yang jelas. Sehingga teori ini masih belum sanggup diterima oleh beberapa ahli. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung wacana teori ini dan percaya kalau tata surya kita terbentuk dari hasil ledakan oleh salah satu bintang selain matahari.


Kelebihan dan Kekurangan Teori Bintang Kembar


Seperti klarifikasi sebelumnya. Beberapa andal astronomi dan ilmuan baiklah dengan teori yang dikemukakan oleh Lyttleton. Mereka beranggapan kalau teori bintang kembar mempunyai kelebihan di dalamnya. Sehingga banyak yang percaya dengan proses pembentukan tata surya yang berawal dari ada 2 bintang kembar. Berdasarkan penelitian yang lebih mendalam, para astronom dan ilmuan menemukan terdapat bintang kembar atau bintang ganda yang juga mempunyai nama lain bintang ekor, terdapat di dalam sistem tata surya. Keberadaan bintang kembar tersebut yang menawarkan pendapat kalau teori yang dibentuk oleh Lyttleton benar adanya. Kesimpulannya, ada kemungkinan kalau terdapat bintang kembar dikala jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum adanya tata surya dan planet.


Beberapa andal yang kurang baiklah dengan teori ini menjelaskan kekurangan yang dimiliki teori bintang kembar. Bintang kembar yang ditemukan oleh para andal astronom mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar selayaknya matahari. Bintang kembar yang ditemukan oleh andal astronomi mempunyai ukuran paling besar setara dengan ukuran planet. Oleh alasannya ialah itu, kemungkinan terdapat 2 bintang kembar tidak sanggup menawarkan keyakinan kepada pada andal astronomi.


Selain itu, teori bintang kembar juga tidak sesuai dengan fakta yang ada pada planet bumi. Seperti yang kita ketahui kalau planet bumi yang kita huni mempunyai struktur alam yang beda dengan planet lain. Tidak hanya daratan saja, di bumi juga terdapat lautan yang begitu luas. Sehingga teori bintang kembar ini begitu lemah kalau dibandingkan dengan kondisi planet bumi.


Itulah tadi klarifikasi mengenai pembentukan tata surya menurut teori bintang kembar. Semoga sanggup bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com