Pembentukan sistem tata surya masih menjadi misteri. Beberapa jago astronom serta ilmuan melaksanakan banyak sekali macam penelitian terkait dengan proses pembentukan tata surya. Salah satu teori yang menjelaskan mengenai asal seruan tata surya yaitu Teori Pasang Surut. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai teori pasang surut ini, berikut penjelasannya.
Sejarah Teori Pasang Surut
Awal mula teori pasang surut atau mempunyai nama lain teori Tidal dikemukakan pertama kali oleh spesialis alam dari Prancis yang berjulukan George Louis Leclerc de Buffon (1707-1788) pada periode ke 18, menyampaikan bahwa planet-planet terbuat dari hasil goresan antara matahari dengan komet raksasa. Hasil goresan tersebut menghasilkan puing-puing yang nantinya akan menjelma beberapa planet yang berotasi dengan arah yang sama ketika mengelilingi matahari.
Selanjutnya teori pasang surut ini diperbaiki kembali oleh Sir James Hopwood Jeans, spesialis matematika dan astrofisika dari Inggris dan Harold Jeffreys pada tahun 1918. Mereka berdua menyampaikan jikalau awal mula terbentuknya tata surya yaitu ada sebuah matahari yang dilewati oleh bintang yang sangat bersahabat jaraknya. Karena terdapat gaya gravitasi , sebagian massa yang dimiliki oleh matahari tertarik ke arah bintang tersebut hampir mirip cerutu. Massa matahari yang tertarik tersebut, besar pada potongan tengah dan kecil di potongan ujung dan pangkal. Setelah bintang tersebut pergi menjauhi matahari, massa yang berbentuk cerutu tersebut terus berputar mengelilingi matahari yang akhirnya mendingin dan membentuk bulatan untuk kemudian menjelma planet. Sedangkan matahari tetap menjadi matahari yang kita kenal mirip ketika ini.
Ada beberapa pendapat lain mengenai teori pasang surut yang dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys. Terbentuknya tata surya lantaran adanya efek pasang gas-gas milik matahari jawaban adanya gaya gravitasi dari bintang yang berukuran besar ketika melintasi matahari. Singkat cerita, gas tersebut sangat panas kemudian menjelma bola yang cair dan perlahan mendingin menbentuk planet dan satelit.
Menurut Jeans, terdapat interaksi antara matahari dengan bintang yang melewati matahari. Pasang surut yang dialami oleh matahari sangat besar, akhirnya terbentuk gunung – gunung berukuran raksasa yang terdapat di matahari. Gunung tersebut sangat tinggi sampai membentuk pengecap api. sebab bintang yang melewati matahari mempunyai massa yang hampir sama dengan massa matahari. Di dalam pengecap api terjadi perapatan gas-gas yang akhirnya pecah membentuk benda-benda tersendiri yaitu planet.
Seiring berjalannya waktu, proses pendinginan terjadi lebih cepat pada planet-planet yang berukuran kecil mirip Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan untuk planet yang berukuran lebih besar, proses pendinginan berlangsung cukup lama. Selama proses pendinginan berlangsung, masih terjadi gaya tarik yang dilakukan oleh matahari. Terjadi pasang surut pada planet gres sehingga beberapa materi yang ada di badan planet gres akan tertarik keluar. Materi tersebut nantinya akan menjelma satelit-satelit (bulan) yang berputar mengelilingi planet.
Penjelasan Oleh Beberapa Ahli
- George Louis Leclerc de Buffon
Tata surya terbentuk dari material yang berasal dari matahari. Material tersebut tersebar di alam semesta. Hal ini disebabkan telah terjadi goresan antara bintang besar yaitu matahari dengan sebuah komet. Hal inilah yang mengakibatkan beberap materi milik matahari terpental keluar.
- James Hopwood Jeans
Tata surya terbentuk lantaran adanya interaksi yang terjadi antara matahari dan bintang yang melewatinya. Terjadi pasang surut yang amat besar pada permukaan matahari. Sehingga menjadikan banyak materi yang terpental keluar. Materi yang terpental tersebut lambat laun menjelma gumpalan yang akhirnya menjelma planet. Pada tahun 1919, ia memperbaruhi teorinya dan menyampaikan bahwa ketika pertemuan itu terjadi, radius matahari sama dengan orbit Neptunus. Hal ini menandakan akomodasi untuk melontarkan materi pada jarak yang dikehendaki.
- Harold Jeffreys
Teori yang ungkapkan oleh Jeans, tidak terlepas dari kritikan dari ilmuan lain. Salah satu ilmuan itu yaitu Harold Jeffreys. Jeffreys mempertanyakan mengenai keberadaan bintang masif yang bergerak mendekati matahari(seperti yang diungkapkan Jeans sebelumnya). Menurut Jeffreys, keberadaan bintang masif tersebut masih sangat jarang di angkasa, sehingga kemungkinan untuk bertemu dengan matahari sangat kecil. Oleh lantaran itu, pertanyaan besar muncul. Apakah benar tata surya kita ketika ini berasal dari interaksi antara matahari dengan bintang tersebut yang menjadikan materi milik matahari terlempar keluar oleh gaya tarik gravitasi bintang.
- Lyman Spitzer
Tidak hanya Jeffreys yang memberi kritikan terhadap teori Jeans. Pada tahun 1939, seorang ilmuan yang berjulukan Spitzer ini juga memperlihatkan tanggapannya. Spitzer menanyakan mengenai bagaimana proses terbentuknya planet Jupiter dengan cara membandingkan temperaturnya. Menurutnya, jikalau teori pasang surut yang dikemukakan oleh Jeans benar maka seharusnya planet Jupiter yang ada ketika ini mempunyai massa 100 kali lebih besar. Meskipun intinya teori ini mempunyai banyak kekurangan, para jago percaya bahwa teori ini sanggup menjadi materi pola untuk mengetahui proses terbentuknya sistem tata surya.
Kelebihan Dan Kelemahan Teori Pasang Surut
Dalam perkembangannya, semua teori mengenai penciptaan tata surya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal tersebut tidak terlepas dari pendapat serta bukti-bukti yang ada di lapangan, dimana bukti – bukti tersebut masih mempunyai keterkaitan dengan objek yang lain. Begitu pula yang terjadi pada teori pasang surut ini. Masih terdapat kekurangan di dalam teori ini, namun kita masih sanggup menemukan kelebihan di dalamnya. Berikut kelebihan yang dimiliki oleh teori pasang surut ini:
Kelebihan Teori Pasang Surut
Banyak ilmuan dan para astronom baiklah dan mendapatkan teori ini alasannya yaitu masih sanggup dilogika dan masuk akal. Di dalam teori ini menjelaskan mengenai pembentukan tata surya yang berasal dari efek pasang gas-gas yang dimiliki oleh matahari, jawaban dari gaya gravitasi yang berasal dari bintang ketika melintasi matahari. Gas tersebut terlepas dan pada akhirnya mengelilingi matahari(sesuai dengan orbit) dan membentuk planet dengan ukuran yang teratur.
Kekurangan Teori Pasang Surut
- Kemungkinan untuk matahari bertemu dengan bintang masif sangat sulit, mengingat ketika itu bintang masif masih jarang untuk ditemukan.
- Materi yang terlepas dari matahari berupa gas tersebut dalam keadaan yang sangat panas. Sehingga sangat sulit untuk memadat kemudian mendingin kemudian berputar di dalam orbit secara teratur.
Begitulah klarifikasi mengenai teori pasang surut. Pendapat tersebut memang masih mempunyai banyak kekurangan. Namun tidak ada salahnya untuk mengetahui teori ini. Semoga bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com