Gurumaju.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) ketika ini melaksanakan pendataan Guru Honorer.
Dikutip dari Situs resmi gtk.kemdikbud.go.id;
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa keberadaan guru honorer masih sangat diharapkan sebagai guru pengganti. Sebab, jumlah guru di Indonesia masih belum merata.
Mendikbud menyampaikan keberadaan guru honorer ini untuk menggantikan guru yang sudah mamasuki usia pensiun, penambahan sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, atau sebagai pengganti guru yang meninggal dunia maupun yang mengundurkan diri.
"Namun lantaran ada moratorium maka berakibat pada penumpukan. Oleh lantaran itu, kami ingin menuntaskan masalah guru honorer biar kami bisa mengangkat guru dengan jalur reguler,” ujar Mendikbud kepada kepada awak media seusai pertemuan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (23/1).
Mendikbud menyampaikan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, maka pihaknya akan merekrut guru-guru honorer. Kemudian mereka akan dilatih biar kemampuannya semakin meningkat.
“Kemarin kami sudah bicara ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), jikalau bisa honornya diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU). Jangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lantaran niscaya nanti sulit", ujar Muhadjir Effendy.
“Kemarin kami sudah bicara ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), jikalau bisa honornya diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU). Jangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lantaran niscaya nanti sulit", ujar Muhadjir Effendy.
Lebih lanjut Mendikbud menyampaikan menurut sensus yang sudah dilakukan oleh Kemendikbud menyampaikan dari 736 ribu guru honorer, ternyata 30 ribu guru honorer diantaranya sudah tidak ada di sekolah. Maka itu pihaknya akan melaksanakan pencucian data dengan menghapus yang sudah tidak lagi menjadi guru honorer.
Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyambut positif dan mendukung langkah-langkah yang ditempuh Mendikbud dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Saya oke dan mendukung biar ada semacam kemampuan influence dari sentra untuk bisa menghipnotis atau bahkan memaksa tempat untuk bisa meningkatkan kualitas dan compliance (pemenuhan) mereka terhadap standar-standar yang kita inginkan” ujar Sri Mulyani.
“Saya oke dan mendukung biar ada semacam kemampuan influence dari sentra untuk bisa menghipnotis atau bahkan memaksa tempat untuk bisa meningkatkan kualitas dan compliance (pemenuhan) mereka terhadap standar-standar yang kita inginkan” ujar Sri Mulyani.
Ditambahkan Sri Mulyani, duduk masalah guru tolong-menolong terkait juga dengan lokasi lantaran rasio antara jumlah guru dengan murid sudah bagus, tapi lokasinya tidak merata. "Yang perlu kita benahi ialah tata kelolanya. Saya hanya titip satu hal saja biar tata kelola guru kedepannya efisien dan tidak menjadikan biaya tinggi maupun korupsi. Selain itu, jumlah guru juga perlu mencocokkan dengan kebutuhan guru mata pelajaran, jangan hingga salah,” ujarnya.
Sekedar Informasi dalam rangka upaya percepatan pembangunan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membahas banyak sekali duduk masalah dengan Kementerian Keuangan. Topik yang dibahas dalam pertemuan itu, antara lain, mengenai guru honorer, revitalisasi SMK, dana perwalian kebudayaan serta penggunaan teknologi dan info dalam pembelajaran.
Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dan Menteri Keuangan (Menkeu), berlangsung pada Selasa (23/1/2019), di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta.
Demikianlah info mengenai Kemendikbud lakukan Pendataan Guru Honorer yang sanggup Admin bagikan. Terima kasih telah berkunjung semoga sanggup bermanfaat untuk kita semua.
Sumber http://www.gurumaju.com