PENGERTIAN PERILAKU, BENTUK PERILAKU DAN DOMAIN PERILAKU |
Pengertian Perilaku Dalam sebuah buku yang berjudul “Perilaku Manusia” Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. menguraikan sikap yaitu sebuah gerakan yang sanggup diamati dari luar, ibarat orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat sesuatu, contohnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang duduk membisu dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, tolong-menolong sikap ada dibalik tirai tubuh, didalam badan manusia. Dalam buku lain diuraikan bahwa sikap yaitu suatu acara atau aktifitas organisme (makhluk hidup)yang bersangkutan. Oleh lantaran itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, hewan hingga dengan insan itu berperilaku, lantaran mereka memiliki aktifitas masing – masing. Sehingga yang dimaksu sikap manusia, pada hakikatnya yaitu tindakan atau aktifitas insan darimanusia itu sendiri yang memiliki bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud sikap (manusia) yaitu semua acara atau aktifitas manusia, baik yang sanggup diamati eksklusif maupun yang tidak sanggup diamati pihak luar (Notoatmodjo 2003 hal 114). Skiner (1938) spesialis psikologi, merumuskan bahwa sikap merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh lantaran sikap ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut teori “S – O - R”atau Stimulus – Organisme – Respon. Skiner membedakan adanya dua proses. 1. Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan – rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebutelecting stimulation lantaran mengakibatkan respon – respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang enak mengakibatkan cita-cita untuk makan, cahaya terang menimbulkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga meliputi sikap emosinal contohnya mendengar informasi petaka menjadi duka atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya ddengan mengadakan pesta, dan sebagainya. 2. Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Pernagsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, lantaran memperkuat respon. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melakukan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melakukan tugasnya |
Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka sikap sanggup dibedakan menjadi dua yaitu :
- Perilaku tertutup yaitu respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belumbisa diamati secara terang oleh orang lain.
- Perilaku terbuka yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan positif atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah terang dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).
Domain Perilaku
Diatas telah dituliskan bahwa sikap merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang. Faktor – factor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan sikap sanggup dibedakan menjadi dua yaitu :
- Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan contohnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
- Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominanyang mewarnai sikap seseorang. (Notoatmodjo, 2007 hal 139)
Baca Juga :
1. Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Perilaku Dan Status Kesehatan Klik : http://adf.ly/Q5wPW