Perang Diponegoro – Perang yaitu sebuah agresi dari fisik dan juga non fisik maupun kondisi permusuhan dengan adanya kekerasan yang biasanya terjadi antara dua ataupun lebih kelompok manusia. Peperangan dilakukan untuk melaksanakan dominasi di wilayah yang dipertentangkan.
Perang yaitu turunan dari sifat dasar insan yang tetap ada hingga kini memelihara dominasi dan juga persaingan untuk sarana memperkuat diri dengan cara menundukan pihak musuh.
Daftar Isi Artikel
Siapa itu Pangeran Diponegoro ?
Pangeran Diponegoro yaitu salah satu pangeran yang juga dikenal sebagai salah pendekar nasional Republik Indonesia yang sangat berani untuk melawan para penjajah Belanda. dia yaitu tokoh p0juang yang berasal orisinil dari Indonesia yaitu tempat Yogjakarta. Perang Diponegoro yaitu perang terbesar yang terjadi Di pulau Jawa.
Pangeran Diponegoro berjulukan Bendoro Raden mas Ontowiryo yang merupakan anak sulung dari Sultan Hamengkubuwana III yang merupakan raja Mataram. Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 11 November 1785. Ibunya yaitu seorang selir yang berjulukan R.A Mangkarawati yang berasal dari Pacitan. Beliau menolak harapan dari sang ayah yang ingin mengangkatnya menjadi seorang raja lantaran ia menyadari bahwa ia yaitu anak dari seorang selir dan bukan permaisuri.
merupakan anak yang berasal dari golongan ningrat yang biasanya hidupnya penuh dengan kenyamanan dan juga istimewa, namun pangeran Diponegoro lebih tertarik untuk kehidupan yang merakyat dan mempunyai kesetaraan dengan rakyat. Ia juga menentukan untuk tinggal di luar keraton yaitu menentukan untuk tinggal di desa Tegalrejo.
Dan ini yaitu beberapa kebiasaan pangeran Diponegoro :
- Gemar minum anggur bersama dengan para orang-orang Eropa namun tak menjadikannya sebagai kelebihan yang berlebihan.
- Kebiasaan pangeran Diponegoro yang suka mengunyah sirih .
- Mengoleksi emas dan juga berlian dan benda berharga miliknya yaitu kerikil akik hitam yang disimpan dalam pembungkus emas.
- Kesenangannya ialah memelihara burung dan juga berkebun, membangun kebun dengan menanam bunga, sayuran, dan juga ada buah-buahan dan pepohonan yang hijau.
Pangeran mempunyai 12 putra dan 10 putri yang keturunannya kini ada tersebar di seluruh Dunia, ibarat Jawa, Madura, Sulawesi, Dan Maluku, bahkan ada yang di luar negeri Di Australia, Serbia, Jerman, Belanda, dan Arab Saudi.
Apa Itu Perang Diponegoro ?
Di Indonesia juga pernah mengalami masa peperangan yang terjadi hampir di semua daerah, nah untuk ulasan kali ini kita akan membahas mengenai peperangan yang terjadi Diponegoro. Perang diponegoro yaitu perang besar yang terjadi selama 5 tahun yaitu pada tahun 1825 hingga 1830 di pulau Jawa, Hindia Belanda. Perang diponegoro juga dikenal dengan perang jawa.
Perang ini salah satu pertempuran terbesar yang terjadi di Indonesia yaitu antara Belanda dan penduduk Nusantara. Pada ketika itu pasukan dari Belanda dipimpin oleh Hendrick Merkus De kock dan penduduk Jawa dibawah pimpinan Pangeran Diponegoro.
Pada ketika masa peperangan terjadi banyak penduduk jawa yang tewas yang mencapai 200.000 jiwa dan dari pihak Belanda 8.000 dan serdadu Pribumi sebanyak 7.000.
Sebab Terjadinya Perang Diponegoro
Dibawah pimpinan pangeran Diponegoro terjadinya perlawanan rakyat pada 1825 hingga 1830 yaitu satu perlawanan kepada pemerintah kolonial Belanda. penyebab terjadinya perang Diponegoro sanggup disimpulkan ada dua alasan yaitu alasannya yaitu umum dan juga alasannya yaitu khusus.
Berikut ini sebab-sebab umum yang membuat terjadinya perlawanan Diponegoro antara lain sebagai berikut :
- Timbulnya rasa kekecewaan di kalangan para ulama, lantaran masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan pemikiran agama Islam
- Wilayah kesultanan Mataram yang semakin sempit dan para raja sebagai pengusaha Pribumi yang mulai kehilangan kedaulatan.
- Belanda ikut campur tangan dalam dilema kesultanan
- Sebagian dari darah biru merasa kecewa lantaran Belanda tidak mau mengikuti budpekerti istiadat dari keraton.
- Para darah biru juga merasa kecewa lantaran Belanda telah menghapus sistem penyewaan tanah oleh para darah biru kepada petani yang mulai terjadi pada tahun 1824.
- Kehidupan rakyat yang semakin menderita dan juga disuruh kerja paksa dan harus membayar aneka macam macam pajak.
- Pajak tanah
- Pajak jumlah pintu
- Pajak ternak
- Pajak pindah rumah
- Pajak pindah nama
- Pajak menyewa tanah atau mendapatkan jabatan
Dan pemasangan Patok oleh Belanda untuk pembangunan jalan yang melintasi tanah dan juga makam para leluhur pangeran Diponegoro di Tegalrejo, pemasangan ini terjadi tanpa izin dari kerajaan sehingga ditentang oleh Pangeran Diponegoro.
Sebab khusus ialah provokasi yang dilakukan oleh pihak Belanda untuk merencanakan pembuatan jalan menerobos tanah pangeran Diponegoro dan juga membongkar makam keramat. Diponegoro tersingkir dari kekuasaan dikarenakan telah menolak untuk berkompromi dengan Belanda dan lebih menentukan untuk ke Tegalrejo dan memusatkan perhatian pada perkembangan keagamaan. Hal ini membuat pangeran murka dan membangun pertahanan di Selarong dan pemberian kepada Diponegoro tiba dari mana-mana yang membuat pasukan Diponegoro menjadi lebih kuat.
Proses Terjadinya Perang Diponegoro
Pangeran Diponegoro memimpin atas pasukannya dengan perang gerilya. Gubernur Jenderal Van der Capellen menjalankan seni administrasi yaitu mendirikan benteng di setiap tempat yang ia kuasai. Dan juga untuk mempersempit gerakan dari pasukan Diponegoro.
Karena melemahnya kedudukan Diponegoro sehingga menimbulkan ia mendapatkan ajuan untuk negosiasi dengan Belanda Di Magelang. Perundingan inipun gagal dalam mencapai kata sepakat.
Karena inilah pangeran Diponegoro ditangkap dan dipindahkan ke Manado lalu dipindahkan lagi ke Makassar. Perang ini berlangsung selama 5 tahun dan membawa imbas yang membuat kekuasaan wilayah yogyakarta dan Surakarta berkurang, dan banyak menguras kas Belanda.
Akhir Perang Diponegoro
Untuk menghadapi perang Diponegoro, Belanda harus menarik pasukan yang digunakan untuk perang di Sumatera Barat. Pada ketika itu Belanda juga sedang menghadapi perang besar yaitu perang padri.
Namun jadinya Belanda harus melawan kedua belah pihak itu dan belakangan bersatu untuk berbalik melawan kolonial Belanda. Berakhirnya perang Jawa menjadi simpulan dari perlawanan dari seluruh darah biru jawa pada waktu itu. Setelah perang ini berakhir maka jumlah penduduk menyusut.
Nah itulah ulasan mengenai perang Diponegoro yang harus kita ketahui, lantaran inilah salah satu sejarah yang terjadi di Negeri tercinta. Yang menggambarkan keberanian para p0juang-p0juang kita dan juga keberanian dari para pendekar Nasional yang membuat negara kita ini terbebaskan dari penjajahan.
Berakhirnya masa penjajahan maka berakhir juga segala kesusahan para rakyat yang terus kerja paksa dan membuat mereka semakin susah dan sengsara. Dimana semuanya dilakukan untuk membuat kedamaian di negeri tercinta ini.
Maka jangan pernah lupakan jasa-jasa para pendekar yang telah berani mengorbankan jiwa dan raganya demi negeri ini. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kedamaian di negeri ini, membuat kesatuan, dan mengabdi untuk negeri. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan terima kasih.
Sumber https://salamadian.com