Musibah merupakan sebuah hak yang sangat umum dan sanggup terjadi kapan saja. Banyak sekali hal yang sanggup kita golongkan kedalam kategori musibah atau bencana alam. Setiap peristiwa akan mempunyai dampak yang berbeda-beda. setiap dampak tersebut biasanya akan bekerjasama dengan penyebab dari terjadinya peristiwa tersebut. Maka dari itu terkadang kita melihat sebuah peristiwa yang sama, namun mempunyai dampak yang jauh berbeda.
Namun, satu hal yang niscaya yaitu adalah datangnya sebuah peristiwa akan menunjukkan imbas luka fisik dan luka psikologis terhadap korban maupun keluarga yang ditinggalkan. Karena itu proses penanggulangan peristiwa merupakan salah satu hal yang sangat penting dan sangat diperhatikan dengan baik.
Jika berbicara mengenai daerah rawan gempa bumi di dunia, maka indonesia yaitu salah satu lokasi tersebut. Indonesia mempunyai aneka macam kemungkinan peristiwa yang sanggup terjadi kapan saja. Bencana mulai dari letusan gunung berapi sampai gempa bumi, merupakan sebuah hal yang sangat sering terjadi. Hal tersebut dikarenakan daerah indonesia merupakan sebuah daerah yang dilalui oleh cincin tektonik dunia. Hal tersebut menimbulkan banyaknya gunung berapi aktif yang ada di indonesia.
Beberapa hari ini Indonesia mendapat musibah yang cukup besar. Bencana tsunami selat sunda merupakan salah satu insiden yang cukup gres dan mempunyai dampak yang cukup besar. Kali ini, kita akan membahas mengenai beberapa hal yang bekerjasama dengan insiden tsunami ini. Beberapa hal tersebut adalah
PENYEBAB
Jika kita berbicara mengenai bencana tsunami maka pembahasan yang akan kita lakukan tak jauh dari gempa bumi. Tsunami secara umum memang biasa terjadi akhir adanya aktifitas gempa bumi yang ada di dalam laut. Namun, peristiwa tsunami selat sunda ini merupakan sebuah peristiwa yang cukup gres terjadi pertama kali di Indonesia. terjadinya tsunami di daerah selat sunda mempunyai sebuah penyebab utama. Namun, dalam prosesnya ada penyebab-penyebab embel-embel lain yang menjadikan insiden tsunami ini menjadi sebuah hal yang sangat besar dan berbahaya.
Satu hal yang cukup kita ketahui yaitu tsunami yang terjadi di selat sunda ini disebabkan oleh adanya acara vulkanik dari anak gunung krakatau. Aktivitas tersebutlah yang memicu timbulnya imbas gelombang tsunami. Namun, yang cukup unik yaitu kemudian gelombang tersebut diperbesar daya rusaknya dengan adanya cuaca yang jelek di sekitar selat sunda. Angin yang cukup kencang menjadikan gelombang menjadi lebih tinggi. Selain itu insiden ini juga bertepatan dengan bulan purnama. Beberapa faktor tersebutlah yang kemudian sedikit banyak menunjukkan energi embel-embel kepada gelombang tsunami yang tiba ke beberapa daerah Banten dan Lampung. Meskipun bukanlah salah satu bencana tsunami terbesar di Indonesia, namun dampak yang diberikan mamng cukup besar dan berbahaya.
PROSES
Sebelum terjadinya insiden tsunami tersebut, bahu-membahu ada beberapa proses yang mendahuluinya. Proses atau kejadian-kejadian ini terjadi dalam tempo yang sangat singkat. Ada beberapa insiden yang saling berkaitan satu sama lain. Salah satunya yaitu erupsi anak krakatau yang terjadi pada tanggal 21 Desember 2018. Erupsi tersebut sanggup terlihat dari beberapa pos pemantauan acara anak gunung krakatau. Erupsi tersebut menjadikan munculnya kolom bubuk setinggi 400 meter di atas puncak anak krakatau.
Kemudian pada tanggal 22 Desember 2018, pihak BMKG telah menunjukkan peringatan dini wacana kondisi cuaca di selat sunda. Peringatan ini berupa peringatan kemungkinan munculnya ombak tinggi sampai tanggal 25 desember 2018. Ketinggian ombak dalam rentan waktu tersebut sanggup mencapai 1,5-2,5 meter. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pasang purnama pada dikala itu. Peringatan ini merupakan salah satu peringatan yang telah disebar semenjak tanggal 22 pukul 07.00 WIB.
Namun, hal lain ternyata kemudian terjadi pada dikala itu, pada pukul 20.56 WIB anak krakatau erupsi kembali. Erupsi ini menjadikan runtuhnya dinding gunung sebesar 64 hektar. Runtuhan inilah yang menimbulkan terjadinya tsunami. Pada dasarnya insiden ini tercatat di sensor beberapa stasiun pengamatan BMKG. Namun, hal ini tidak sanggup tercatat secara otomatis, lantaran bukanlah sebuah insiden gempa tektonik. Kejadian tersebut tercatat pada pukul 21.03 WIB.
Kemudian pada pukul 21.30 WIB dilaporkan telah terjadi kepanikan warga di daerah Banten dan Lampung. Kepanikan ini dikarenakan adanya kenaikan ketinggian muka air yang tidak normal. Kemudian barulah BMKG melaksanakan peninjauan kembali dan pembacaan beberapa data. Kemudian pada pukul 22.30 WIB BMKG barulah mengeluarkan keterangan resmi bahwa telah terjadi peristiwa tsunami di Banten dan Lampung
DAMPAK
Jika berbicara mengenai dampak tsunami di selat sunda memang cukup banyak dan cukup luas. Beberapa dampak yang dimiliki insiden ini yaitu kurang lebih 426 orang telah meninggal dunia, serta korban luka-luka kurang lebih ada 7.202 orang.. Dengan bangunan rumah yang rusak kurang lebih 1.296 unit rumah, jumlah tersebut merupakan adonan dari jumlah uni t rumah rusak berat dan ringan. Tak kurang dari 40.386 orang mengungsi dalam insiden tersebut.
Itu tadi beberapa pembahasan dan warta yang bekerjasama dengan tsunami selat sunda. Tsunami pada selat sunda merupakan sebuah tsunami yang pertama kali terjadi di indonesia. hal ini lantaran tsunami diakibatkan tanda-tanda vulkanik dan bukan tektonik. Semoga warta tadi bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com