Apakah anda pernah ke pantai? Apakah anda pernah ke laut? Tentu saja pernah kan. Di Indonesia sendiri bahari dan pantai cukup banyak, terkadang beberapa pantai bahkan dijadikan daerah rekreasi dan juga berenang. Biasanya masyarakat Indonesia pergi bersama orang tersayang menyerupai keluarga dan teman-teman.
Ditambah adanya kuliner dan minuman di pinggir pantai yang menambah suasana rekreasi semakin asik. Namun dikala anda berenang di pantai dan bahari pernahkah anda meminum air bahari secara tidak sengaja. Apa rasanya? niscaya rasanya asin kan? Bahkan beberapa anak mungkin merasa bahwa air bahari tidak yummy sebab berpikir ada garam yang melekat kan? Mengapa air bahari asin?
Sebenarnya Apa Sih yang Menyebabkan Air Laut Asin Itu?
Air bahari merupakan air yang berasal dari bahari atau samudera. Air bahari sanggup asin sebab mengandung kadar garam rata-rata sebanyak 3.5 %. Hal ini juga yang menciptakan petani garam menghasilkan garam kuliner maupun garam lainnya di bahari dan memanfaatkannya. Sehingga masyarakat dunia sanggup memanfaatkannya menjadi makanan, atau materi bahan pelindung dari reptil menyerupai ular.
Jika setiap air bahari mengandung 3.5% air maka dalam 2,5 liter (2500 ml) air bahari terdapat 60 gram garam (utama namun tidak seluruhnya garam dapur/NaCI). Meskipun begitu kebanyakan air bahari di dunia mempunyai kadar garam sekitar 3,5%.
Air bahari merupakan air dengan daerah atau area yang besar dan luas. Beberapa teori menjelaskan bahwa air bahari berasal dari air hujan yang turun dan mengalir melalui sungai maupun muara. Dimana air bahari akan terisi penuh dan kembali terbentuk awan sebab uapan memakai tunjangan matahari. Jika berbicara mengenai hal ini maka kita berbicara mengenai siklus air hujan.
Namun dikala proses air hujan ini terjadi, air yang melalui sungai membawa garam mineral menyerupai halnya kalium, kalsium dan juga natrium serta materi mineral lainnya. Garam mineral tersebut sanggup didapatkan dari aneka macam daerah mulai dari batu-batuan, serta kerak bumi yang dilalui sepanjang air mengalir. Sampai di bahari garam mineral tersebut akan tinggal sedangkan H20 atau air menguap di awan.
Alasan Air Laut Menjadi Asin
Garam-garam mineral yang tinggal inilah yang menciptakan air bahari menjadi asin, sehingga tingkat keasinan air bahari berbeda di setiap dunia. Namun sudah niscaya bahwa air bahari memang asin atau mempunyai salinitas yang cukup tinggi.
Selain alasan diatas ada beberapa alasan lain mengapa air bahari menjadi asin. Sebagai referensi Laut Mati di Israel yang suhunya cukup panas, sehingga penguapan yang dilakukan lebih besar dan tentu saja tingkat keasinan bahari akan semakin tinggi. Jika kadar garam air laut biasanya dalam titik 0 maka kadar bahari mati sekitar 30% lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan air bahari semakin asin dan juga 9 kali salinitas lebih tinggi.
Seringkali juga awan yang didapatkan dari uap bahari mati bertiup dan bergeser sehingga jatuh dan mengalir ke negara lain ataupun pedoman bahari lainnya. Mengingat jangkauan awan cukup luas dan bergantung pada angin, maka beberapa negara di sekitar juga akan terkena efek dari bahari mati dan salinitas akan tinggi ataupun naik.
Tanah dan Salinitasnya
Sebenarnya rasa asin dari bahari juga sanggup dipengaruhi oleh daratan, contohnya jikalau terjadi hujan di daratan dan air akan masuk kedalam tanah sedikit demi sedikit. Ketika tanah sudah penuh dan di luar tampungannya maka air akan bertahap keluar melalui sungai dan karenanya ke laut. Aliran air ini memang tidak sebesar air sungai atau hujan, namun dikala air memasuki daratan dan mengalir ke laut. Darat mengandung cukup banyak garam dan juga mineral yang sanggup mempengaruhi rasa pada air laut.
Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut cukup banyak. Air bahari mempunyai kadar garam sebab bumi dipenuhi oleh garam mineral terutama di penggalan bebatuan dan juga tanah. Namun garam yang dimaksud bercampur dengan materi lainnya yang terpendam. Sehingga tidak sanggup eksklusif anda lihat atau rasakan. Contohnya saja menyerupai materi natrium, kalium, kasium, dll.
Jika air sungai mengalir ke lautan dan membawa garam tersebut, ombak bahari yang akan memukul air pantai sehingga menghasilkan bentukan menyerupai halnya kristal ataupun batuan. Dari sana juga ada benturan dan perbedaan suhu yang menciptakan beberapa materi non-air menjadi terbentuk dan mengkristal. Lama-kelamaan air bahari menjadi asin sebab banyak mengandung garam dan anda sanggup menariknya menjadi garam panenan.
Laut yang paling tawar di bumi berada di beberapa area menyerupai timur Teluk finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya penggalan dari Laut Baltik. Jika anda berenang disana salinitas atau garam kurang besar lengan berkuasa sehingga produksi garam kurang. Sedangkan bahari yang paling asin di dunia berada di Laut Merah. Dimana suhu disana cukup tinggi dengan sedikit masukan air dari sungai. Ada juga bahari mati menyerupai yang dijelaskan diatas, dimana sebab salinitas yang tinggi dikala anda berenang disana maka anda sanggup mengapung.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com