Sunday, October 29, 2017

√ Definisi Respirasi (Respirasi Aerob Dan Anaerob) Dan Penjelasannya

Definisi Respirasi (Respirasi Aerob dan Anaerob) dan Penjelasannya


A. Respirasi Aerob


Respirasi aerob merupakan proses perubahan zat glukosa dengan derma oksigen dan pada tahapan balasannya sanggup menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Enegri ATP (adenosin trifosfat) dimanfaatkan oleh suatu organisme untuk menunjang segala aktivitasnya pada ketika membutuhkan energi. Secara keseluruhan respirasi aerob terjadi pada tumbuhan, hewan, fungi, dan bakteri. Adapun persamaan atau citra dari reaksi respirasi aerob ini ialah sebagai berikut :


C6H12O6 (Glukosa) + 6O2 (Oksigen) → 6H2O (Air) + 6CO2 (Karbon dioksida) + 38 ATP (Energi)


Dari proses respirasi ini glukosa melepaskan energi dan di pecah hingga menjadi molekul yang lebih kompleks. Tahap pemecahan glukosa tersebut dikenal dengan istilah proses katabolisme. Secara umum respirasi aerob ini dibagi menjadi empat diantaranya glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus kreb, dan transfer elektron. Semua respirasi aerob tersebut berlangsung di organel mitokondria, kecuali glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma. Pada umumnya organel mitokondria sangat dikenal sebagai daerah atau sel yang bisa menghasilkan energi. Hal ini sama dengan yang terjadi pada sel sperma yaitu memiliki jumlah mitokondria yang cukup banyak. Dengan demikian sanggup mempermudah proses sel sperma untuk mendekati ovum hingga sanggup dengan gampang terjadi tahap pembuahan.


a. Glikolisis


Glokolisis merupakan respirasi aerob yang merubah 1 molekul glukosa hingga menjadi 2 molekul asam piruvat. Reaksi glikolisis berlangsung di sitoplasma sel dan membentuk lintasan glikolisis yang mencapai 10 langkah. Pada masing-masing lintasan tersebut dikatalisis dengan derma enzim yang lebih kompleks. Dari reaksi glikolisis ini sanggup menghasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi dari jumlah tersebut 2 ATP dimanfaatkan untuk menggantikan energi pada reaksi pertama dan ketiga yang sangat membutuhkan energi ATP. Selain itu juga dari reaksi glikolisis sanggup menghasilkan 2 molekul NADH yang akan di rubah menjadi ATP melalui proses transfer elektron.


b. Dekarboksilasi Oksidatif


Dekarboksilasi merupakan reaksi pengubahan dari asam piruvat hingga menjadi asetil CoA yang berlangsung di matriks mitokondria. Asam piruvat yang telah tersedia dari sitoplasma akan masuk menuju ke matriks mitokondria. Setelah itu, terjadinya pengeluaran gugus karboksil yang berasal dari piruvat berbentuk CO2 yang berdifusi keluar dari suatu sel. Energi yang berupa NAD+ akan direduksi hingga menjadi NADH dan pada balasannya koenzim A akan terikat hingga muncullah asetil CoA.


c. Siklus Krebs


Siklus krebs terjadi di matriks mitokondria, dimana pada proses ini Asetil CoA akan melewati siklus krebs yang berikatan dengan oksaloasetat. Pada umumnya siklus krebs terdapat 8 tahap reaksinya dan untuk masing-masing dua molekul asetil CoA akan mengalami siklus krebs. Reaksi siklus krebs di mulai dengan meleburnya asetil CoA dengan oksaloasetat yang akan bermetamorfosis asam sitrat.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


d. Transfer Elektron


Transfer elektron merupakan tahap produksi ATP yang terbentuk dari NADH dan FADH2 yang diperoleh dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs. Pada transfer elektron NADH dan FADH2 akan masuk dalam suatu sistem yang biasanya disebut dengan istilah kemiosmosis.


B. Definisi Respirasi Anaerob


Respirasi anaerob ialah suatu insiden respirasi yang tidak memerlukan oksigen dalam keberlangsungannya untuk pembentukan energi ATP. Namun, dalam proses respirasi anaerob ini memerlukan zat glukosa untuk menjalankan fungsi sebagai substrat. Dari respirasi anaerob sanggup menghasilkan jumlah energi yang lebih kecil kalau dibandingkan dengan respirasi aerob yang sanggup menghasilkan jumlah energi besar. Secara keseluruhan untuk respirasi anaerob menghasilkan ATP dan NADH serta NAD+, sehingga pada proses glikolisis di anaerob sanggup terjadi. Salah satu tumpuan respirasi anaerob ini yaitu fermentasi. Fermentasi ialah pembuatan energi yang terjadi di dalam sel dan tidak melibatkan kandungan oksigen dan terjadi di dalam sitosol. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tumpuan respirasi anaerob.


1) Fermentasi Alkohol


Fermentasi alkohol merupakan suatu mikroorganisme berupa ragi dan glukosa yang mengalami oksidasi hingga menghasilkan etanol dan CO. Tahap metabolisme ini sama dengan halnya glikolisis dimana pada proses awalnya terjadi pemecahan molekul glukosa hingga terbentuknya piruvat. Selanjutnya akan teradi dua tahap reaksi enzim yaitu, reaksi perubahan asam piruvat berupa asetaldehida dan reaksi reduksi asetaldehida berupa alkohol. Fermentasi alkohol merupakan salah satu cara fermentasi yang paling sering dipakai oleh insan semenjak zaman dahulu. Fermentasi ini dipakai untuk mengolah materi masakan misal pembuatan roti dan minuman yang berakohol.


2) Fermentasi Asam Laktat


Pada fermentasi asal laktat diawali dengan proses glikolisis dan dilaksanakan oleh sel otot serta bermacam sel lainnya. Selain itu juga fermentasi asam laktat sanggup dibantu oleh adanya beberapa basil asam laktat. Secara umum pada bab otot proses tersebut bisa menyimpan energi yang dibutuhkan lebih cepat, namun apabila terjadi penumpukan asam laktat dengan jumlah besar maka sanggup menjadikan kelelahan pada otot. Jika asam laktat yang dihasilkan mengalami kelebihan kadarnya tahap selanjutnya ialah akan diteruskan menuju ke organ hati untuk di sintesis hingga menjadi asam piruvat kembali. Fermentasi asam laktat diterapkan secara luas dalam pembuatan minuman maupun masakan dengan memanfaatkan basil asam laktat. Adapun tumpuan produk yang dihasilkan dari fermentasi asam laktat ini meliputi, yoghur, keju, roti sauerkraut, dan lain-lain.


Sumber :

https://mari-belajarbiologi.blogspot.co.id/2016/03/respirasi-anaerob.html

http://www.edubio.info/2013/12/respirasi-aerob.html



Sumber https://ruangseni.com