Friday, October 27, 2017

Fenomena Hidrosfer – Pengertian Dan Contohnya

Bumi yaitu tempat dimana semua jenis makhluk hidup tinggal secara berdampingan. Bumi terdiri dari aneka macam lapisan yang menyokong kebutuhan insan untuk bertahan hidup. Salah satu lapisan bumi yang bergesekan eksklusif dengan kehidupan kita yaitu geosfer. Geosfer mempunyai beberapa unsur untuk keberlangsungan hidup insan menyerupai udara untuk bernapas, materi tambang, air untuk minum, tanah untuk berpijak, dll. Salah satu unsur dari geosfer yaitu hidrosfer.


Pengertian Fenomena Hidrosfer


Hidrosfer berasal dari kata hydro yang berarti air dan sphere yang bermakna lapisan. Secara singkat hidrosfer yaitu lapisan air di seluruh permukaan bumi. Seluruh air di permukaan bumi yaitu penggalan dari hidrosfer menyerupai air sungai, laut, danau, rawa-rawa, mata air, dan jenis lainnya.


Fenomena hidrosfer yaitu peristiwa alam yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan air yang sanggup ditemui pada kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya menyerupai pasang surut air laut, pergerakan air tanah, arus laut, dll. Fenomena hidrosfer bisa menjadi fenomena alam yang luar biasa ataupun berkembang menjadi ancaman bagi manusia. Semuanya kembali kepada kebiasaan dan watak insan yang kadangkala mengorbankan keseimbangan alam demi kepuasannya sendiri.


Fenomena Hidrosfer yang Luar Biasa


Keindahan alam ciptaan Sang Pencipta selalu membuat kita heran dan takjub. Banyak sekali fenomena alam luar biasa yang berkaitan dengan hidrosfer yang belum kita ketahui. Fenomena tersebut seringkali dikaitkan dengan magis dan di luar logika manusia. Untuk mengetahuinya kita bisa mencari tahu klarifikasi ilmiah dan logis dibaliknya. Berikut kita bahas fenomena hidrosfer yang ada terjadi di muka bumi:



  1. Sungai di dasar laut


Fenomena hidrosfer yang satu ini terjadi di Cenote Angelita yang terletak di perairan Karibia Meksiko. Cenote dalam bahasa Maya diartikan sebagai gua, jadi sesungguhnya sungai ini dinaungi oleh lapisan hidrogen sulfida yang terbentuk dari organisme membusuk didalam gua. Tumpukan itu membentuk sebuah dinding yang membatasi air bahari dan air tawar dan diberi nama halocline. Fenomena halocline yaitu zona vertikal di dalam bahari yang terjadi alasannya yaitu perbedaan tekanan lapisan air sehingga kadar garam menurun drastis dan membuat air menjadi tawar.



  1. Danau dengan 3 warna berbeda


Danau yang mempunyai 3 warna berbeda terletak di Indonesia tepatnya di Danau Kelimutu Nusa Tenggara Timur. Danau ini terbentuk semenjak jutaan tahun kemudian alasannya yaitu letusan gunung vulkanik. Ketiga air danau tersebut sanggup berubah-ubah dengan warna yang berbeda di tiap danaunya. Kadang warna berkembang menjadi hijau, biru, hitam, merah, dan bahkan berwarna putih. Menurut para jago perubahan warna ini terjadi alasannya yaitu efek cahaya matahari dan kandungan mineral, bebatuan, dan lumut yang mengendap di dalamnya.



  1. Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya


Indonesia yaitu negara tropis yang hanya mempunyai 2 musim. Namun jikalau ingin melihat salju di negara ini, kita bisa mendaki Gunung Jayawijaya di Papua dan menemukan salju di puncaknya tepatnya di Puncak Carstensz. Saking tingginya gunung ini saljupun bersarang di atasnya. Tapi sangat disayangkan ketika ini ketebalan salju semakin menipis diakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global. Suhu udara yang semakin panas mengakibatkan salju diatasnya meleleh sedikit demi sedikit.



  1. Pertemuan dua air sungai yang tidak menyatu


Fenomena alam ini terjadi di Brazail tepatnya di kota Manaus. Terdapat dua anutan sungai yang melintasi kota tersebut yaitu sungai Amazon dan sungai Rio Negro. Ketika air sungai bertemu terlihat batas yang sangat kentara alasannya yaitu air sungai Amazon berwarna coklat dan sungai satunya lagi berwarna hitam. Menurut para jago fenomena ini terjadi alasannya yaitu perbedaan kepadatan, kecepatan, dan suhu air kedua sungai tersebut. Tak ayal para turis berbondong-bondong mengunjungi kota Manaus untuk melihat keajaiban alam tersebut.



  1. Air Laut di Selat Gibraltar


Selat Gibraltar yaitu selat yang membatasi Benua Afrika dan Eropa. Di selat ini terjadi pertemuan 2 bahari yaitu Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Pertemuan kedua anutan tersebut tidak mengakibatkan air tercampur, akan tetapi keduanya terpisah terang sesuai asalnya masing-masing. Air Laut Tengah berwarna biru gelap dan air dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah. Jika diperhatikan secama pertemuan dua arus tersebut membuat sebuah sekat yang tak tertembus hingga kedalaman 1000 meter. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu perbedaan massa jenis arus bahari yang bergerak dan cenderung mempertahankan keadaan asalnya. Selain itu tegangan permukaan masing-masing air membuat delusi seolah ada partisi yang memisahkan keduanya sehingga air bahari tidak tercampur.



  1. Gletser abadi di Pegunungan Karakoram


Pegunungan Karakoram yaitu salah satu puncak dari pegunungan Himalaya. Di ketika banyak sekali gletser yang mulai meleleh alasannya yaitu suhu bumi yang semakin panas, gletser di Pegunungan Karakoram tidak mengalami perubahan sedikitpun. Para peneliti beropini hal ini dikarenakan tingginya curah hujan di Pegunungan Himalaya dan adanya peningkatan suhu.



  1. Danau Mendidih di Dominika


Danau Mendidih yaitu sebuah danau yang terletak di Taman Nasional Morne Trois Pitons Dominika. Dari jauh kita bisa melihat danau tersebut dikelilingi asap layaknya air yang mendidih diatas kompor. Danau tersebut terbentuk akhir acara gunung berapi yang memang mengelilingi danau tersebut. Permukaan air danau mendidih diperkirakan akhir anutan magma di dasar danau yang masih sangat aktif dan kuat. Suhu di sekitar danau berkisar antara 80 hingga 90 derajat celcius. Walaupun begitu danau ini masih terbuka untuk umum dan bisa menjadi destinasi wisata menarik jikalau berkunjung ke Dominika.


Fenomena Hidrosfer yang Merugikan


Perubahan iklim dan fenomena alam di muka bumi seringkali menjadi tragedi bagi manusia. Ulah insan yang tidak bertanggung jawab seringkali merusak ekosistem dan menjadikan bencana alam. Berikut kita bahas pola fenomena hidrosfer yang merugikan dan mengancam kehidupan manusia.



  1. Abrasi air laut


Abrasi yaitu pengikisan daratan wilayah pesisir alasannya yaitu naiknya permukaan air laut. Abrasi bisa terjadi alasannya yaitu faktor alami dan acara manusia. Faktor alami penyebab pengikisan yaitu gelombang, arus laut, dan vegetasi di sepanjang pantai. Sedangkan acara insan yang memicu terjadinya pengikisan menyerupai perusakan terumbu karang, pohon mangrove, dan memanfaatkan lahan pesisir sebagai pemukiman dan merusak ekosistem sekitar.



  1. Pencemaran air


Air yang terkotori oleh limbah masyarakat memperlihatkan imbas jelek bagi manusia. Air limbah buangan pabrik yang dialirkan sembarangan ke sungai akan membuat sungai menjadi kotor dan berbahaya. Baru-baru ini terdengar kabar dari daerah Bandung Barat dimana air sungai Citarum yang mempunyai warna merah dan hijau alasannya yaitu limbah. Aliran sungai ini berbau tak sedap dan membuat kepala pusing ketika menghirupnya. Bila dibiarkan lebih lanjut pencemaran air sungai akan membuat sumber air higienis menjadi semakin menipis dan hilang.



  1. Banjir bandang


Banjir bandang terjadi biasanya akhir ulah insan yang menebang pohon sembarangan dan curah hujan yang sangat tinggi. Banjir bandang menerpa daerah dengan permukaan rendah alasannya yaitu anutan air yang sangat deras sehingga tidak bisa terserap oleh tanah. Tak terhitung banyaknya tragedi banjir bandang yang menimpa kota-kota di Indonesia. Baru-baru ini banjir bandang terjadi di sentra kota Bandung dan menyeret apapun di depannya padahal daerah tersebut tak pernah didera banjir sebelumnya. Setelah diselidik banjir terjadi alasannya yaitu hutan lebat di daerah Bandung Utara yang sudah dipenuhi beton. Air hujan yang tak tertampung karenanya turun ke bawah dan membuat banjir besar di titik vital kota kembang.



  1. Kekeringan


Kekeringan terjadi alasannya yaitu pasokan air yang menipis dan berlangsung dalam waktu lama. Musim kemarau yang panjang menjadikan evaporasi sehingga air tanah menguap dan cadangan air menipis. Saar kekeringan terjadi sumur-sumur warga menjadi kering dan sulit mencari air higienis untuk keperluan sehari-hari. Untuk mencegah tragedi kekeringan setiap animo kemarau diharapkan upaya penyediaan air secara masif, contohnya dengan membangun bendungan, waduk, dan pengelolaan DAS sehingga problem sanggup teratasi.



  1. Gelombang badai


Gelombang badai bisa sangat mengancam dan berbahaya. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu angin angin kencang yang membuat permukaan air bahari bergolak dan menghempas daratan. Sangat berbahaya bagi kapal untuk melintasi samudra yang tengah dilanda angin badai. Pada bulan Januari 2018 angin kencang maha dahsyat menghantam pesisir timur Amerika Serikat dan dijuluki sebagai bom cyclone. Fenomena tersebut menjadikan jeram Niagara di perbatasan Amerika dan Kanada ikut membeku. Cuaca ekstrim tersebut menjadikan gelombang hirau taacuh dan angin kencang salju sehingga menewaskan banyak orang.



  1. Naiknya permukaan air laut


Permukaan air bahari bisa menjadikan banjir bagi penduduk yang bermukim di sekitar pantai. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu beberapa faktor menyerupai melelehnya gletser di kutub dan memuainya air bahari alasannya yaitu suhu yang panas. Dilansir dari National Geographic, kenaikan permukaan air bahari diperkirakan akan mencapai 28-98 cm pada tahun 2100. Jika seluruh lapisan es mencair di Greenland, air bahari akan naik hingga 7 meter dan sanggup membenamkan kota London.



  1. Hujan es


Hujan es terjadi alasannya yaitu proses presifitasi yang tidak normal. Uap air yang membentuk awan tidak terurai tepat sehingga hujan turun berupa butiran-butiran es. Di negara tropis hujan es bisa terjadi alasannya yaitu perbedaan suhu yang terlalu besar dan kelembaban yang tinggi. Biasanya durasi hujan es sangatlah singkat dan tidak menimbulkan kerugian. Namun hujan es bisa berakibat jelek jikalau turun di lahan pertanian milik penduduk ataupun merusak atap rumah kita. Hujan es bersifat asam yang sanggup merusak tanaman sehingga tanaman kering dan mati. Dampak ini pernah dirasakan di Kabupaten Puncak, Papua pada tahun 2015. Cuaca ekstrim menjadikan hujan es turun di ladang penduduk dan membuat ladang ubi penduduk gagal panen. Akses sulit menuju pemukiman penduduk, membuat ribuan orang terancam kelaparan alasannya yaitu sumber masakan yang hilang.


Demikianlah sajian renyah mengenai fenomena hidrosfer di sekitar kita. Perlu diingat baik-baik bahwa penyebab musibah dari fenomena hidrosfer disumbang oleh ulah insan juga. Kita harus menjaga kelestarian alam dan senantiasa siaga dengan tragedi yang mungkin terjadi tiba-tiba tanpa diduga.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com