Showing posts with label Hidrologi. Show all posts
Showing posts with label Hidrologi. Show all posts

Saturday, February 24, 2018

5 Kandungan Zat Kimia Pada Air Hujan Dan Efeknya

Air hujan (baca: pemanfaatan air hujan) memanglah air yang menyegarkan dan kondusif untuk dipakai dalam acara tertentu. dikatakan kondusif alasannya yakni air hujan bukanlah air (baca: jenis air) yang sifatnya merugikan. Bahkan dalam bidang pertanian atau perkebunan kebutuhan akan air untuk menyirami tanaman selalu dipenuhi oleh air hujan di setiap ekspresi dominan hujan. Dan hal ini menciptakan tanaman menjadi subur (baca: ciri tanah subur dan tidak subur) dan tanah menjadi gembur.


Namun ada pula acara insan yang dihentikan memakai air hujan. Mengapa dihentikan memakai air hujan? Hal ini alasannya yakni air hujan mempunyai kandungan beberapa zat yang tidak baik bagi acara insan menyerupai diatas. Kandungan air hujan ini termasuk di dalamnya yakni zat- zat yang bersifat kimiawi. Beberapa kandungan zat atau materi kimia yang terdapat pada air hujan antara lain sebagai berikut:



  1. Uap air atau H2O


Kandungan utama yang terdapat pada hujan yakni uap air atau H2O. kandungan uap air ini yakni yang paling mayoritas dengan presentase sebesar 99,9% dan sisanya tergantung pada lapisan atmosfer yang dilaluinya. Kita semua telah mengetahui ihwal siklus hujan. Bagaimana hujan terjadi dari awal mula sampai turun ke bumi bahkan menjadi hujan lagi. Nah dari proses terjadinya hujan tersebut ada yang namanya penguapan dari sumber- sumber air yang ada di planet bumi. Nah, penguapan tersebut lah yang membuawa uap air dan membentuklan awan- awan yang kecil. Awan- awan tersebut kemudian terbawa angin dan menggumpal menjadi awan yang besar.


Awan (baca: proses terjadinya awan) yang besar inilah yang akan mengalami kejenuhan sampai menurunkan muatannya yang berisi air ke bumi. Sebenarnya awan inilah yang mengandung uap air sehingga uap air merupakan cikal bakal terjadinya hujan. Uap air ini sifatnya kondusif selama uap tersebut berasal dari sumber air di permukaan bumi yang kondusif bagi insan pula. Kandungan uap air pun berbeda- beda tergantung sumber airnya. Uap air sendiri apabila mengenai badan maka masih dalam batas aman.



  1. Karbon (silika dan fly ash dalam bentuk bubuk ringan)


Air hujan juga mengandung zat karbon. Zat karbon yang terdapat pada air hujan  ini berupa silika dan juga fly ash. Perlu kita ketahui bersama bahwa silika dan juga fly ash merupakan zat debu yang mengikat molekul- molekul pada air sampai terbentuklah hujan. Hujan ini berasal dari proses presipitasi, yaitu proses pengikatan banyak molekul- molekul di permukaan molekul lainnya sehingga terbentuklah molekul yang dipusatnya terdapat molekul asing. Sehingga silika dan juga fly ash ini merupakan zat yang berperan dalam proses terjadinya hujan bahkan peranannya menjadi sangat penting dan juga dominan. Kandungan karbon yang berlebih akan mengakibatkan pencemaran.



  1. Asam nitrat


Kandungan zat kimia selanjutnya yang ada di dalam air hujan yakni asam nitrat. Pernah kita mendengar ihwal terjadinya hujan asam. Hujan asam merupakan hujan yang terjadi akhir pencemaran oleh pabrik yang bersifat kotor atau dari semburan gunung berapi. Kandungan asam nitrat yang berlebihan tidak baik dan sanggup membahayakan. Kandungan asam juga sanggup dinyatakan dalam pH. Air hujan normal mempunyai pH 6, sementara hujan asam mempunyai pH dibawah normal, yakni sekitar 5,7 ke bawah. Kandungan asam yang berlebihan sanggup mengakibatkan besi gampang berkarat dan juga gangguan pernapasan pada manusia.



  1. Asam sulfat


Selain asam nitrat, kandungan zat asam lainnya pada air hujan yakni asam sulfat. Asam sulfat merupakan zat yang terkandung dalam air hujan dan apabila berlebihan maka akan mengakibatkan gangguan pada pernapasan manusia.



  1. Garam


Kandungan zat selanjutnya pada air hujan yakni garam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa garam berasal dari air maritim (baca: macam macam laut) yang rasanya asin. Sebab itulah garam juga terasa asin. Sebenarnya kandungan garam pada air hujan ini relatif. Air hujan yang mengandung banyak kandungan garam yakni hujan yang terjadi di tempat pantai (baca: ekosistem pantai). Hal ini alasannya yakni proses terjadinya hujan di tempat pantai akhir dari penguapan air maritim yang terpanaskan oleh sinar matahari.


Air maritim yang mengandung garam tersebut akan menguap dan uap airnya pun mengandung garam. Kandungan garam yang berlebihan pada hujan akan mengakibatkan besi menjadi cepat berkarat dan mempercepat proses korosi. Sementara itu kandungan garam yang berlebih apabila terkena kulit akan mengakibatkan kusam dan kondisi yang tidak baik.


Nah, itulah beberapa zat yang terkandung dalam air hujan. Zat- zat yang telah disebutkan di atas tidaklah permanen ada di setiap air hujan dengan kadar yang sama. Kandungan zat pada air hujan ini tergantung pada keadaan atmosfer di masing-masing tempat atau wilayah terjadinya hujan tersebut. Misalnya di tempat pantai (baca: manfaat pantai) akan mengandung garam dengan kadar yang tinggi, dan di wilayah perindustrian hujan akan mengandung asam yang cukup banyak daripada bukan di wilayah perindustrian. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa kandungan zat pada air hujan berbeda-beda di setiap wilayahnya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Saturday, December 9, 2017

3 Jenis Siklus Air Disertai Gambar Dan Penjelasannya

Air merupakan sumber daya alam yang sifatnya dapar diperbarui. Air ini ialah sumber daya alam yang sifatnya sangat penting. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh siapa saja, baik binatang, tumbuhan dan manusia. Air diperlukan oleh siapa saja lantaran air ini merupakan hal yang sangat penting yang tidak sanggup ditinggalkan dalam kurun waktu tertentu. Air tidak sanggup ditinggalkan lantaran badan dari makhluk hidup sangat membutuhkan air. Selain dari badan sendiri, air juga dipakai untuk melaksanakan banyak sekali acara lainnya, menyerupai mencuci, memasak, dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan insan tidak sanggup pisah dengan air. Kita mungkin sanggup bertahan selama beberapa hari dengan tidak makan, namun tidak apabila tidak minum. Oleh lantaran itulah maka air ini kedudukannya sangat vital.


Siklus Air


Jumlah air di dunia ini sangat banyak, bahkan permukaan Bumi sendiri sebagian besar tertutupi oleh air. Namun meski jumlahnya banyak, penggunaan air juga sangat banyak. Kita sanggup membayangkan sendiri berapa banyak air yang dipakai setiap harinya. Namun pernahkah kita berfikir wacana cadangan air di dunia ini? Mengapa tidak habis padahal selalu dipakai setiap hari? terlebih di animo kemarau. Nah, hal ini lantaran adanya siklus air. Siklus air merupakan siklus perputaran air dari asalnya, kemudian hujan dan kembali lagi ke tanah atau asalnya. Hal inilah yang menjadikan mengapa air selalu cukup untuk dipakai setiap hari. Siklus air sanggup kita temukan dalam kehidupan sehari- hari, khususnya dalam kejadian proses terjadinya hujan. Siklus air ternyata mempunyai banyak jenis yang berbeda- beda. Jenis- jenis siklus air ini perlu kita ketahui melalui klarifikasi yang akan kita paparkan di bawah ini.


Jenis- jenis Siklus Air


Siklus air mempunyai banyak jenis, jenis- jenis air ini dibagi menurut prosesnya atau tahapannya. Beberapa jenis siklus air sanggup kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Jenis- jenis siklus air di sekitar kita antara lain sebagai berikut:



  1. Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)


 Air ini ialah sumber daya alam yang sifatnya sangat penting 3 Jenis Siklus Air disertai Gambar dan PenjelasannyaJenis siklus hidrologi yang pertama ialah siklus hidrologi pendek atau yang dikenal juga dengan siklus hidrologi kecil. Siklus hidrologi kecil ini merupakan siklus yang paling sederhana lantaran hanya melibatkan beberapa tahapan saja. adapun beberapa tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi pendek atau siklus hidrologi kecil ini antara lain sebagai berikut:



  • Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan menciptakan sumber air tersebut menjadi menguap

  • Karena penguapan tersebut maka terjadi kondensasi sehingga kemudian membentuk awan yang mengandung uap air

  • Awan yang mengandung uap air kemudian mengalami kejenuhan dan turunlah hujan di permukaan laut.


Karena hujan di siklus hidrologi pendek ini terjadi eksklusif di atas permukaan bahari maka tidak ada tahapan pengaliran menuju ke bahari lagi. Air hujan yang turun ke bahari tersebut kemudian bercampur kembali dan mengalami siklus air kembali.



  1. Siklus Sedang


 Air ini ialah sumber daya alam yang sifatnya sangat penting 3 Jenis Siklus Air disertai Gambar dan PenjelasannyaSiklus air yang selanjutnya ialah siklus sedang. Siklus sedang tentunya mempunyai proses yang sedikit lebih panjang daripada siklus hidrologi pendek. Adapun beberapa tahapan dari siklus hidrologi sedang ini antara lain sebagai berikut:



  • Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air (macam- macam laut, samudera dan launnya), sehingga sumber- sumber air terebut mengalami penguapan.

  • Kemudian terjadi evaporasi

  • Uap air yang telah terbentuk (hasil pemanasan) bergerak lantaran tertiup oleh angin ke darat.

  • Terbentuklah awan akhir dari pemanasan itu tadi.

  • Hujan turun di atas permukaan daratan Bumi

  • Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke bahari untuk kembali mengalami siklus hidrologi.



  1. Siklus Panjang (Siklus Besar)


 Air ini ialah sumber daya alam yang sifatnya sangat penting 3 Jenis Siklus Air disertai Gambar dan PenjelasannyaSelanjutnya ialah siklus hidrologi panjang atau siklus hidrologi besar. Siklus hidrologi panjang atau besar ini mempunyai tahapan yang lebih kompleks daripada dua siklus di atas. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi panjang antara lain sebagai berikut:



  • Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air (laut, samudera dan launnya), sehingga sumber- sumber air terebut mengalami penguapan.

  • Kemudian terjadi evaporasi

  • Kemudian uap air mengalami sublimasi

  • Uap air yang telah terbentuk dan mengalami sublimasi kemudian menjadikan terbentuknya awan yang mengandung kristal- kristal es.

  • Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke darat lantaran tiupan angin



  • Kemudian terjadilah hujan di atas daratan Bumi

  • Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke bahari untuk kembali mengalami siklus hidrologi.


Nah itulah beberapa jenis siklus air yang ada di Bumi. Apapun jenis siklus air tersebut yang niscaya siklus air merupakan acara perputaran air di Bumi. Siklus air memperlihatkan citra bahwa air juga mempunyai acara dan itulah alasan mengapa air di bumi selalu stabil jumlahnya meskipun selalu dipakai salam acara sehari- hari. demikianlah isu yang sanggup kami sampaikan, agar bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Sunday, November 19, 2017

Proses Terjadinya Hujan Frontal Dan Penjelasannya

Fenomena alam yang terjadi di Bumi merupakan hal yang lumrah yang sanggup diberikan alasan secara ilmiah. Fenomena alam atau tanda-tanda alam yang ada di Bumi, sifatnya ada yang merugikan maupun tidak merugikan. Semua fenomena atau tanda-tanda alam tersebut sanggup kita temukan di sekitar kita. Adapun contoh- pola tanda-tanda alam yang tidak merugikan bagi insan antara lain yakni proses terjadinya hujan, proses terjadinya pelangi, terbentuknya embun dan aurora. Sementara itu tanda-tanda alam yang sifatnya merugikan lebih kita kenal dengan sebutah peristiwa alam.


Dari fenomena atau tanda-tanda alam yang terjadi, yang seringkali kita temukan yakni hujan. Hujan merupakan potongan dari siklus air yang ada di bumi. Siklus air sendiri merupakan proses perjalanan air di Bumi. Dan siklus air ini pula yang mengakibatkan suatu alasan bahwa air di Bumi ini tidak akan pernah habis meskipun digunakan terus menerus. Hujan yang sering kita lihat sebagai tetesan air hujan dari langit ternyata mempunyai banyak sekali jenis. Jenis- jenis hujan ini sanggup dilihat dari banyak sekali kategori.


Jenis- jenis Hujan


Hujan yang terjadi di bumi mempunyai banyak sekali jenis. Jenis- jenis hujan antara lain sebagai berikut:



  1. Hujan siklonal

  2. Hujan orografis

  3. Hujan frotal

  4. Hujan muson atau hujan musim

  5. Hujan zenithal atau hujan konveksi

  6. Hujan asam

  7. Hujan meteor

  8. Hujan buatan


Nah itulah beberapa jenis hujan. Jenis- jenis hujan tersebut mempunyai proses terbentuk yang mungkin sedikit lain antara satu dengan lainnya. Adapun kali  ini kita akan membahas mengenai proses terbentuknya hujan frontal. Berikut ini yakni penjelasannya.


Proses Terjadinya Hujan Frontal


Hujan frontal merupakan jenis hujan yang terjadi alasannya yakni adanya pertemuan antara massa udara yang hirau taacuh dan suhu yang rendah dengan massa udara yang panas dan suhu yang tinggi. Hujan frontal biasa terjadi di kawasan yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan lintang selatan.  Dalam proses terbentuknya, hujan frontal melalu beberapa tahap. Tahap- tahap terjadinya hujan frontal antara lain sebagai berikut:



  • Terdapat massa udara hirau taacuh dan suhu yang rendah


Awal terjadinya hujan frontal ditandai dengan adanya massa udara yang hirau taacuh dengan suhu udara yang rendah di suatu tempat atau daerah. Massa udara hirau taacuh dengan suhu yang rendah biasanya terjadi di daerah- kawasan pegunungan atau yang mempunyai tingkat ketinggian yang berlebih, ibarat dataran tinggi maupun perbukitan.



  • Terdapat massa udara panas dan suhu udara yang tinggi


Selain itu juga terdapat massa udara panas dengan suhu yang tinggi. Kebalikan dari konsdisi yang awal, biasanya massa udara panas dengan suhu yang tinggi terdapat di daerah-daerah yang lebih rendah, ibarat pantai atau dataran rendah. Karena terdapat dua udara yang berbeda maka kawasan tempat terjadinya hujan frontal disebut sebagai kawasan front atau perbatasan.



  • Pertemuan dua massa dan suhu udara yang berbeda


Kedua jenis udara tersebut bertemu. Ketika bertemu, suhu udara yang rendah dan massa udara yang hirau taacuh lebih berat daripada suhu udara yang tinggi dan massa udara yang panas.



  • Uap air jatuh di permukaan bumi


Sifat yang lebih berat tersebut menimbulkan uap air yang dibawa massa udara hirau taacuh dan suhu yang rendah tersebut jatuh ke permukaan bumi dan terjadilah hujan frontal.


Nah itulah beberapa tahapan terjadinya hujan frontal. Ciri khas dari hujan ini yakni terjadi di kawasan front, dimana kawasan tersebut terdapat dua jenis udara yang sifatnya berlainan. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Wednesday, November 15, 2017

3 Macam Siklus Hidrologi

Secara terminologi, hidrologi berasal dari kata Yunani yaitu, hydro yang bermakna air dan logos berarti ilmu. Sehingga, dari kata dasarnya, hidrologi ialah ilmu mengenai air. Dalam ilmu geografi teknik, hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan segala elemen dalam proses pencatatan, acara survei, dan pemetaan keadaan air di permukaan bumi. Sehingga, bidang ilmu hidrologi berkaitan akrab dengan klimatologi, meteorologi, dan geologi sebab hidrologi merupakan sistem yang saling terkait dengan pergerakan kulit bumi, kualitas dan sumber daya air yang terdapat di pecahan permukaan bumi, sistem ini juga disebut dengan sistem hirdologi.


Siklus hirologi atau air merupakan suatu siklus terbentuknya hujan atau salju yang menjadi air dan kembali menuju sumber asalnya di sepanjang tahun. Hal ini sanggup dijelaskan sebagai berikut. Pada dikala air maritim dan sungai yang ada di permukaan tanah mengalami penguapan akhir paparan sinar matahari, air tersebut mengalami penguapan dan menjadi uap air dalam proses sirkulasi atmosfer, dan mengalami pengembunan sehingga membentuk awan yang mengandung butiran air, dan sehabis itu mengalami pemanasan dan terjadinya hujan atau salju. Ketika air tersebut jatuh menjadi hujan dan salju ke permukaan bumi, air tersebut terhalang oleh pepohonan dan vegetasi yang ada dan menjadikan limpasan di daratan permukaan dan masuk kembali ke dalam tanah atau mengisi kembali debit air ke lautan dan sungai. Selanjutnya air dari sungai kembali mengalir ke lautan, dan berulang kembali. Siklus ini kemudian mengalami pengulangan secara terus menerus di sepanjang tahunnya.


Berdasarkan dari pengertiannya, siklus hidrologi mempunyai ranah yang sangat luas sebab siklus ini meliputi asal muasal dan proses terjadinya pergerakan air dan penyebarannya serta sifat-sifat dan keterkaitan air dengan lingkungan asal dan kehidupan yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian siklus hidrologi menjelaskan mengenai daur terjadinya air yang berlangsung secara terus menerus. Jadi, macam siklus hidrologi menurut proses pembentukan air di permukaan bumi, antara lain sebagai berikut:



  • Evapotranspirasi


Proses ini ialah adonan dari dua proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi ialah proses penguapan dari lautan, danau, dan massa air lainnya yang ada di atas permukaan tanah atau bumi. Sedangkan transpirasi ialah proses penguapan air dari tumbuhan.



  •  Evaporasi


Proses pengubahan molekul air menjadi uap yang memerlukan pinjaman energi radiasi panas dari pancaran sinar matahari secara langsung. Pada dikala terjadi pengubahan molekul air ini terdapat adanya suatu gaya dari permukaan tempat berlangsungnya evaporasi yang berasal dari perbedaan antara tekanan uap air pada permukaan yang mengalami evaporasi dengan suhu tekanan yang ada di sekitar tempat terjadinya evaporasi tersebut. Selama berlangsungnya proses evaporasi ini suhu udara di sekitar lokasi evaporasi terakumulasi dan menjadi jenuh, sehingga proses evaporasi menjadi lemah dan sanggup saja berhenti dikala udara yang bersifat berair tidak lagi ditransfer ke lapisan atmosfer.



  • Transpirasi


Proses penguapan yang terjadi pada flora atau tanaman. Hal ini diakibatkan sebab tekanan yang sangat jenuh di antara ruang dinding sel flora dengan lapisan atmosfer yang ada di luar atau sekitar flora tersebut. Pada dikala berlangsungnya evaporasi, proses transpirasi sepenuhnya bergantung pada pasokan energi dari sinar radiasi matahari, tingkat kelembaban, tempratur, tekanan uap air, dan angin. Sedangkan dari dalam flora sendiri, faktor yang mempengaruhinya ialah faktor fisiologis tumbuhan dan lingkungan sekitarnya, menyerupai iklim dan kondisi tanah. Transpirasi berlangsung sepanjang hari pada dikala berada pribadi sempurna di bawah pancaran sinar matahari dan terjadi pada pecahan stomata, yaitu pori-pori yang terletak di bawah pecahan daun.


Dari pemaparan siklus hidrologi beserta proses terjadinya siklus tersebut di atas, maka pecahan selanjutnya menjelaskan 3 macam siklus hidrologi yang terjadi di permukaan bumi, antara lain sebagaimana berikut ini:



  1. Siklus pendek atau sederhana

  2. Siklus sedang atau menengah

  3. Siklus panjang


Siklus pendek atau yang sering disebut dengan siklus kecil merupakan siklus hidrologi yang terjadi di lautan. Siklusnya sendiri sangat sederhana yang melalui tiga tahapan saja. Pertama air maritim mengalami proses penguapan atau evaporasi sebab pancaran pribadi sinar matahari dan kemudian menjadi uap gas yang mengandung molekul air. Setelah uap gas tersebut menuju ke lapisan atmosfer, molekul air mengalami kondensasi dan membentuk awan-awan yang mengandung butiran air. Setelah kondensasi di lapisan awan menjadi jenuh sebab terpapar sinar matahari langsung, maka awan yang mengandung molekul air bermetamorfosis hujan dan turun kepermukaan lautan. Proses ini berlangsung sepanjang tahun dan hanya berlangsung di daerah lautan tersebut saja.


Pada siklus menengah atau sedang berlangsung di dua tempat yaitu sungai atau danau atau waduk dan lautan. Proses ini saling terkait satu sama lain. Hal ini sanggup dijelaskan sebagai berikut: pada dikala air sungai/danau/waduk dan maritim mengalami penguapan dan menjadi uap gas yang mengandung molekul air akhir paparan radiasi panas sinar matahari langsung, air dari dua tempat tersebut mengalami proses evaporasi. Kemudian uap gas yang mengandung molekul air tersebut menuju lapisan atmosfer dan membentuk awan hujan. Adanya efek hembusan angin menjadikan awan hujan tersebut bergerak ke daratan Akibat kondensasi yang jenuh menjadikan awan hujan tersebut turun menjadi air hujan di permukaan daratan. Saat air hujan tersebut memenuhi sungai atau danau atau waduk, maka air tersebut dialirkan kembali ke lautan.


Siklus yang terakhir ialah siklus panjang atau disebut juga dengan siklus besar. Proses ini terjadi pada tempat yang mempunyai daerah dengan suhu di bawah nol derajat Celcius atau dingin. Prosesnya sanggup dijelaskan sebagai berikut: dikala air maritim mengalami penguapan dan menjadi uap gas yang mengandung molekul air sebab sinar matahari langsung, uap gas tersebut mengalami sublimasi. Setelah itu, terjadi pembentukan awan yang mengandung kristal es pada dikala berada di lapisan atmosfer. Lalu, awan yang mengandung kristal es tersebut bergerak ke daratan sebab adanya hembusan angin yang sangat besar lengan berkuasa dan selanjutnya turun menjadi salju sebab pancaran sinar matahari yang terus menerus dan faktor angin. Saat salju tersebut turun ke daratan, salju kemudian membentuk gletser. Akibat paparan sinar matahari pribadi sepanjang hari maka gletser tersebut meleleh dan membentuk fatwa sungai. Sehingga, air dari lelehan gletser mengalir pada fatwa sungai yang terbentuk yang kesudahannya bermuara kembali ke lautan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Friday, November 10, 2017

9 Komponen Siklus Hidrologi Dan Penjelasannya

Air ialah komponen dari alam yang jumlahnya ada banyak sekali. Bahkan jumlah air di planet Bumi lebih banyak daripada jumlah ekosistem darat di Bumi. Maka dari itulah air merupakan komponen yang sangat penting dan sangat diharapkan oleh masyarakat, sehingga Bumi menjadi planet yang sangat cocok untuk ditinggali oleh makhluk hidup, menyerupai manusia, hewan dan tumbuh- tumbuhan. Air mempunyai banyak fungsi dan juga kegunaan. Manusia saja memerlukan air untuk keperluan yang sangat banyak, menyerupai untuk minum, untuk mandi, mencuci, masak, berproduksi, dan lain sebagainya. Sementara itu hewan dan tumbuh- flora memerlukan air untuk bertahan hidup, yaitu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Selain itu masih banyak lagi segudang fungsi air.


Setiap orang, bahkan makhluk hidup setiap hari niscaya mengonsumsi air. Apabila setiap orang setiap hari mengonsumsi 5 liter air untuk minum, mandi, dan keperluan lainnya, sanggup kita bayangkan berapa liter air yang dikonsumsi setiap harinya? Lalu, mengapa air di Bumi ini tidak habis, bahkan sesudah digunakan setiap hari? Jawabannya tentu ialah alasannya ialah adanya siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan siklus yang menggambarkan perputaran air yang ada di Bumi. Air di Bumi mengalami sebuah siklus sehingga ketersediaannya tidak sanggup habis meskipun digunakan sehari- hari dalam jumlah yang banyak. Siklus hidrologi yang ada di Bumi akan kita pelajari di bawah ini.


Siklus Hidrologi


Siklus air ialah kejadian perputaran air dari sumbernya, kemudian menjadi hujan dan turun menjadi air tanah lagi dan sebagian mengalir kembali ke laut. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi antara lain sebagai berikut:



  • Evaporasi


Evaporasi merupakan kejadian yang mengawali terjadinya siklus hidrologi. Evaporasi berupa penguapan yang terjadi pada sumber- sumber air di Bumi menyerupai macam- macam laut, macam- macam danau , sungai, waduk, rawa, dan lain sebagainya. Seperti sifat air yang apabila dipanaskan maka akan menguap, menyerupai inilah evaporasi itu terjadi. Namun yang mengalami penguapan ternyata bukanlah evaporasi saja, namun juga lainnya menyerupai flora yang mana penguapannya disebut dengan transpirasi dan juga dari insan yang dikenal dengan respirasi.



  • Terbentuknya awan


Setelah terjadinya penguapan yang telah disebutkan di atas, selanjutnya ialah terbentuknya awan. Uap air yang dihasilkan dari penguapan akan naik ke atas alasannya ialah dibawa oleh angin atau udara. Di atas, uap iair ini berkumpul menjadi satu dan terbentuklah awan yang mengandung banyak uap air atau yang biasa kita kenal dengan mendung. Awan yang terbentuk jumlahnya ada yang banyak dan ada pula yang sedikit, tergantung tingkat penguapan.



  • Kondensasi


Setelah proses terbentuknya awan, kemudian awan- awan tersebut semakin naik ke atas. Ketika di atas, awan- awan tersebut mencapai suatu kejenuhan atau titik jenuh yang menjadikan uap air yang terkandung di dalamnya menjelma titik- titik air hujan. Peristiwa inilah yang disebut dengan kondensasi.



  • Presipitasi


Ketika titik- titik air dari awan mendung semakin besar, maka ketika itulah tahap presipitasi yaitu tahap hujan turun. Hujan yang turun sanggup lebat, sangat lebat, sedang atau gerimis. Hal ini tergantung pada kondisi awan sebelumnya.



  • Infiltrasi


Air hujan yang turun dari awan mendung tersebut jatuh ke permukaan Bumi. sesudah hingga di permukaan Bumi, ada dua hal yang akan terjadi. Pertama, air tersebut akan mengalir ke permukaan sebagai air permukaan, dan kedua, air tersebut akan terserap masuk ke dalam tanah melalui pori- pori tanah. Air permukaan maupun yang terserap ke dalam tanah ini pada kesudahannya sebagian akan mengalir ke maritim dan sebagian lagi akan kembali menguap hingga terjadilah siklus selanjutnya.


Nah itulah beberapa tahapan dari siklus hidrologi. Tahap- tahap ini terjadi dengan sangat teratur hingga kesudahannya seluruh cadangan air di Bumi selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dari keterangan tersebut, maka kita sanggup menemukan bahwa ada komponen- komponen dari siklus hidrologi. Komponen- komponen tersebut akan kita bahas di bawah ini.


Komponen- komponen Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi ialah suatu perputaran air di Bumi sehingga ketersediaannya selalu ada untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam siklus hidrologi, kita menemukan beberapa komponen yang akan kita bahas bersama. Beberapa komponen dari siklus hidrologi antara lain ialah sebagai berikut:



  1. Evaporasi


Komponen pertama dari siklus hidrologi ialah evaporasi atau penguapan yang berasal dari air yang berada di permukaan Bumi. Evaporasi, menyerupai yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa evaporasi merupakan penguapan yang berasal dari sumber air yang ada di permukaan Bumi. Sumber air yang ada di maritim dan juga darat mengalami penguapan alasannya ialah sinar matahari, yang kemudian menjelma uap air yang tidak terlihat di atmosfer. Uap air inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya hujan dan mengawali siklus hidrologi.



  1. Transpirasi


Penguapan selain berasal dari sumber air, baik itu air maritim maupun yang ada di daratan, juga berasal dari tumbuh- tumbuhan. Penguapan yang berasal dari tumbuh- flora dinamakan dengan trabspirasi. Penguapan dari flora ini perupakan pelepasan uap air yang berasal dari tumbuhan, terutama dari stomata atau verbal daun. Penguapan dari flora ini juga tidak terlihat di atmosfer.



  1. Evapotranspirasi


Komponen siklus hidrologi selanjutnya ialah evapotranspirasi, yaitu adonan dari penguapan air dengan penguapan yang berasal dari tumbuh- tumbuhan.



  1. Kondensasi


Komponen selanjutnya ialah kondensasi, atau kejadian terbentuknya titik- titik air, embun, salju atau es. Peristiwa ini terjadi alasannya ialah uap air yang naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan sehingga uap air akan mengalami perubahan wujud dari bentuk gas menjadi ke bentuk padat maupun cair. Embun, titik- titik air, salju maupun es ini merupakan bahan- materi pembentuk kabut dan awan.



  1. Presipitasi


Komponen selanjutnya ialah presipitasi atau terjadinya hujan. Titik- titik embun, salju atau es ini kemudian semakin membesar dan semakin deras sehingga kita sanggup merasakannya sebagai hujan. Hujan sanggup berupa hujan air, hujan salju, hujan es dan lain sebagainya sesuai dengan kondensasi yang sudah terjadi sebelumnya. Presipitasi atau pembentukan hujan ini berasal dari awan. Kumpulan awan- awan tersebut bergerak keliling dunia yang diatur menurut pedoman udara hingga jatuh ke suatu tempat.



  1. Adveksi


Adveksi merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal, menyerupai perjalanan panas maupun uap air yang berasal dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya yang digerakkan oleh gerakan udara mendatar. Adveksi merupakan salah stu komponen dari siklus hidrologi.



  1. Infiltrasi (perlokasi)


Air hujan yang telah jatuh ke permukaan Bumi, khususnya di daratan kemudian akan meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi melewati celah atau pori- pori tanah dan juga batuan, sehingga akan mencapai muka air tanah dan akan menjadi air bawah tanah.



  1. Surface run off


Air sanggup bergerak akhir agresi dari kapiler atau air juga sanggup bergerak secara vertikal maupun horizontal di bawah permukaan air tanah, hingga air tersebut akan memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan ada yang tergenang menyerupai danau, waduk, rawa, dan lainnya dan ada pula yang mengalir kemudian kembali lagi ke laut.



  1. Intersepsi


Hujan yang jatuh di area hutan terkadang tidak eksklusif hingga ke tanah alasannya ialah tertahan oleh daun- daun maupun oleh batang pohon. Hal ini akhir dari intersepsi.


Itulah beberapa komponen dari siklus hidrologi. Komponen- komponen ini menyerupai halnya tahapan yang terjadi dalam siklus hidrologi. Semoga bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Friday, October 27, 2017

Fenomena Hidrosfer – Pengertian Dan Contohnya

Bumi yaitu tempat dimana semua jenis makhluk hidup tinggal secara berdampingan. Bumi terdiri dari aneka macam lapisan yang menyokong kebutuhan insan untuk bertahan hidup. Salah satu lapisan bumi yang bergesekan eksklusif dengan kehidupan kita yaitu geosfer. Geosfer mempunyai beberapa unsur untuk keberlangsungan hidup insan menyerupai udara untuk bernapas, materi tambang, air untuk minum, tanah untuk berpijak, dll. Salah satu unsur dari geosfer yaitu hidrosfer.


Pengertian Fenomena Hidrosfer


Hidrosfer berasal dari kata hydro yang berarti air dan sphere yang bermakna lapisan. Secara singkat hidrosfer yaitu lapisan air di seluruh permukaan bumi. Seluruh air di permukaan bumi yaitu penggalan dari hidrosfer menyerupai air sungai, laut, danau, rawa-rawa, mata air, dan jenis lainnya.


Fenomena hidrosfer yaitu peristiwa alam yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan air yang sanggup ditemui pada kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya menyerupai pasang surut air laut, pergerakan air tanah, arus laut, dll. Fenomena hidrosfer bisa menjadi fenomena alam yang luar biasa ataupun berkembang menjadi ancaman bagi manusia. Semuanya kembali kepada kebiasaan dan watak insan yang kadangkala mengorbankan keseimbangan alam demi kepuasannya sendiri.


Fenomena Hidrosfer yang Luar Biasa


Keindahan alam ciptaan Sang Pencipta selalu membuat kita heran dan takjub. Banyak sekali fenomena alam luar biasa yang berkaitan dengan hidrosfer yang belum kita ketahui. Fenomena tersebut seringkali dikaitkan dengan magis dan di luar logika manusia. Untuk mengetahuinya kita bisa mencari tahu klarifikasi ilmiah dan logis dibaliknya. Berikut kita bahas fenomena hidrosfer yang ada terjadi di muka bumi:



  1. Sungai di dasar laut


Fenomena hidrosfer yang satu ini terjadi di Cenote Angelita yang terletak di perairan Karibia Meksiko. Cenote dalam bahasa Maya diartikan sebagai gua, jadi sesungguhnya sungai ini dinaungi oleh lapisan hidrogen sulfida yang terbentuk dari organisme membusuk didalam gua. Tumpukan itu membentuk sebuah dinding yang membatasi air bahari dan air tawar dan diberi nama halocline. Fenomena halocline yaitu zona vertikal di dalam bahari yang terjadi alasannya yaitu perbedaan tekanan lapisan air sehingga kadar garam menurun drastis dan membuat air menjadi tawar.



  1. Danau dengan 3 warna berbeda


Danau yang mempunyai 3 warna berbeda terletak di Indonesia tepatnya di Danau Kelimutu Nusa Tenggara Timur. Danau ini terbentuk semenjak jutaan tahun kemudian alasannya yaitu letusan gunung vulkanik. Ketiga air danau tersebut sanggup berubah-ubah dengan warna yang berbeda di tiap danaunya. Kadang warna berkembang menjadi hijau, biru, hitam, merah, dan bahkan berwarna putih. Menurut para jago perubahan warna ini terjadi alasannya yaitu efek cahaya matahari dan kandungan mineral, bebatuan, dan lumut yang mengendap di dalamnya.



  1. Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya


Indonesia yaitu negara tropis yang hanya mempunyai 2 musim. Namun jikalau ingin melihat salju di negara ini, kita bisa mendaki Gunung Jayawijaya di Papua dan menemukan salju di puncaknya tepatnya di Puncak Carstensz. Saking tingginya gunung ini saljupun bersarang di atasnya. Tapi sangat disayangkan ketika ini ketebalan salju semakin menipis diakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global. Suhu udara yang semakin panas mengakibatkan salju diatasnya meleleh sedikit demi sedikit.



  1. Pertemuan dua air sungai yang tidak menyatu


Fenomena alam ini terjadi di Brazail tepatnya di kota Manaus. Terdapat dua anutan sungai yang melintasi kota tersebut yaitu sungai Amazon dan sungai Rio Negro. Ketika air sungai bertemu terlihat batas yang sangat kentara alasannya yaitu air sungai Amazon berwarna coklat dan sungai satunya lagi berwarna hitam. Menurut para jago fenomena ini terjadi alasannya yaitu perbedaan kepadatan, kecepatan, dan suhu air kedua sungai tersebut. Tak ayal para turis berbondong-bondong mengunjungi kota Manaus untuk melihat keajaiban alam tersebut.



  1. Air Laut di Selat Gibraltar


Selat Gibraltar yaitu selat yang membatasi Benua Afrika dan Eropa. Di selat ini terjadi pertemuan 2 bahari yaitu Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Pertemuan kedua anutan tersebut tidak mengakibatkan air tercampur, akan tetapi keduanya terpisah terang sesuai asalnya masing-masing. Air Laut Tengah berwarna biru gelap dan air dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah. Jika diperhatikan secama pertemuan dua arus tersebut membuat sebuah sekat yang tak tertembus hingga kedalaman 1000 meter. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu perbedaan massa jenis arus bahari yang bergerak dan cenderung mempertahankan keadaan asalnya. Selain itu tegangan permukaan masing-masing air membuat delusi seolah ada partisi yang memisahkan keduanya sehingga air bahari tidak tercampur.



  1. Gletser abadi di Pegunungan Karakoram


Pegunungan Karakoram yaitu salah satu puncak dari pegunungan Himalaya. Di ketika banyak sekali gletser yang mulai meleleh alasannya yaitu suhu bumi yang semakin panas, gletser di Pegunungan Karakoram tidak mengalami perubahan sedikitpun. Para peneliti beropini hal ini dikarenakan tingginya curah hujan di Pegunungan Himalaya dan adanya peningkatan suhu.



  1. Danau Mendidih di Dominika


Danau Mendidih yaitu sebuah danau yang terletak di Taman Nasional Morne Trois Pitons Dominika. Dari jauh kita bisa melihat danau tersebut dikelilingi asap layaknya air yang mendidih diatas kompor. Danau tersebut terbentuk akhir acara gunung berapi yang memang mengelilingi danau tersebut. Permukaan air danau mendidih diperkirakan akhir anutan magma di dasar danau yang masih sangat aktif dan kuat. Suhu di sekitar danau berkisar antara 80 hingga 90 derajat celcius. Walaupun begitu danau ini masih terbuka untuk umum dan bisa menjadi destinasi wisata menarik jikalau berkunjung ke Dominika.


Fenomena Hidrosfer yang Merugikan


Perubahan iklim dan fenomena alam di muka bumi seringkali menjadi tragedi bagi manusia. Ulah insan yang tidak bertanggung jawab seringkali merusak ekosistem dan menjadikan bencana alam. Berikut kita bahas pola fenomena hidrosfer yang merugikan dan mengancam kehidupan manusia.



  1. Abrasi air laut


Abrasi yaitu pengikisan daratan wilayah pesisir alasannya yaitu naiknya permukaan air laut. Abrasi bisa terjadi alasannya yaitu faktor alami dan acara manusia. Faktor alami penyebab pengikisan yaitu gelombang, arus laut, dan vegetasi di sepanjang pantai. Sedangkan acara insan yang memicu terjadinya pengikisan menyerupai perusakan terumbu karang, pohon mangrove, dan memanfaatkan lahan pesisir sebagai pemukiman dan merusak ekosistem sekitar.



  1. Pencemaran air


Air yang terkotori oleh limbah masyarakat memperlihatkan imbas jelek bagi manusia. Air limbah buangan pabrik yang dialirkan sembarangan ke sungai akan membuat sungai menjadi kotor dan berbahaya. Baru-baru ini terdengar kabar dari daerah Bandung Barat dimana air sungai Citarum yang mempunyai warna merah dan hijau alasannya yaitu limbah. Aliran sungai ini berbau tak sedap dan membuat kepala pusing ketika menghirupnya. Bila dibiarkan lebih lanjut pencemaran air sungai akan membuat sumber air higienis menjadi semakin menipis dan hilang.



  1. Banjir bandang


Banjir bandang terjadi biasanya akhir ulah insan yang menebang pohon sembarangan dan curah hujan yang sangat tinggi. Banjir bandang menerpa daerah dengan permukaan rendah alasannya yaitu anutan air yang sangat deras sehingga tidak bisa terserap oleh tanah. Tak terhitung banyaknya tragedi banjir bandang yang menimpa kota-kota di Indonesia. Baru-baru ini banjir bandang terjadi di sentra kota Bandung dan menyeret apapun di depannya padahal daerah tersebut tak pernah didera banjir sebelumnya. Setelah diselidik banjir terjadi alasannya yaitu hutan lebat di daerah Bandung Utara yang sudah dipenuhi beton. Air hujan yang tak tertampung karenanya turun ke bawah dan membuat banjir besar di titik vital kota kembang.



  1. Kekeringan


Kekeringan terjadi alasannya yaitu pasokan air yang menipis dan berlangsung dalam waktu lama. Musim kemarau yang panjang menjadikan evaporasi sehingga air tanah menguap dan cadangan air menipis. Saar kekeringan terjadi sumur-sumur warga menjadi kering dan sulit mencari air higienis untuk keperluan sehari-hari. Untuk mencegah tragedi kekeringan setiap animo kemarau diharapkan upaya penyediaan air secara masif, contohnya dengan membangun bendungan, waduk, dan pengelolaan DAS sehingga problem sanggup teratasi.



  1. Gelombang badai


Gelombang badai bisa sangat mengancam dan berbahaya. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu angin angin kencang yang membuat permukaan air bahari bergolak dan menghempas daratan. Sangat berbahaya bagi kapal untuk melintasi samudra yang tengah dilanda angin badai. Pada bulan Januari 2018 angin kencang maha dahsyat menghantam pesisir timur Amerika Serikat dan dijuluki sebagai bom cyclone. Fenomena tersebut menjadikan jeram Niagara di perbatasan Amerika dan Kanada ikut membeku. Cuaca ekstrim tersebut menjadikan gelombang hirau taacuh dan angin kencang salju sehingga menewaskan banyak orang.



  1. Naiknya permukaan air laut


Permukaan air bahari bisa menjadikan banjir bagi penduduk yang bermukim di sekitar pantai. Fenomena ini terjadi alasannya yaitu beberapa faktor menyerupai melelehnya gletser di kutub dan memuainya air bahari alasannya yaitu suhu yang panas. Dilansir dari National Geographic, kenaikan permukaan air bahari diperkirakan akan mencapai 28-98 cm pada tahun 2100. Jika seluruh lapisan es mencair di Greenland, air bahari akan naik hingga 7 meter dan sanggup membenamkan kota London.



  1. Hujan es


Hujan es terjadi alasannya yaitu proses presifitasi yang tidak normal. Uap air yang membentuk awan tidak terurai tepat sehingga hujan turun berupa butiran-butiran es. Di negara tropis hujan es bisa terjadi alasannya yaitu perbedaan suhu yang terlalu besar dan kelembaban yang tinggi. Biasanya durasi hujan es sangatlah singkat dan tidak menimbulkan kerugian. Namun hujan es bisa berakibat jelek jikalau turun di lahan pertanian milik penduduk ataupun merusak atap rumah kita. Hujan es bersifat asam yang sanggup merusak tanaman sehingga tanaman kering dan mati. Dampak ini pernah dirasakan di Kabupaten Puncak, Papua pada tahun 2015. Cuaca ekstrim menjadikan hujan es turun di ladang penduduk dan membuat ladang ubi penduduk gagal panen. Akses sulit menuju pemukiman penduduk, membuat ribuan orang terancam kelaparan alasannya yaitu sumber masakan yang hilang.


Demikianlah sajian renyah mengenai fenomena hidrosfer di sekitar kita. Perlu diingat baik-baik bahwa penyebab musibah dari fenomena hidrosfer disumbang oleh ulah insan juga. Kita harus menjaga kelestarian alam dan senantiasa siaga dengan tragedi yang mungkin terjadi tiba-tiba tanpa diduga.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Wednesday, September 20, 2017

7 Imbas Hujan Asam Yang Perlu Diwaspadai

Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang ada di planet Bumi. Hujan merupakan sebuah kepingan dari siklus hidrologi bahkan hujan sendiri merupakan siklus hidrologi yang dimaksud. Hujan ialah acara air yang mengakibatkan air tersebut tidak habis- habis bahkan untuk memenuhi semua kebutuhan insan di Bumi. Hujan mempunyai penyebab terjadinya hujan, dan selain itu hujan juga terdiri dari aneka macam jenis atau aneka macam macam. Beberapa jenis hujan antara lain:


Itulah beberapa jenis hujan yang ada di Bumi oleh lantaran penyebabnya maupun lokasi terjadinya hujan tersebut. Dari beberapa jenis hujan yang telah disebutkan di atas, salah satu yang akan kita soroti ialah hujan asam.


Hujan asam ialah salah satu hujan yang dikategorikan atas sifatnya. Hujan asam merupakan segala jenis hujan yang mempunyai pH atau tingkat keasaman di bawah pH normal, yaitu 5,6 sampai 6. Di Indonesia sendiri hujan mempunyai pH rata- rata 6 dan hujan asam mempunyai pH dibawah angka tersebut. Hal ini mempunyai arti bahwa keasaman hujan ini disebabkan oleh kandungan gas Karbondioksida atau CO2 yang banyak. Karbondioksida ini terdapat pada asap- asap atau gas- gas buangan lainnya yang sering kita jumpai di wilayah perkotaan. Hujan asam ini mempunyai sifat yang tidak baik lantaran sanggup merusak beberapa benda. Adapun mengenai pengaruh hujan asam ini akan kita bahas di bawah ini.


Hujan asam mempunyai aneka macam pengaruh yang tidak baik bagi  insan maupun makhluk hidup lainnya. Beberapa pengaruh dari hujan asam antara lain sebagai berikut:



  • Memudahkan insan menjadi gampang terjangkit aneka macam macam penyakit, khususnya penyakit kulit


Hujan asam yang turun akan menawarkan pengaruh yang khusus bagi manusia. Manusia akan lebih rentan terhadap aneka macam macam penyakit. Penyakit- penyakit yang gampang menjangkit insan ini khususnya berupa penyakit kulit. Hal ini lantaran kulit merupakan kepingan terluar yang paling berpotensi untuk bersentuhan pribadi dengan hujan asam yang turun. Kandungan zat- zat yang tidak baik akan mengakibatkan terjadinya penyakit kulit bagi manusia.



  • Memudahkan proses perkaratan pada logam, khususnya besi


Dampak hujan asam yang paling gampang terlihat oleh mata insan ialah perkaratan pada logam, khususnya pada besi yang paling gampang berkarat. Zat yang terkandung di dalam hujan asam ini sanggup dengan gampang menciptakan logam berkarat, khususnya yang terkena hujan secara langsung. Maka dari itulah pagar- pagar besi lebih gampang berkarat lantaran terkena hujan asam secara langsung.



  • Membuat jumlah ikan di maritim menurun


Salah satu pengaruh dari hujan asam ialah menurunnya jumlah ikan di maritim maupun di sumber air lainnya yang terkena hujan asam secara langsung. Zat asam yang banyak terkandung pada hujan asam akan menimbulkan hewan- binatang yang ada di maritim menjadi mati dan bahkan tidak hanya ikan saja namun juga organisme air yang lainnya. Bagi kita yang di darat mungkin sanggup mengetahui hal ini apabila menemukan banyak bangkai binatang yang mati di air.



  • Merusak lapisan lilin yang terdapat pada tumbuhan


Pernahkah Anda meraba daun pada tumbuhan? Ketika meraba dedaunan maka terkadang kita akan mencicipi suatu lapisan yang menutupi daun tersebut. Tumbuhan hijau mempunyai sebuah  lapisan yang mirip lilin. Itulah mengapa ketika terkena air daun flora tidak lantas lemas dan layu. Selain itu, masih banyak manfaat lapisan lilin tersebut bagi tumbuhan. Nah, kehadiran hujan asam yang menimpa flora secara pribadi ternyata sanggup dengan gampang merusak lapisan lilin pada flora tersebut. Hal ini tentu bukanlah hal yang baik bagi tumbuhan.



  • Banyak nutrisi pada flora yang hilang


Selain lapisan lilin pada flora yang sanggup rusak, nyatanya hujan asam juga sanggup menghilangkan nutrisi- nutrisi yang dimiliki oleh flora tersebut. Kita tahu bahwa flora mempunyai kedudukan tertinggi dalam rantai makanan, yaitu sebagai produsen atau pemroduksi makanan. Sebagai produsen tentu flora mempunyai banyak sekali nutrisi. Kehadiran hujan asam ini sanggup menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam flora tersebut. Hilangnya nutrisi ini usang kelamaan akan menciptakan flora tersebut menjadi mati.



  • Pertumbuhan akar tumbuhan menjadi lambat


Tidak hanya menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalam flora tersebut, namun hujan asam juga akan menciptakan pertumbuhan akar tumbuhan menjadi lambat. Hujan asam akan menghambat pertumbuhan pada tumbuhan sehingga tumbuhan akan cenderung kerdil dan tidak sehat.



  • Meracuni air dan tumbuhan


Hujan asam mempunyai kandungan yang berbeda dengan hujan biasa. Kandungan ini bersifat negatif. Ketika hujan asam jatuh ke tanah atau mengenai flora langsung, pada ketika itulah kandungan hujan asam akan melekat pada tumbuhan. Manusia mengonsumsi tumbuhan. Apabila konsumsi ini berlangsung dalam jangka waktu usang maka usang kelamaan akan mengganggu kesehatan manusia, bahkan mengakibatkan kematian. Begitu pula apabila mengenai sumber air.


Itulah beberapa pengaruh yang sanggup ditimbulkan oleh hujan asam, baik untuk tumbuhan, binatang maupun manusia. semoga bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com