Monday, October 9, 2017

Gerhana Bulan Total Blood Moon: Pengertian – Proses Terjadi – Pola Fenomena

“Blood moon” dikenal juga sebagai gerhana bulan total, yakni fenomena yang sangat menarik dan sanggup dilihat secara kasat mata. Keindahan fenomenda total “blood moon” sudah memancing imajinasi orang semenjak jaman dahulu. Selain indah, fenomena gerhana bulan total “blood moon” juga dianggap menyeramkan serta mistis. Hampir setiap kebudayaan mempunyai versinya masing-masing ihwal kejadian gerhana bulan “blood moon”. Di China misalnya, gerhana bulan berarti ada seekor naga yang hendak memakan matahari. Menurut mitos masyarakat Jawa, gerhana terjadi sebab raksasa berjulukan Batara Kala yang berusaha melahap bulan. Dan masih banyak lagi mitos dan iktikad kuno lainnya dari banyak sekali penjuru dunia, yang berusaha menjelaskan dan menceritakan salah satu fenomena alam yang paling kasat mata ini.


Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang kita sanggup menjelaskan dengan sempurna pengertian, proses terjadi, serta teladan fenomena gerhana bulan “blood moon”


Pengertian Gerhana Bulan “Blood Moon”


Mengapa disebut “blood moon?” Hal ini terjadi sebab warna kemerahan yang muncul menutupi bulan. Sebenarnya disebut “bulan darah” juga bukan nama yang akurat, sebab warna yang dihasilkan lebih ke arah jingga kemerahan, bukan merah pekat ibarat darah, hehehe. Lalu mengapa sanggup berubah warna menjadi jingga kemerahan? Sebagai catatan, gerhana bulan parsial masih mengatakan warna abu-abu perak khas penampakan bulan.


Jawabannya yakni sebab sinar matahari. Jika kita perhatikan, sinar matahari ketika sunset atau sunrise (matahari terbit dan terbenam) akan berwarna jingga kemerahan, namun ketika hari semakin siang maka matahari bercahaya putih terang. Fenomena perubahan warna sinar matahari ini mengikuti sebuah prinsip Rayleigh atau Rayleigh scattering yang mungkin sanggup kita bahas di lain kesempatan.


Proses Terjadinya Gerhana Bulan “Blood Moon”


Gerhana bulan “blood moon” atau gerhana bulan total terjadi sebab Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada posisi sejajar atau mendekati kesejajaran. Terbalik dengan gerhana matahari, gerhana bulan terjadi sebab bayangan Bumi yang menutup bulan. Jika dijelaskan maka prosesnya ibarat ini :



  • Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dalam keadaan belum sejajar

  • Sedikit demi sedikit Bulan bergerak menuju kesejajaran dengan Bumi dan Matahari

  • Bayangan Bumi mulai menutupi Bulan, masih tampak warna abu-abu perak khas warna Bulan

  • Bulan semakin sejajar dengan Bumi dan Matahari. Pada puncaknya, bayangan kemerahan mulai menutupi Bulan

  • Matahari, Bumi, dan Bulan sekarang sejajar. Bayangan kemerahan sekarang menutupi seluruh permukaan Bulan

  • Sedikit demi sedikit bayangan kemerahan mulai pudar, Bulan mulai menampakan warna aslinya

  • Pada final fase gerhana blood moon” Bulan sudah menanggalkan bayangan merah dan mengatakan warna aslinya, abu-abu perak.


 yakni fenomena yang sangat menarik dan sanggup dilihat secara kasat mata Gerhana Bulan Total Blood Moon: Pengertian – Proses Terjadi – Contoh Fenomena


Gerhana bulan sendiri ada beberapa jenis, yaitu :



  • Gerhana bulan penumbral: ketika Bulan memasuki wilayah penumbra, yaitu ketika bayangan Bumi mulai menutupi Bulan dari cahaya Matahari.

  • Gerhana bulan total: ketika Bulan memasuki wilayah umbra, yaitu ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi bulan.

  • Gerhana bulan parsial: ketika Bulan hanya sedikit saja memasuki wilayah umbra.

  • Gerhana bulan sentral: Bulan berada sempurna di pusat umbra, gerhana ini sangat jarang terjadi.


Gerhana bulan total blood moon yang terjadi tanggal 28 Juli 2018, dinihari nanti merupakan gerhana bulan sentral. Makara Bulan berada sempurna di tengah bayangan Bumi. Peristiwa ini sangat jarang terjadi dan mungkin gres terulang kira-kira 1 kala lagi.


Contoh Fenomena Gerhana Bulan “Blood Moon”


Gerhana bulan yakni fenomena yang terjadi setiap tahun. Gerhana bulan tahun kemudian terjadi pada tanggal 7 Agustus 2017 dan merupakan gerhana bulan sebagian (parsial). Gerhana bulan total akan terjadi lagi tahun 2019 tanggal 21 Januari, namun tidak mempunyai jangka waktu selama “blood moon” tanggal 28 Juli 2018 nanti.


Sedangkan di awal tahun 2018, tepatnya pada tanggal 30 Januari 2018 ada sebuah fenomena yang disebut fenomena super blue blood moon, yaitu ketika blood moon terjadi pada titik terdekat Bumi dengan Bulan, menyebabkan ukuran Bulan terlihat cukup besar dibandingkan biasanya.  “Blood moon” yang terjadi tanggal 28 Juli nanti berada pada titik terjauh dari Bumi.


“Blood Moon” di tahun 2018 tepatnya akan terjadi mulai tanggal 28 Juli 2018. Gerhana total “blood moon” dapat disaksikan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia gerhana bulan total blood moon mulai terlihat jam 00.13 WIB dini hari sampai puncaknya jam 03.29 WIB. Fase yang panjang ini menciptakan gerhana bulan “blood moon” di tahun 2018 yakni gerhana bulan total paling usang yang tercatat di kala ini, sebab bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Sedangkan Amerika Utara, dan sebagian besar Kanada sayangnya  tidak sanggup melihat gerhana ini sebab sudah keburu berakhir sebelum sempat terlihat.


Demikian yang sanggup kami share seputar gerhana bulan total blood moon semoga bermanfaat bagi kita semua untuk lebih memahami alam dan fenomena yang terjadi didalamnya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com