Tuesday, October 10, 2017

√ Mengenal Ic 555 (Ic Timer) Dan Konfigurasi Kakinya

Mengenal IC 555 (IC Timer) dan Konfigurasi kakinya – IC Timer atau IC Pewaktu yakni jenis IC yang dipakai untuk banyak sekali Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibr4t0r didalamnya. Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya menyerupai Waveform Generator, Frequency Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer atau IC Pewaktu yang paling terkenal ketika ini yakni IC 555 yang dikembangkan oleh Hans R. Camenzind yang bekerja untuk Signetic Corporation pada tahun 1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC Monolitik pewaktu yang menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay Time) dengan keakuratan dan kestabilan tinggi.


IC Timer 555 yang umum dipakai yakni IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, ketika ini kita sanggup menemui beberapa versi IC 555, diantaranya menyerupai IC 556 yang menggabungkan 2 buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah menyerupai 7555 dan TLC555. Harga sebuah IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki cukup murah, yaitu sekitar Rp. 2.000 sampai Rp. 5.000 tergantung merek dan tipenya.


Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor yang terdapat dalam kemasan IC dengan nilai masing-masingnya 5kΩ.


Susunan dan Konfigurasi Kaki IC 555


 IC Timer atau IC Pewaktu yakni jenis IC yang dipakai untuk banyak sekali Rangkaian Elektron √ Mengenal IC 555 (IC Timer) dan Konfigurasi kakinya


Berikut ini yakni susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.



  • Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.

  • Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), dipakai untuk memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).

  • Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang mempunyai 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.

  • Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menimbulkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh alasannya itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.

  • Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memperlihatkan susukan terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan yakni 2/3 Vcc.

  • Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, dipakai untuk menciptakan Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).

  • Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada ketika Output “Low”, Impedansi kaki 7 yakni “Low”. Sedangkan pada ketika Output “High”, Impedansi kaki 7 yakni “High”.

    Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang memilih Interval Pewaktuan dari IC555.

  • Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).



Sumber https://teknikelektronika.com/