Monday, October 16, 2017

√ Pengertian Osiloskop Dan Spesifikasi Penentu Kinerjanya

Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi penentu kinerjanya – Osiloskop yakni alat ukur Elektronik yang sanggup memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik semoga sanggup dibaca dan gampang dipelajari. Dengan memakai Osiloskop, kita sanggup mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop sanggup menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.


Osiloskop banyak dipakai pada industri-industri menyerupai penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 jenis Osiloskop yaitu Osiloskop Analog yang memakai Teknologi CRT (Cathode Ray Tube) untuk menampilkan sinyal listriknya dan Osiloskop Digital yang memakai LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau gelombang.


Karakteristik Pengukuran Osiloskop


Selain fitur-fitur dasarnya, kebanyakan Osiloskop juga dilengkapi dengan alat pengukuran yang sanggup mengukur Frekuensi,   Amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara umum, Osiloskop sanggup mengukur karakteristik yang berbasis Waktu (Time) dan juga karakteristik yang berbasis tegangan (Voltage).

Baca juga : Cara Mengukur Tegangan AC dan Menghitung Frekuensi dengan Osiloskop.


Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi penentu kinerjanya √ Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi penentu kinerjanya


Karakteristik Berbasis Waktu (Time)


Frekuensi dan Periode – Frekuensi merupakan jumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik yang dinyatakan dengan Hertz. Sedangkan periode yakni kebalikan dari Frekuensi, yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh 1 kali getaran yang biasanya dilambangkan dengan t dengan satuan detik. Kemampuan Osiloskop dalam mengukur maksimum Frekuensi berbeda-beda tergantung pada tipe osiloskop yang digunakan. Ada yang sanggup mengukur 100MHz, ada yang sanggup mengukur 20MHz, ada yang hanya sanggup mengukur 5MHz.


Duty Cycle (Siklus Kerja) –  Duty Cycle yakni perbandingan waktu ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam satu periode sinyal. Dengan kata lain, Siklus Kerja atau Duty Cycle yakni perbandingan usang kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap periode.


Rise dan Fall Time – Rise Time yakni waktu perubahan sinyal (durasi) dari sinyal rendah ke sinyal tinggi, teladan dari 0V ke 5V. Sedangkan Fall Time yakni waktu perubahan sinyal (durasi) dari sinyal tinggi ke sinyal rendah, misalnya perubahan dari 5V ke 0V. Karakteristik ini sangat penting dalam mengukur respon suatu rangkaian terhadap sinyalnya.


Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage)


Amplitudo –  Amplitudo yakni ukuran besarnya suatu sinyal atau biasanya disebut dengan tingginya puncak gelombang. Terdapat beberapa cara dalam pengukuran Amplitudo yang diantaranya yakni pengukuran dari Puncak tertinggi ke Puncak terendah (Vpp), ada juga yang mengukur salah satu puncaknya saja baik yang tertinggi maupun yang terendah dengan sumbu X atau 0V.


Tegangan Maksimum dan Minimum –  Osiloskop sanggup dengan gampang menampilkan Tegangan Maksimum dan Minumum suatu rangkaian Elektronika.


Tegangan Rata-rata –  Osiloskop sanggup melaksanakan perhitungan terhadap tegangan sinyal yang diterimanya dan menampilkan hasil tegangan rata-rata sinyal tersebut.


Baca juga : Bagian-bagian Osiloksop.


 


Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop


Tidak Semua Osiloskop mempunyai kinerja yang sama, hal ini tergantung oleh spesifikasi pada Osiloskop tersebut. Beberapa spesifikasi penting pada Osiloskop yang memilih kinerja Osiloskop diantaranya menyerupai dibawah ini :


Bandwidth (Lebar Pita) – Bandwith memilih rentang frekuensi yang sanggup diukur oleh Osiloskop. Contohnya 100MHz, 20MHz atau 10MHz


Digital atau Analog – Osiloskop sanggup digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Osiloskop Analog dan Osiloskop Digital. Osiloskop Analog memakai Tegangan yang diukur untuk menggerak berkas elektron dalam tabung gambar untuk menampilkan bentuk gelombang yang diukurnya. Sedangkan Osiloskop Digital memakai Analog to Digital Converter (ADC) untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Pada umumnya, Osiloskop Analog mempunyai lebar pita atau bandwidth yang lebih rendah, fitur lebih sedikit dibandingkan dengan Osiloskop Digital, namun osiloskop Analog mempunyai respon yang lebih cepat.


Jumlah Channel (Kanal) – Osiloskop yang sanggup membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu yang sama dan menampilkannya di layar secara simultan. Kemampuan tersebut tergantung pada jumlah susukan yang dimilikinya. Pada umumnya, Osiloskop yang ditemukan di pasaran mempunyai 2 atau 4 kanal.


Sampling Rate – Sampling Rate hanya untuk Osiloskop Digital yaitu berapa kali sinyal itu dibaca dalam satu detik.


Rise Time – Spesifikasi Rise Time pada Osiloskop menandakan seberapa cepat Osiloskop tersebut mengukur perubahan sinyal naik dari yang terendah ke yang tertinggi.


Maximum Input Voltage –  Setiap peralatan elektronik mempunyai batas tegangan Inputnya, tak terkecuali Osiloskop. Jika sinyal melebihi batas tegangan yang ditentukan, Osiloskop tersebut akan menjadi rusak karenanya.


Vertical Sensitivity (Sensitivitas Vertikal) – Nilai Vertical Sensitivity menandakan kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah pada Osiloskop. Vertical Sensitivity ini diukur dengan satuan Volt per div.


Time Base – Time Base menandakan kisaran Sensitivitas pada Horisontal atau Sumbu Waktu. Nilai Time base diukur dengan satuan second  per div.


Input Impedance – Impedansi Input dipakai pada ketika pengukuran Frekuensi tinggi. Kita juga sanggup memakai Probe Osiloskop untuk kompensasi Impedansi yang kurang.



Sumber https://teknikelektronika.com/