Sistem Imun & Memori terhadap Infeksi – Sistem imun merupakan suatu sistem pertahanan badan insan untuk melindungi badan dari benjol makromolekul asing atau organisme kuman dan virus yang akan masuk je dalam tubuh. Pada badan insan tidak sanggup membentuk sistem imun dengan waktu yang sangat singkat. Secara keseluruhan bahwa respon imum bisa mendeteksi adanya serangan pathogen gres akan nampak selama dalam kurun waktu 24 jam. Akan tetapi, pada umumnya pathogen yang ada di sekitar lingkungan kita sulit untuk sanggup masuk ke dalam badan dikarenakan adanya prosedur atau sismtem pertahanan badan secara alami. Secara umum fungsi dari sistem imun pada makhluk hidup yaitu sebagai berikut :
– Dapat mencegah benda asing yang masuk ke dalam badan sehingga badan akan tetap terjaga dalam proses pencernaannya
– Sistem yang sanggup untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh, dimana yang paling penting ialah bisa menjaga sistem keseimbangan badan yang telah memasuki usia tua
– Sebagai sistem yang berkemampuan untuk bisa mendeteksi sel aneh dan turmutasi serta sanggup eksklusif di rombaknya
Secara keseluruhan prosedur pertahanan badan alami terhadap serangan pathogen sanggup dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut :
1. Pertahanan Fisik
Makhluk hidup mempunyai kulit yang melapisi permukaan luar untuk melindungi organ yang berada didalamnya. Dengan demikian kulit sanggup menghalangi fisik dari suatu serangan pathogen yang akan memasuki area dalam tubuh. Sel kulit mati mempunyai pecahan yang keras dan mengandung keratin serta sedikit air sehingga tahap pertumbuhan pathogen sanggup eksklusif terhambat. Berikut ini merupakan tumpuan dari suatu zat yang bisa menghalangi pertumbuhan bakteri, diantaranya :
a. Air mata
Di dalam organ mata terdapat kelenjar air mata atau kelenjar lakrimal yang bisa mengeluarkan air mata. Oleh lantaran itu, pada ketika mikroorganisme yang memasuki mata akan di basuh dan melarutkan materi kimia yang sanggup menimbulkan terjadinya iritasi mata.
b. Minyak
Minyak di dalam badan insan dihasilkan dari kelenjar sebaceous dan mengandung materi asam lemak yang mempunyai agresi antimikrobal
c. Mukus
Mukus yaitu suatu cairan yang berupa lendir yang bersifat lengket, oleh lantaran itu mukus sanggup menangkap pathogen yang berasal dari suatu udara bebas. Mukus dihasilkan dari sel-sel goblet yang sanggup ditemukan dalam akses sistem pernapasan.
2. Pertahanan Mekanik
Pertahanan mekanik yang terdapat dalam sistem imun makhluk hidup yaitu berupa rambut hidung. Dengan adanya rambut hidung sanggup berperan untuk menyaring udara yang melintasi akses hidung pada ketika proses pernapasan berlangsung. Jika terdapat kuman ataupun molekul asing yang terperangkap pada mukus maka akan di serap keluar dari suatu organ berupa paru-paru oleh silia.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
3. Pertahanan Kimia
Di dalam badan insan mengandung zat kimia yang sanggup menghambat pertumbuhan mikroorganisme ataupun molekul lainnya yang akan merusak sistem imun tubuh. Adapun zat kimia tersebut meliputi, air mata, mucus, dan keringat. Akan tetapi biasanya terdapat enzim lisosom yang bisa melaksanakan tahap katalisis hidrolisis molekul pada dinding sel bakteri. Di samping itu juga terdapat asam hidroklorik yang bertempat di dalam cairan lambung dan sanggup membasmi suatu mikroorganisme yang akan masuk ke dalam lambung
4. Pertahanan Biologis
Di lingkungan sekitar terdapat jenis populasi kuman yang tidak membahayakan kulit dan membran mukosa yang menghalangi pertumbuhan kuman pathogen. Dari hal tersebut organisme menjaga badan secara bersamaan dengan kuman pathogen untuk memperoleh suatu zat nutrient.
Selain yang telah dijelaskan di atas bahwa pemberian kekebalan badan atau sistem imun juga sanggup dilakukan oleh adanya sel darah putih di dalam tubuh. Sel darah putih mempunyai fungsi utama sebagai pemberian badan dari serangan kuman pathogen. Pada pecahan sumsung tulang terdapat aneka macam jenis sel darah putih, diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Neutrofil
Neutrofil merupakan salah satu pecahan dari sel darah putih yang mempunyai ciri-ciri nukleus berlobus yang merupakan jenis sel darah putih terbesar. Adapun fungsi utama dari neutrofil yakni bersifat fagositosis atau sanggup menelan mikroorganisme dan sisa-sisa sel mati (fosil)
b. Eosinofil
Eosinosil yaitu pecahan dari sel darah putih yang berfungsi sebagai materi dalam suatu reaksi alergi
c. Basofil
Basofil berkemampuan untuk melepaskan senyawa kimia berupa salah satunya yakni histamin yang sanggup memicu terjadinya reaksi inflamasi.
d. Monosit
Monosit yang terdapat di dalam sel darah putih akan bermetamorfosis pecahan makrofag yang berfungsi sebagai fagositosis
e. Limfosit
Limfosit terdiri dari dua jenis sel, yaitu sel limfosit B dan limfosit T. Dari kedua jenis sel tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda, diantaranya untuk sel limfosit B berperan dalam antibodi mediated immunity sedangkan untuk sel limfosit T berperan dalam Cell-mediated immunity.
Kekebalan badan dalam menjaga dari serangan suatu penyakit sanggup di cegah dengan pertahanan pasif dan pertahan aktif. Pertahanan pasif yaitu pertahanan yang ditujukan kepada individu yang bersifat hanya sementara. Pertahanan tersebut diberikan pada badan yang sakit untuk membasmi antigen yang sudah tersedia. Kemudian, pertahanan aktif merupakan jenis pertahanan yang memicu badan membentuk antibodi. Misal, dengan cara memperlihatkan vaksin ke dalam badan yang berkeadaan sehat. Adapun vaksin yang diberikan ke dalam badan merupakan antigen yang akan merangsang pembentukan antibodi untuk melawan organisme.
Sumber :
https://biobloguphcwordpress.com/bab-ii/
Sumber https://ruangseni.com