Bercerita mengenai cabai atau cabai tidak lepas dari ragam masakan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari rasa pedas. Bahkan sajian sambal wajib berada di meja makan untuk menemani kita bersantap, rasa pedas bisa menambah gairah dan selera makan kita, sensasi pedas telah menjadi ilham beberapa masakan Indonesia yang populer, dengan istilah-istila keren seperti: belibis mercon, bakso granat, mie setan, nasi pedas Mbah gobyos, ceker pedas, mie nuklir dan masih banyak lagi
Tanaman cabai atau cabai inilah yang menghasilkan rasa pedas, bahkan bisa terasa memperabukan verbal untuk cabai jenis tertentu. Kita Cerdas telah merangkum beberapa hal menarik dari tanaman cabai. Mari kita simak selengkapnya:
- Dibawa oleh Christopher Columbus
Cabai berasal dari daratan tropis Amerika. Cabai tercatat sudah dipakai lebih dari 7500 tahun sebelum masehi, dan dibudidayakan sekitar 5000 tahun sebelum masehi. Setelah Christopher Columbus menemukan benua Amerika, beliau membawa cabai kembali ke Eropa. Setelah itu terjadilah perdagangan sampai menciptakan cabai tersebar sampai ke Asia, Australia, dan Afrika.
- Obat Tradisional.
Ekstrak cabai sanggup dipakai untuk obat tradisional. Di antaranya untuk melawan prostat, herpes, diabetes, dan untuk meredakan nyeri bagi penderita arthritis dan sakit kepala.
- Warna dan aroma dari cabai.
Cabai yang pedas selalu berwarna merah? Belum tentu. Memang kita selalu menghindari memakan cabai dengan warna jelas alasannya ialah takut rasanya lebih pedas. Beberapa kulit cabai dengan kepedasan tinggi juga ada yang berwarna kuning, bahkan hijau dan coklat sampai mendekati hitam.
Aroma sebagian besar dari cabai sangat menyengat. Ini dihasilkan dari kandungan Capsaicin yang melimpah dari cabai. Selain itu jenis cabai Lemon drop mempunyai aroma dan rasa sedikit asam menyerupai jeruk.
- Cabai terpedas!
Cabai mempunyai skala untuk kepedasannya. Skala itu disebut SHU (Scoville Heat Unit). Skala ini dipakai untuk mengelompokkan cabai mulai dari yang skala SHU rendah (manis) sampai tinggi (sangat pedas sekali). Cabai rawit yang sering kita konsumsi mempunyai skala SHU sebesar 35.000.
Sampai ketika ini rekor cabai terpedas di dunia dipegang oleh cabai Carolina Reaper. Cabai hasil persilangan ini mempunyai skala SHU sebesar 2.200.000. Atau bila kita hitung cabai ini lebih pedas 60 kali lipat dari cabai rawit. Bisa kita bayangkan bagaimana rasa verbal kita ketika mengunyah cabai Carolina Reaper ini. Indonesia mempunyai spesies cabai terpedas unggul yang berjulukan cabai Hiyung. Cabai ini lebih pedas dari rawit dan lebih infinit ketika disimpan. Tertarik mencoba cabai-cabai terpedas?
- Spesies-spesies cabai.
Sampai ketika ini telah ditemukan sekitar 20 spesies cabai di dunia ini. Lima diantaranya telah dibudidayaan secara masal bahkan di Indonesia. Seperti jenis Capsicum chinense (Carolina Reaper, Bhut Jolokia, dan 7 Pot), dan Capsicum frutescens (Cabai Rawit).
- Persilangan cabai.
Beberapa jenis cabai sangat gampang disilangkan satu dengan yang lain. Bahkan tanpa perlu campur tangan manusia, meletakkan dua jenis cabai yang berbeda berdekatan kemungkinan besar akan terjadi penyerbukan silang. Fungsi penyilangan ialah untuk mendapat spesies gres yang mempunyai sifat unggul, menyerupai infinit disimpan dan rasa pedas yang tinggi.
- Cabai yang Terisolasi
Kita tentu ingat dengan kepulauan Galapagos. Salah satu spesies yang ditemukan merupakan cabai endemik kepulauan ini. Para hebat masih mendebatkan alasannya ialah beberapa bab dari cabai Capsicum galapagoense ini tidak sama dengan jenis lain. Selain itu, cabai ini juga sangat sulit dibudidayakan selain di iklim aslinya. Beberapa pembudidaya cabai menyampaikan butuh hampir satu bulan untuk menciptakan biji cabai ini tumbuh, dan setahun untuk membuahkannya.
- Cabai untuk jerawat.
Memang terdengar menyeramkan. Tapi air perasan cabai sanggup dipakai untuk memperkecil jerawat yang besar pada wajah. Cukup gunakan kapas untuk mengambil air perasan cabai. Oleskan di sekitar kulit yang bengkak. Rasa awal akan sedikit panas tapi lama-lama akan menciptakan jerawat mengecil. Hal ini bisa terjadi alasannya ialah kandungan kimia cabai yang bisa membunuh basil sehingga kulit akan lebih higienis sesudah diolesi perasan cabai.
- Meningkatkan metabolisme tubuh!
Cabai yang kita konsumsi akan secara perlahan menciptakan badan menjadi hangat. Hal ini dipercaya mempercepat laju metabolisme tubuh. Peneliti membuktikannya bahwa dengan mengkonsumsi makanan pedas laju metabolisme badan akan meningkat walau tidak signifikan dan berkelanjutan. Tapi dengan dibarengi olahraga yang rutin sanggup mempercepat laju pembakaran lemak pada tubuh.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com