Monday, January 1, 2018

√ Reproduksi Tumbuhan Paku, Klasifikasi, Dan Daur Hidup

Reproduksi Tumbuhan Paku, Klasifikasi, dan Daur Hidup – Tumbuhan paku ialah kelompok tumbuh-tumbuhan dengan sistem tracheophyta / sistem pembuluh sejati yang tidak memproduksi biji dalam sistem perkembangbiakan secualnya. Pada umumnya keberadaan tumbuhan paku tersebar di seluruh belahan dunia dengan jumlah spesies yang diketahui mencapai hampir 10.000. Sejumlah 3000 spesies diantaranya tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tumbuhan ini secara adaptif bisa berkembang di derah yang mempunyai kondisi lembab dan bersifat tropika basah. Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai sistem pembuluh sejati atau mempunyai pembuluh kayu dan pembuluh tapis.


Pada kelompok jenis tumbuhan ini memakai spora sebagai alat perkembangbiakan secara generatifnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa tumbuhan paku mempunyai kesamaan ciri dari tumbuhan lumut dan fungi. Selain itu, tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat dan pada karenanya sanggup membentuk belukar yang cukup luas serta bisa menekan laju pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan yang berada disekitarnya.


A. Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku di dalam siklus hidupnya mengalami pergantian dan pergiliran keturunan atau metagenesis antara generasi gametofit yang mempunyai kromosom haploid (n) dan generasi sporofit. Tumbuhan paku mengalami tahap reproduksi dengan cara vegetatif ataupun generatif. Pada reproduksi secara vegetatif sanggup terjadi berupa pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora yang terdapat dibagian dalam sporangium atau kotak spora. Selanjutnya, spora akan mengalami pertumbuhan hingga mejadi gametofit. Terlepas dari reproduksi yang melalui pembentukan spora, tumbuhan paku juga mengalami reproduksi secara vegetatif yang dilakukan dengan rizom. Bagian dari rizom tersebut akan tumbuh menjalar dan membentuk tunas-tunas kecil berkelompok (koloni). Adapun reproduksi generatif sanggup terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid berflagel dan pada karenanya akan menghasilkan zigot. Setelah itu zigot akan tumbuh hingga menjadi sporofit.


Pada tumbuhan paku siklus hidupnya mencakup pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit yang mempunyai kromosom haploid (n) dan generasi sporofit yang mempunyai kromosom diploid (2n). Diantara kedua tahap reproduksi tersebut, generasi sporofitlah yang lebih banyak didominasi atau mempunyai masa jangka bertahan untuk hidup lebih usang jikalau dibandingkan dengan generasi gametofit. Fase metagenesis yang terjadi pada siklus hidup tumbuhan paku homospora yaitu sebagai berikut :


1) Apabila spora berkromosom haploid (n) jatuh pada habitat yang cocok terhadap tumbuhan tersebut, maka akan mengalami perkecambahan. Selanjutnya, sel-sel tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis dan hingga pada karenanya tumbuh menjadi protalium (gametofit) yang jumlah kromosomnya haploid (n)

2) Protalium yang dihasilkan dari pembelahan mitosis akan bermetamorfosis alat kelamin jantan (anteredium) dan alat kelamin betina (arkegonium) yang berkromosom haploid (n)

3) Dari alat kelamin jantan (anteredium) akan menghasilkan spermatozoid berflagel (n) dan alat kelamin betina (arkegonium) menghasilkan ovum (n)

4) Tahap selanjutnya ialah spermatozoid (n) akan membuahi ovum (n) di dalam arkegonium dan akan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n)

5) Dari hasil pembuahan yang berupa zigot (2n) akan mengalami pembelahan dengan cara pembelahan mitosis dan pada karenanya akan menjadi tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n). Selanjutnya, tumbuhan paku ini akan tumbuh keluar dari arkegonium alat kelamin betina

6) Tumbuhan paku (sporofit) akan menghasilkan sporofil (2n) atau daun yang sanggup menghasilkan spora

7) Sporofil (2n) yang mempunyai sporangium (2n). Kemudian, di dalam sporangium terdapat sel induk berupa spora yang mempunyai kromosom diploid (2n). Tahap selanjutnya terjadi pembelahan meiosis untuk sel induk spora (2n) dan sanggup menghasilkan spora yang haploid (n)




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Berdasarkan jenis sporanya tumbuhan paku sanggup dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sebagai berikut :


a. Tumbuhan Paku Homospor


Tumbuhan paku homospor mempunyai ciri-ciri yakni spora yang tidak sanggup dibedakan antara spora yang terdapat pada belahan jantan dan spora yang terdapat di belahan betina. Misalnya, paku kawat (Lycopodium clavatum)


b. Tumbuhan Paku Heterospor


Tumbuhan paku heterospor spora yang terdapat didalamnya berupa spora jantan yang mempunyai ukuran kecil, sedangkan ukuran spora betina akan lebih besar. Misalnya, paku rane (Selaginella sp) dan semanggi (Marsilea sp)


c. Tumbuhan Paku Peralihan


Tumbuhan paku peralihan mempunyai ukuran yang sama serta mempunyai bentuk spora antara jantan dan betinapun sama. Misalnya, paku ekor kuda (Equisetum debile)


B. Daur Hidup Tumbuhan Paku


Pada tumbuhan paku mengalami daur hidup 2 generasi, yaitu sebagai berikut :


1) Generasi Sporofit


Generasi sporofit ialah jenis tumbuhan yang sanggup menghasilkan spora dari tumbuhan paku itu sendiri. Tumbuhan paku yang sering dijumpai tersebut merupakan tumbuhan yang sudah dalam fase sporofit. Perlu diketahui bahwa sporofit sanggup tumbuh dan mengalami pertunasan hingga jumlah keseluruhannya menjadi lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan paku juga mengalami tahap reproduksi secara asecual


2) Generasi Gametofit


Generasi gametofit merupakan tumbuhan yang menghasilkan suatu gamet atau biasanya dikenal dengan istilah protalium. Protalium yang dihasilkan mempunyai bentuk talus yang berukuran sekitar 1-2 cm. Adapun bentuknya yaitu mirip daun waru dan biasanya sanggup tumbuh di kawasan yang lembab. Hal ini sangat berbeda dengan jenis tumbuhan lumut, dimana masa gametofit pada tumbuhan paku hanya berumur beberapa ahad lamanya.


Sumber :

http://www.sridianti.com/reproduksi-pteridophyta-tumbuhan-paku.html


Baca Juga:


Definisi Persilangan Mobohibrid dan Fihibrid Serta Penjelasannya

Daftar Adverb ( Kata Keterangan) Umum & Artinya

Noun – Definisi, Fungsi, Jenis, Contoh Kalimat



Sumber https://ruangseni.com