Jika kita meminum perasan jeruk nipis maka pengecap kita akan mencicipi rasa yang sering disebut asam. Hal itu juga kita temui ketika mencicipi cuka yang sering dipakai sebagai materi pembuatan acar. Makanan yang kita makan tersebut mengandung senyawa kimia yang dinamai asam atau acid. Hal berbeda jikalau kita mencicipi sabun yang sedikit ada rasa anggun dan kesudahannya pahit. Pada sabun mengandung senyawa kimia yang diberi nama basa atau base.
Kami merangkum hal-hal yang berkaitan dengan asam dan basa yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Mari kita simak selengkapnya.
Asam
Asam yaitu senyawa yang sering terkandung pada buah-buahan menyerupai jeruk dan mangga. Rasa asam sebetulnya yaitu senyawa kimia yang sanggup larut di dalam air. Senyawa asam menciptakan pH air menjadi lebih kecil dari 7. Dalam bahasa yang lebih ilmiah, asam yaitu zat yang memberikan proton atau ion H+ kepada zat lain.
Asam mempunyai sifat antara lain:
Rasa: Masam atau kecut dalam Bahasa Jawa jikalau dilarutkan dalam air.
Sentuhan: Asam yang sangat pekat akan terasa menyengat jikalau terkena kulit, bahkan sanggup merusak sel kulit.
Kereaktifan: Asam sanggup bereaksi dengan baik jikalau bertemu dengan logam. Bahkan sanggup menciptakan logam lama-lama mengalami korosi.
Hantaran listrik: Larutan asam yaitu larutan elektrolit yang sangat baik dalam fungsinya sebagai konduktor elektrik.
Contoh-contoh larutan asam kuat:
- Aqua Regina (campuran antara H2SO4 dengan HNO3)
- HNO3
- H2SO4
- Asam halida.
- Asam oksi halogen
Penggunaan Asam.
- Menghilangkan karat dari logam pada proses pickling.
- Elektrolit di dalam baterai sel basah.
- Asam klorida merupakan asam lambung yang sanggup mempunyai kegunaan dalam pencernaan.
- Sebagai katalis dalam atau zat yang mempercepat reaksi.
Basa
Basa yaitu senyawa yang banyak dipakai dalam adonan sabun mandi atau sabun cuci. Secara kimia, basa yaitu senyawa yang menyerap iom hidronium ketika dilarutkan ke dalam air. Basa yaitu lawan dari asam. Jika kedua larutan asam dan basa disatukan akan saling menetralkan. Jika larut dalam air maka pH larutan akan menjadi lebih dari 7.
Dari besar lengan berkuasa atau tidaknya maka basa dibagi menjadi dua jenis yaitu basa besar lengan berkuasa yang sering disebut kostik dan basa lemah. Kemampuan ini didasarkan pada kemampuan melepaskan ion OH– dalam larutan dan juga konsentrasi larutan yang dihasilkan.
Basa mempunyai sifat antara lain:
Rasa: Cenderung pahit jikalau dirasakan dengan lidah.
Sentuhan: Basa akan terasa licin jikalau disentuh dan bercampur dengan air. Seperti sabun yang sering kita gunakan.
Kereaktifan: Basa juga sanggup menjadikan pelapukan pada logam menyerupai layaknya asam.
Hantaran listrik: Larutan basa yaitu larutan elektrolit yang berfungsi sebagai konduktor elektrik.
Contoh-contoh larutan basa kuat:
- Kalium hidroksida (KOH)
- Barium hidroksida (Ba(OH)2)
- Caesium hidroksida (CsOH)
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
- Litium hidroksida (LiOH)
- Rubidium hidroksida (RbOH)
Contoh-contoh larutan basa lemah:
- Gas amoniak (NH3)
- Besi hidroksida (Fe(OH)2)
- Hydroksilamine (NH2OH)
- Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
- Ammonia hydroksida (NH4OH)
- Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
- Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)
Penggunaan basa:
- Alumunium hidroksida (AI[OH]3) dipakai dalam pembuatan deodoran.
- Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dipakai dalam pembuatan plester.
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dipakai dalam pembuatan Antasida (obat lambung)
- Natrium hidroksida (NaOH) dipakai dalam pencucian kanal pipa.
- Kalium hidroksida (KOH) dipakai dalam pembuatan sabun.
- Amonium hidroksida (NH4OH) dipakai dalam pembuatan desinfektan.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com