Friday, February 23, 2018

√ Cara Menulis Rapi Dan Menyenangkan

Seperti pembahasan pada artikel sebelumnya yang saya sampaikan wacana menulis rapi di buku catatan memberi manfaat yang sangat besar dalam proses mencar ilmu mengajar baik itu bagi guru ataupun bagi para siswa itu sendiri. Tulisan yang rapi tidak kita dapatkan dengan tepat secara singkat alasannya yaitu cara-cara berikut perlu tetap dilatih dan diterapkan pada setiap kali kita menulis.

Seperti pembahasan pada artikel sebelumnya yang saya sampaikan wacana  √ Cara Menulis Rapi dan Menyenangkan
Belajar Menulis Rapi
Berikut ini yaitu beberapa latihan dan cara mudah yang sederhana sebagai penerapan untuk menyebarkan goresan pena menjadi lebih rapi dan baik.

Bagaimana Agar Tulisan Kita Lebih Rapi?

  1. Tulislah nama, kelas dan mata pelajaran
    terkait pada halaman sampul. Akan lebih baik bila buku catatan kita beri nama kepemilikian. Selain untuk menghindari dari tertukarnya dengan buku milik orang lain, juga mempermudah orang lain untuk mengembalikan buku tersebut apabila ditemukan ketika hilang. Penulisan mata pelajaran pun akan mempermudah kita untuk menemukan buku yang akan dipelajari atau akan dibawa ke sekolah sehingaa terhindar dari tertukarnya (salah membawa buku catatan) dengan buku lain ketika berangkat ke sekolah.
  2. Biasakan menulis hari dan tanggal
    pada setiap awal waktu (hari) pada bab kanan halaman kertas. Penulisan waktu pada setiap mengawali menulis dalam satu hari saya percayai akan membantu kita untuk mengingat hal-hal yang terkait dengan catatan atau hal-hal yang tidak sempat masuk catatan.
  3. Buatlah judul utama
    berada di tengah-tengah baris. Walaupun tidak ada hukum keharusan dalam penulisan di buku catatan kita untuk posisi judul. Hanya sebagai saran dan cara saya untuk menciptakan judul utama di tengah-tengah. Judul utama lebih baik dibedakan dengan sub judul biar memberi kesan yang unik terhadap judul tersebut sehingga kita sanggup membedakan antara judul utama dengan sub judul (judul bagian). Jika ingin memberi sedikit variasi bentuk judul, mungkin kita sanggup membuatnya menarik dengan variasi menulis kaligrafi pada judul utama atau diberi garis-garis hiasan yang tidak mendominasi (mengganggu) goresan pena dari judul utama tersebut.
  4. Buatlah jeda/ruang kosong
    1 baris antara judul utama dan isi catatan. Ketika selesai menciptakan judul utama, sebaiknya diberi ruang kosong untuk memberi jarak antara judul dengan isi nantinya. Selain akan terlihat judul utamanya, juga ruang baca mata akan lebih leluasa.
  5. Batasi menulis
    pada tiap sisi halaman. Batasi menulis pada sisi kiri dari garis tegak dan pada sisi kanan hingga bayang-bayang garis tegak halaman sebelahnya. Beberapa kasus dalam menulis pada siswa saya mereka menulis dibuku catatan mereka dengan memenuhi ruang kosong menyerupai menulis tanda atau angka terurut pada kotak-kotak di luar garis tegak sebelah kiri atau menulis kata-kata hingga ke ujung kertas pada sisi bab kanan kertas. Sebaiknya menulis dibatasi pada bab kiri masuk ke dalam garis tegak dan tidak mepet dengan garis tersebut. Pada sebelah kanan, lebih baik menulis dibatasi pada bayan-bayang garis tegak halaman sebelahnya atau sekitar 1 diameter pensil dari ujung kanan kertas.
  6. Berilah Tanda ( - )
    jikalau menulis hingga batas kanan dan kata terpotong. Apabila kita menemukan kata yang terpotong ketika membatasi goresan pena kita pada bab kanan kertas, sebaiknya potonglah kata tersebut pada suku kata-nya dan beri tanda sambung ( - ) pada selesai potongan pertama (sisi kanan kertas) atau awal potongan suku kata (sisi kiri kertas).
  7. Tulislah sejajar atau sedikit ke dalam dari baris paragraph awal,
    jikalau menulis daftar atau urutan. Apabila ada sebuah daftar atau urutan ketika kita menulis, buatlah tanda atau nomor urutan berada sejajar dengan aksara pertama pada baris sebelumnya atau sedikit masuk ke dalam (huruf ke dua) Selayaknya pola daftar pada artikel ini.
  8. Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan kata,
    coretlah dengan menggaris kata tersebut 1 atau 2 baris mendatar. Kadang tidak sanggup kita hindari ketika menulis terdapat kekeliruan penulisan huruf, kata atau kalimat. Tidak hanya siswa, kita pun yang lebih bau tanah sanggup terjadi pula. Bila menulisnya dengan pen tentu tidak sanggup dihapus menyerupai pensil. Saya lebih menyarankan untuk mencoret goresan pena (kata atau kalimat) tersebut dengan garis mendatar pada kata atau kalimat tersebut dibandingkan dengan memakai penghapus type-x. Mencoret 1 garis mendatar atau 2 garis, mempunyai nilai seni tersendiri dalam menulis dan memberi kesan pada catatan Sehingga kita lebih waspada biar tidak menjadi sering melaksanakan kesalahan penulisan.
  9. Agar sanggup menulis lebih cepat, singkatlah.
    Gunakanlah kependekan untuk kata-kata yang umum menyerupai yg (yang), dgn (dengan) dan lainnya. Menulis dibuku catatan tidak menyerupai dibuku latihan yang kadang mesti ditulis lengkap dan baku. Di buku catatan kita sanggup memberi singkatan-singkatan yang umum dipergunakan biar sanggup menghemat waktu untuk menulis. Seperti halnya menulis dikte yang menulis apa yang semua mereka harus tulis. Semakin banyak tulisan, maka semakin banyak waktu yang siswa perlukan untuk melihat, membaca, mengingat gres mereka tulis dalam catatan mereka. Hal ini mencatatan menjadi lambat alasannya yaitu akan memakan waktu yang cukup banyak bila mereka menulis. Hal ini sanggup disiasati dengan menulis kependekan kata-kata menyerupai yg (yang), dgn (dengan), utk (untuk), adl (adalah) atau ( = ) atau ( : ) dan sebagainya.
  10. Hindari menulis tergesak-gesak.
    Menulis dengan cepat tidak sanggup dikatakan tergesak-gesak, namun menulis tergesak-gesak seperti cepat. Menulis dengan tergesak-gesak perlu dihindari, alasannya yaitu akan menciptakan goresan pena menjadi tidak terarah dan teratur karenanya menjadi tidak rapi.
  11. Gunakan Tata Bahasa Baku.
    Latihlah memakai tata bahasa dan penulisan yang baku menyerupai penggunaan aksara kapital. Selain menulis dengan rapi menyerupai cara-cara sebelumnya, perlu pula diperhatikan penulisan kata, tanda baca yang baku menyerupai penggunaan aksara KAPITAL pada awal aksara atau bab huruf-huruf dalam kependekan dan penulisan kata sesuai dengan bahasa yang dipergunakan menyerupai menulis dalam Bahasa Indonesia, berarti perlu menulis sesuai pengunaan dalam Bahasa Indonesia.
  12. Menulislah dengan tetap (Konsisten).
    Jika dengan gaya miring tetaplah miring atau sebaliknya (tegak). Usahakan selalu menulis dengan istiqamah, tetap, stabil atau dengan istilah lainnya konsisten. Akan lebih baik jikalau kita memakai style (gaya) menulis yang tetap. Misalnya bila kita menulis dengan gaya goresan pena tegak, lanjutkan gaya tersebut, bila menulis dengan gaya bersambung, tulislah dengan bersambung.
  13. Praktekkan cara-cara tersebut.
    Latihlah menulis tersebut pada setiap kali menulis di buku catatan di buku-buku catatan yang kita miliki. Semakin sering dilatih, akan menciptakan kita terbiasa untuk mengatur, menata dan memilih serapi apa yang akan kita lakukan pada goresan pena kita.
  14. Beri ruang kosong.
    Jika ingin menambahkan variasi, hindari dari terlalu padatnya isi halaman. Kreatifitas dalam menulis akan muncul ketika atau sehabis kita menyukai goresan pena itu sendiri. Kadang kala kita ingin memperlihatkan variasi menyerupai dalam goresan pena khat atau kaligrafi sebuah daya tarik dan keindahan pada goresan pena kita. Karena yang utama yaitu isi dari goresan pena maka perlu dihindari penambahan variasi atau hiasan yang memenuhi ruang kertas dan menjadikan padat atau hilangnya ruang kosong dalam lembarannya.
Demikian beberapa cara yang sanggup diterapkan pada setiap menulis di buku catatan. Untuk menghasilkan yang lebih lagi, perlu diterapkan dalam penulisan-penulisan di buku catatan kita. Untuk materi presentasi silahkan d0wnl0ad materi Menulis Rapi di Buku Catatan bentuk Powerpoint.

Selamat mencoba dan berlatih, semoga bermanfaat.
Sumber http://menofschool.blogspot.com