Kumpulan Puisi Perpisahan Untuk Guru Di Sekolah – Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berasal dari imajinasi, perasaan, serta pemikiran insan yang diwujudkan dengan gugusan kata-kata indah dengan susunan bait dan baris. Berikut ini yakni beberapa teladan puisi yang bertemakan ihwal perpisaha untuk guru di sekolah :
Contoh 1 :
Isyarat hati
Guruku,
Apakah gerangan ilmu itu
Benarkah ia bisa membantuku
Kala mengeja yakni hal yang sulit bagiku
Apalah lagi menghitung satu demi satu
Guruku,
Harus bagaimanakah saya nantinya
Jika kutemui raut wajah dunia yang kian menua
Seolah letih merawat putera-puterinya
Kian hari yang kian rusak sikapnya
Guruku,
Tanyaku yakni kode hati
Yang takut pada keburukan di depan nanti
Saat kamu tak lagi di sisi
Menuntunku melewati hari
Guruku,
Kini saya yakin dan tahu
Bahwa segala darimu cukup bagiku
Untuk tak perlu lagi ragu
Menatap dunia, dengan bekal ilmu
Contoh 2 :
Seorang Pria dengan Sepeda Tua
Seorang laki-laki bertubuh renta
Menaiki sepeda bau tanah setua tubuhnya
Keriput kulitnya kolam tabrakan cerita
Kerasnya usaha mencerdaskan bangsa
Peluhan keringat tak gila baginya
Jalanan berliku dengan sabar dilewatinya
Meski lelah memaksanya untuk menyerah
Namun ketulusan memaniskan usaha yang tak mudah
Kemana sepatumu? Katamu
Saat hatinya tak pernah lagi merasa pilu
Menapaki jalan berbatu tanpa bantalan kaki
Semangatnya seolah mantra sakti
Oh laki-laki tua, hardikmu lagi
Apalagi yang kamu kejar di dunia
Kehidupan memandangmu sebelah mata
Perjalanan mengarahkanmu pada mati
Wahai insan renta,
Tidakkah kamu lihat yang ada
Kecanggihan teknologi melebihi segalanya
Tak perlu lagi lelaki bersepeda tua
Oh laki-laki senja,
Berhentilah bermimpi mengajari kami
Bahkan ilmu lebih cepat kami miliki
Dari kayuhanmu di atas sepeda
Aah, anak muda kamu tampak letih
Dimanjakan fasilitas hingga tak paham yang ia sampaikan
Kala sumber ilmu bagai buih
Namun dalam dirimu tidak ada perbaikan
Kemana moralmu?
Dimana sopan santunmu
Hilang sudah tertelan kesombongan
Tergerus zaman yang semakin tidak karuan
Pria bau tanah itu hanya ingi kamu mengerti
Selamanya ilmu itu berarti
Namun moral tetap perlu di kehidupan ini
Kala dunia mendekati “mati”
Untukmu, guru dengan segala kesederhanaan dan beratnya perjuangan
Terimakasih tak terhingga…
Contoh 3 :
Siapalah Aku
Kau ibarat sinar mentari
Menerangi di awal hari
Ajariku ihwal warna-warni
Ciptakan ingatan di memori
Pengabdianmu tak perlu ditanya
Kau selalu hadir dengan semangat menyala
Bebanmu bukanlah alasan
Demi mendidik bibit-bibit masa depan
Hidupmu sepenuhnya ihwal memberi
Pemahaman yang penuh arti
Meski seringkali kamu tak dihormati
Namun cinta tetap terus terpatri
Pernah ku lihat sejenak kamu menyeka
Keringat yang jatuh di wajah menua
Seolah lelah telah menyapa
Tapi kamu tetap kerahkan segala daya
Oh guruku,
Tanpamu siapalah aku
Tak bisa ku mengeja
Deretan huruf perangkai nama
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Contoh 4 :
Jalan ini
Sejenak ku susuri jalan
Sebuah lintasan perjuangan
Sejenak ku bayangkan
Betapa guru mengajariku penuh kesabaran
Terlempar saya ke memori masa silam
Berusaha kerasa menimba ilmu yang dalam
Keluhku selalu menyusahkanmu
Saat pelajaran terasa begitu sulit bagiku
Orang bilang kamu pendekar tanpa tanda jasa
Kataku juga begit nyatanya
Kala kamu di sana terus menua
Aku berkelana melanjutkan usia
Mereka menyebutmu kolam ibu peri
Karena ketulusanmu selalu memberi
Meski kadang kamu menjadi emosi
Kau tau bahwa murka bukanlah solusi
Ku lanjutkan perjalanan
Merasakan kembali aroma pojok ruangan
Tempatku bersandar dikala bosan
Mendengarkan susah payah kamu menjelaskan
Kini ku harus kembali pergi
Menapaki lagi jejak-jejak mimpi
Meski kamu tetinggal di sini
Ingatan tentangmu selalu ada di hati
Contoh 5 :
Membaca Makna
Kala ku sendiri bersandar
Menyeka peluh dalam kesusahan
Tiba-tiba ku tersadar
Satu nama dalam kenangan
Ku hitung kembali waktu yang lalu
Masa dikala saya sangatlah lucu
Ketika membaca abjad harus berjuang
Hingga bercucuran keringat bukan kepalang
Meski sulit, sosok itu setia mendampingiku
Tak peduli kapan ku akan tahu
Membedakan huruf demi huruf
Ia selalu di sisiku
Ku beranikan diri melihat ke arahnya
Raut murka tak tampak di sana
Seolah ia berkata
Itu hal biasa, teruslah berusaha
Oh guruku,
Sungguh sabar dirimu
Kala ku berlarian di kelas
Kau tak menegurku dengan keras
Oh pahlawanku,
Dengan apa ku lukiskan terimakasihku
Sedang dari waktu ke waktu
Tak henti ku gunakan ilmu darimu
Oh tuhanku,
Karuniakanlah kemuliaan atas guru-guruku …
Contoh 6 :
Khayalku
Pernahkah kamu bayangkan dunia tanpa ilmu
Mungkin segalanya jadi abu-abu
Tak ada yang bisa baca tulis
Apalagi merangkai puisi manis
Adakah terfikir olehmu kehidupan tanpa guru
Tiada insan yang bisa digugu dan ditiru
Tingkah laris jadi tak karuan
Moral hilang tergerus zaman
Apa kesannya dikala guru tak memberimu waktu
Membedakan angka satu persatu
Menghafal tiap bait-bait lagu
Memahami rumus-rumus baru
Bagaimana adanya kala guru tak punya sabar
Seringnya berkata-kata kasar
Meski inginnya membuatmu sadar
Pentingnya engkau belajar
Aahh, untungnya semua hanya bayangan
Imajinasi yang penuh khayalan
Aku sekarang produk guru sejati
Pengabdiannya sepenuh hati
Baca Juga:
12 Contoh Puisi Pahlawan 3 Bait 4 Baris
Kumpulan Puisi Bahasa Jawa Tentang Pahlawan
Puisi Ibu dan Ayah yang Telah Tiada dan Menyentuh Hati
Sumber https://ruangseni.com