Puisi Ayah – Kita semua telah mengetahui bahwa seorang Ayah ialah sosok legendaris di semua kehidupan anak. Mengetahui perihal diri seorang ayah bagaikan membaca kisah dongeng yang menguras emosi.
Kelebihan dan kekurangannya menyatu dalam bentuk tanggung jawab yang tidak kecil. Berikut puisi ayah yang akan menciptakan kita lebih mengerti mengenai sosok superhero yang ternyata juga insan biasa.
Daftar Isi Konten
Puisi Ayah Cinta dan Kebencian dari Seorang Anak

Puisi Ayah Dari Seorang Anak
Gambaran ayah di mata anak tidak hanya menyangkut perihal kebahagiaan. Banyak anak yang tidak menemukan ayah mereka sama dengan ayah-ayah lain yang menyerupai pahlawan. Puisi ayah berikut akan menyadarkan kita bahwa tak selalu kita menjadi anak beruntung dengan memiliki ayah yang layak untuk diidolakan.
Layangkan Pedangmu Padaku
Deras hujan tak samarkan bunyi tangisan disudut ruang rumahku
Rumah yang tak begitu besar semakin mengeraskan isak sendunya
Suara bantingan keras menyerupai kode ronde akan segera dimulai
Nada-nada tinggi mulai disuarakan oleh penyanyi tunggal
Tepuk tangan riuh digantikan oleh ratapan memohon ampunan
Tersudut saya bersama kedua adik kecilku yang menjadi biru
Pucat dan cuek lebih angker dibandingkan dengan PR yang terlupakan
Bola mata itu menjadi berair ketika bunyi mengaduh mengetuh dinding hati
Perempuan yang kehilangan separuh hidupnya
Dia hidup bagaikan seorang tawanan, budak, hina
Tak terlihat garis bagus tertutup penuhnya lara
Perempuan yang tersungkur dan pria yang merasa gagah
Lagu mereka akan terus terdengar hinga saya merasa lelah
Dua tunas muda tertidur pulas dipangkuanku
Damai mereka ialah pedang yang menusuk dada kiri
Ayah, Kau Dimana?
Matahari enggan bersinar di bumiku yang selalu gelap
Bidadari menjadi lusuh sebab sayapnya tak lagi sanggup berfungsi
Jika keajaiban terjadi mungkin beliau akan terbang pergi
Hilang lenyap usaikan kisah tak layak dikenang
Dunia menjadi kawasan amukan kekejaman tanpa ampun menghampiri
Sekuat apa saya menahan?
Bisikan doa terpanjat terus ku pelihara biar meninggi
Menembus awan-awan tebal terdengar sampai langit
Sembilan usiaku kini, tanpa tiupan lilin dan penggalan kue
Tak saya kenal sosok lain selain bidadari yang kini tak elok lagi
Senyum memudar dan tangan yang telah kasar
Tidak ada sosok gagah pelindung peri kecil
Mengais kasih dari tumpukan jenazah yang mulai membusuk
Dimanakah pelindung itu?
Memanggil berlarian beliau ke penjuru semesta
Menembus Dinding Takdir
Samakah saya dengan belum dewasa seusiaku?
Tertawa lepas senang menyerupai hanya ada mereka
Berlarian girang tak ada keperihan
Memiliki banyak hal yang bagiku hanya sebuah mimpi
Merengek manja ialah senjata mereka tak tertandingi
Sedikit tercium dan segala akan tiba menghampiri
Bagai negeri dongeng umpamaan mereka bagiku
Samakah saya dengan mereka belum dewasa itu?
Kedatanganku tak berselang lama ketika mereka tercipta
Tanganku sama besar dengan mereka
Terkadang saya mendapatkan nilai lebih tanda saya lebih pandai
Bolehkah juga senjata itu saya punya?
Tangisanku tetap hanya berarti tangisan
Tak mendatangkan sosok andal penuh solusi
Tidak ada mainan hadir merayu tangisku berhenti
Tangisanku tetap tangisan yang semakin keras
Aku berbeda dan…. mengapa?
Ayah dan ibu dalam satu raga berpayudara
Ayahku Matahariku
Ayah
Dimataku kau lah sosok yang paling bijaksana
Senyummu yang penuh dengan kasih sayang
Matamu,hidungmu tetap tersedia didalam ingatanku
walau kau berada dikejauhan sana
Ayah ….
Entah mengapa Tuhan mengambilmu lebih awal
Sebelum saya sanggup membahagiakanmu
Aku sedih saya merana
Tiada sang matahari yang menyinari lagi
Engkau bagaikan matahari yang slalu bersinar
Tiada kau disini mendung terasa dunia ini
tapi ayah …..
Doaku selalu tersedia bikin ayah
Setiap waktu,
Setiap detik,
Setiap menit,
Setiap hembusan nafasku
Ayah ,,,,
Andai kau tetap tersedia
Ku menginginkan waktu ini hanya untuk bersamamu
Sebagai kebersamaan yang terakhir kalinya
Ayah …..
Anakmu ini selalu menyayangimu
Tak terhalang waktu,keadaan dan apapun itu
Terimakasih bikin seluruh perjuangan
Semua kebaikan,
Semua nasihat,
Yang udah engkau menawarkan untukku dan keluarga
Semoga kau tenang dan berada di area yang paling indah
Berada disisiNya
Amin
Ayah Dalam Kenangan
Ayah,
ada beribu kisah yang belum sempat kau katakan.
berjuta kisah yang takkan pernah kau ungkapkan.
Aku disini,
kan selalu mengenangmu,
menyimpan tiap-tiap tetes peluhmu,dalam guratan,lembaran buku kisah kisah hidupmu.
kan kupahat tiap-tiap letih langkahmu didalam bingkaian lukisan terindah,jalan hidupmu.
Ayah,
dipintumu pernah kubertanya,
tentang pundak legammu.
tentang kerut keningmu.
tentang gontai langkahmu.
Ayah,
dijendelamupun ku sempat menerka,
tentang putih rambutmu.
tentang lengkung tulang pipimu.
tentang parau suaramu.
Ayah,
aku rindu tegas lakumu,
kekar inginmu,
tegap niatmu.
Ayah,
kini kau udah jauh.
menusuk sanubariku didalam buaian rindu.
Ayah,
aku menginginkan mengulangi waktu itu,
saat terindah didalam hidupku.
saat tawa terkait dibibirmu,
saat senyum berayun dimatamu,
saat riang menari dilakumu.
Ayah,
kini kau didalam ingatan.
foto usangmu udah lama tertidur,
gambaran ragamupun udah lama memudar.
namun Ayah,
aku tetap mengingatmu,
mengenangmu waktu puji-pujian kuatkanku,
kala do’a menyeruak di sela tidurku.
Ayah,
air mata ini selalu terjatuh,
kala mengingatmu.
jantung ini berhenti berdetak,
kala mengenangmu.
Ayah,
kuberdo’a didalam diamku,
dalam bisuku.
Ayah,
aku disini tunggu mimpimu hadir,
menanti bayangmu datang.
Ayah,
aku rindu,
aku ingat,
aku kan selalu mengenangmu,
dalam bait-bait do’a untukmu.
Ayah,
letihku,
lelahku,
bahagiaku,
dan tawaku.
adalah rinduku,padamu.
Ayah.
Puisi Ayah, Kasihku Padamu Sepanjang Masa

style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">
Puisi Tentang Ayah
Ayah ialah tameng besi untuk setiap luka bagi belum dewasa mereka. Tak peduli berapa banyak usia yang kau sandang sekarang. Baginya kau tetap anak kecil yang ingin mereka gendong sepanjang waktu. Puisi ayah berikut akan mencurahkan besarnya kasih kepada belum dewasa mereka.
Terbaik Untuk Anakku
Bergegas saya lebih pagi dari kokok ayam
Teramat awal dibanding matahari yang masih enggan bersinar
Banyak raga bermalas-malasan merajut mimpi dalam ingatan semu
Tak kan kulakukan terjebak hal sama demi kau anakku
Tubuhku telah lebih panas dari besi yang meleleh
Banyak beban yang telah kuminta untuk ku ringankan
Becek hujan terkadang menciptakan langkah kakiku hampir tumbang
Teringat rengekanmu semalam menciptakan tubuhku tegak tak tergoyahkan
Rasa jijik sesaat sirna
Lumpur kotor bersama sampah-sampah busuk bagiku tak mengusik
Mengumpulkan rupiah terbayang gadis kecil yang ku tinggal dalam ranjangnya
Tanyalah padaku perihal besarnya kasih
Tantang saya perihal lelahnya hidup
Tanya saya perihal alasan semangat yang berkobar tak pernah padam
Tak Ku Biarkan Nyamuk Menggigitmu
Aku kuat, tinggi menjulang bagaikan gunung
Aku garang, mengaum kecilkan dunia dalam kemarahanku
Aku laki-laki, tak ada yang saya takuti selain sakitmu
Tangisan yang mengguncangkan kokoh dinding istana
Membuat kocar-kacir barisan pertahanan yang saya susun jeli
Samudra mengamuk ombak tergulung tinggi
Aku menyerupai kurang cerdik dengan tangisan itu
Bumi ingin ku maki dan langit kubuat rendah
Pelankan rintihanmu nak, bicaralah pada ayah….
Pedang siap ku tarik untuk menciptakan mundur mereka yang menyakitimu
Ribuan pengawal ku pekerjakan
Tak akan ada yang menyentuh kulit lembutmu
Menyibakkan lurus rambut hitam yang berkilau
Nyamuk tak kan ku beri ampun ketika mengganggu senyum indah itu
Rinduku Padamu Ayah
Rapuhya hatimu
Rapuhnya jiwamu
Rapuhnya ragamu
Rapuhnya penglihatanmu
Rapuhnya ucapanmu
Sosok yang pernah tegap perkasa
Kini udah dimakan waktu
Sosok yang pernah pemberani
Kini udah pudar oleh usia
Sosok yang pernah pekerja keras
Kini udah habis oleh raga yang lemah
Tapi..
Aku selalu bangga
Aku selalu sayang
Aku selalu cinta
Aku selalu rindu
Rinduku pada ayah
tak sanggup tergoda waktu
pudar oleh usia
habis oleh raga yang lemah
dan takkan pernah rapuh
Ayah
Ayahh,
kau segalanya untukku
Tanpa kau saya tak tau sanggup jadi apa nantinya
Kau sudi bekerja siang dan malam
Tak pernah membayangkan letih dan letih
Membanting tulang untuk mencukupi kebutuhanku
Tetapi apa jawaban yang kau sanggup dariku
Aku hanya sanggup nangis meminta duwit kepadamu
Dan saya pun belum sanggup memberi suplemen yang terbaik untukmu
Ayah,
Kau udah jadi ayah dan ibu untukku
Kau yang mempersiapkan makanan untukku
Kau penuhi seluruh kebutuhanku
Kau pun udah jadi seorang ibu untukku
Ayah,
Aku berjanji padamu
Aku sanggup slalu manyayangimu
Sebagaimana engkau menyayangiku
Terimakasih Ayah atas seluruh yang udah kau menawarkan kepadaku
Sesamar Kaih Pencari Rizki
Sering suatu ketika
Si kecil disoal mengenai kerja
Bagi seorang ayah itu
Jawapannya kemungkinan serupa atau tersedia bedanya
Polis,askar,pemandu bas ataupun doktor
Semuanya udah lali di cuping ini
Namun nadi ini terhenti tatkala
Keluar berasal dari sebuah verbal kecil itu
Jawabnya ayahku seorang doktor
Tangannya mengubat sedih laraku
Jawabnya ayahku seorang jutawan
Mencari rezeki tanpa rungutan
Ayahku seorang pemandu hebat
Tak letih menghantarku berulang kali
Basikal,kereta,motor semuanya pernah ku naiki
Jawabnya ulang ayahku seorang tentera
Menjaga keamanan rumah tangga
Ayahku juga seorang penyanyi
Mengalunkan lagu bikin jadi halwa telinga
Jawabnya ayahku seorang pakar motivasi
Buatku berani tatkala kecemasan menyapa
Membuatku tertawa waktu rasa sedih melanda
Aduh begitu banyak perkerjaan ayahnya
Katanya ulang sebelum akan melangkah pergi
Perlukah tahu pekerjaan ayahku
sedangkan ku sendiri tak tahu yang mana satu
Puisi Ayah dari Anakmu

Puisi Ayah Dari Anakmu
Besarnya kasih ayah kepada anak akan menumbuhkan kasih yang sama pula anak kepada ayahnya. Hujan perhatian menumbuhkan cinta mendalam bagi seorang anak. Meski tidak sanggup mengungkapkan, cinta seorang anak akan tetap terjaga. Berikut beberapa puisi ayah yang merupakan bunyi hati kecil seorang anak.
Pelita Hidup
Ijinkan saya tersandar di bahumu meski saya sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yang kokoh
Merasakan hening hidup yang tak terganggu
Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu
Merasakan jelas dunia meski malam telah tiba
Teduh kedamaian kau sajikan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit
Ku mohon saya selalu kecil biar kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda
Aku mohon kau tetap ada
Bersama denganku menyerupai hari lalu
Memeluk akrab menghujani dengan kecupan penawar sakit
Istimewa Memilikimu
Mendengarkan kisah-kisah berpetuah
Kata-bijak dari setiap verbal yang terbukti kebenarannya
Tidak pernah berdusta beliau romantis dengan penuh kata-kata cinta
Kerinduan membuncah ketika mata tak saling menatap
Jemari yang tetap kau genggam akrab meski kini saya telah sebesar dirimu
Tertidur di dada yang masih bidang dalam usia yang tak lagi muda
Mendengarkan lagu hidup lewat anutan darah yang memukul jantung berbunyi
Melingkarkan tangan di perut sepanjang jalan menuju sekolah
Menaburkan keindahan dalam setiap laku
Tak tertolak kau ialah idola sepanjang masa
Tampan tiada tanding meredupkan gemerlap dunia luar
Semesta menawarkan segalanya dengan memberikanmu
Ayah Pergi
Bumi telah bau tanah dan kini harus roboh
Menenggelamkan mu bersama sapuan tanah peristirahatan
Bersama pakaian kemenangan kau nyenyak terlelap
Berisik tangisan tidak lagi menciptakan kau terjaga
Kepadamu saya berikan seluruh kasihku
Kepadamu saya abadikan setiap detik kejayaanku
Pergi kau tidak berarti hilang
Kekal infinit bersama indah laris budi
Bumi memeluk dengan cinta kasih lembut
Disana jelas penuh cahaya kebaikan
Tanah yang jatuh menutup kau tersembunyi
Disambut suka cita bumi berbahagia
Bersama air mata saya akan ingat semua perihal kita
Pahlawan, kekasih, ayah, teman teristimewa
Dukaku Kehilanganmu
Riuh kehidupan mendadak sunyi, terasa mati
Angan menghilang, mimpi-mimpi berasa berjatuhan
Menimpa kenyataan yang menyakitkan
Pilu akankan gantikan kebahagiaan hari lalu
Cerita indah berakhir dalam gundukan tanah berbatu nisan
Lama saya pandang dan berharap kau kembali pulang
Senyum kemenangan tugasmu telah terselesaikan
Berat bagimu mendapatkan kekasihku yang hilang
Berbisik lirih pada nisan bahwa kita tidaklah usai
Setiap malam akan menunggu dalam ambang kesadaran
Berharap ribuan kencan masih akan kita lakukan
Ayah
Ayah…
aku menginginkan bertanya
aku menginginkan jawabanmu, dan
aku menginginkan mengerti
Ayah…
apakah arti ananda untukmu?
apakah di waktu malam kau pernah mengingat
hari itu? hari dimana saya terlahir?
Ayah…
bukankah kau menyayangi aku?
bukankah saya ini buah hatimu?
dan bukankah tersedia ikatan batin antara kita?
Ayah..
aku tahu kau jauh di sana
dan mesti kau tahu di sini saya meminta untuk sanggup melihatmu
Ayah..
aku menginginkan bertanya
sekali ulang saja apakah waktu ini kau merindukan aku?
lewat mimpi malam nanti jawablah ayah..
Untuk Ayah
Ayah…
Kenangan mu selalu didalam hati ku
Perjalananmu yang selalu saya ingat selalu
Perhatianmu, kasihmu, dan cintamu
Yang pernah selalu kau menawarkan untuk ku
Sampai kini tetap didalam benak fikiran ku
Tak saya sangka
Begitu singkat kebahagia’an yang saya rasa denganmu
Kini kau pergi jauh, dan kau tinggalkn rasa sesal dihati ku
Aku yang belum pernah bahagya’kan kamu
Tetesan air mataku mengiringi tidur panjangmu
Jerit tangisku iringi ke rumah terakhirmu
Hanya sanggup saya ucap kan selamat tinggal ayah
Semoga kau tenang dirumah terakhirmu
Ayah,,,
Aku anakmu saya sayang kamu
Aku anakmu yang sanggup selalu do’a kan kamu
Aku anakmu yang sanggup selalu ingat nasehatmu
Aku sanggup coba capai keinginan ku
Yang pernah pernah saya janjikan kepadamu
Aku sanggup coba jadi anak yang berfaedah bagi keluarga
Aku sanggup kenang kau ayah
Kau lah pahlawan hidupku
Ayah Mengapa Kita Jauh
Ayah Mengapa Kita Jauh?
Ayah… saya mencintaimu
Tapi saya tidak tahu bagaimana mengucapkannya
Ayah… saya menyayangimu
Tapi saya tidak tahu bagaimana menunjukkannya
Ayah… saya merindukanmu
Tapi saya tidak tahu bagaimana menebusnya
Ayah… kami serumah tetapi mengapa selalu tidak sama arah
Ayah… saya darah dagingmu tetapi mengapa saya curiga menyapa dulu
Ayah… tetap menginginkan kunikmati bising kota denganmu
Atau anggunny mentari menampakkan diri
Ayah… tetap kutunggu kepul asap rokokmu pagi hari
Ayah… tetap kunanti kau bangunkanku dini hari
Ayah… bagaimana kesenjangan ini berakhir nanti
Ayah… marahi saya biar kutahu salahku
Ayah… buatku menangis ulang dengan nasihatnmu
Kenapa tak ulang kurasai sayang menjalari diri
Kenapa tak ulang tawamu mengganggu belajarmu malam hari
Ayah… akhiri pertikaian ini segera
Tak bertahan lamu kutanpa kau tersedia dengan murka dan tawa
Ayah… saya mencintaimu
Itulah tadi puisi-puisi ayah yang diambil dari beberapa sisi sudut pandang. Banyak rasa yang sebelumnya tertutup rapat sanggup kita pelajari. Baik menjadi anak ataupun menjadi ayah, melaksanakan yang terbaik tidak akan menciptakan kita menyesal di kemudian hari. Kenangan indah akan tertoreh sebagai citra kehidupan indah yang abadi.
puisi ayah yang sudah meninggal, puisi ayah singkat 4 bait, puisi ayah karya chairil anwar, puisi ayah dan ibu, puisi ayah terbaru 2018, puisi ayah singkat 2 bait, puisi doa untuk ayah, puisi perihal ayah yang bekerja keras
Sumber https://infoana.com