5 Contoh Puisi Doa Untuk Ibu dan Ayah – Puisi yakni salah satu bentuk dari karya sastra yang menyajikan untaian kata penuh makna yang didasarkan pada curahan perasaan dan anutan dari penciptanya. Berikut ini yakni beberapa pola dari kumpulan puisi yang bertemakan wacana doa untuk ibu dan ayah :
Contoh 1 :
Perjuangan Mulia Ayah dan Ibu
Pagiku menyapa alam yang nampak cerah
Perjalanan hidup asam dan manis siap menembus celah
Langit biru siaga dalam melindungi semesta
Lembar-lembar kosong itu seakan rindu menanti cerita
Pagiku
Ibu sudah bangkit dan beranjak dari daerah tidurnya
Naluri yang ia punya tidak akan tumpul sekalipun tak diasah berabad
Kasih sayangnya tidak terukur menyerupai satuan penggaris panjang
Melainkan seluas lautan dan sejauh mata memandang
Berada di desa pelosok dan jauh dari keramaian
Rumah kecil bergeribik bambu kuning
Terlihat ibu sedang memasak ditungku dengan kayu kering
Matanya berair dan perih tersambar asap kayu bakar
Demi menciptakan sarapan pengganjal perut lapar
Di teras depan ayah sudah siap dengan caping sawahnya
Menyiapkan tenaga mencari nafkah untuk anaknya
Tubuh yang bau tanah renta itu akan tersengat terik matahari
Keringat bercucur tak terhirau demi orang terkasih
Ya Rabb
Kuatkan bahu ayah dan ibu sebagai pahlawanku
Kasihi mereka menyerupai ketika masa kecil itu
Bahagiakan masa tuanya dengan nikmat-Mu
Gugurkan dosa disetiap hembusan napasnya
Contoh 2 :
Doa Tercurah Untuk Ayah dan Ibu
Ayah dan ibu berkat jasamu saya hidup bahagia
Karena sentuhan tangan ayah dan ibu badan sehat selalu
Bunga di negeri sakura mekar ketika demam isu semi
Cinta kasihmu tersemai tak kenal demam isu dan hari
Ketulusan ayah dan ibu larut dalam embun pagi
Membasahi daun hijau yang menyejukkan sanubari
Suara bercicit burung kutilang di awan
Terkalahkan oleh nasehat-nasehat ayah dan ibu yang berirama merdu
Tanpa hadirmu bagai nelayan berlayar
Dan mendayung bahtera tanpa sampan
Terombang-ambing terhempas ombak dahsyat dilautan
Tanpa senyum ayah dan ibu di sini
Duniaku tak terhiasi serta hidup tak termotivasi
Gedung kokoh dan megah pastinya akan ringkih juga
Tenaga yang berpengaruh sekarang melemah terbuai masa
Semoga usaha ayah dan ibu terbalas melebihi manisnya madu
Terbalas cepat melebihi kecepatan cahaya menembus batu
Wahai engkau yang memberi hidup
Bahagiakan ayah dan ibu hingga simpulan hayat
Jauhkan mereka dari verbal orang-orang jahat menyayat
Harumkan nama ayah dan ibu menyerupai bunga di taman surga
Contoh 3 :
Cerita Abadi Pahlawan Seorang Ayah dan Ibu
Dalam susah saya terbuai luka mendalam
Suasana kaku seolah menghantui jiwa dan raga
Benak berpikir akankah terusir hati yang kikir
Terlena dan merana hingga terlarut dalam sedih lara
Tidak saya sadari di sisi ada orang yang sangat mengasihi
Tak akan lekang cinta kasihnya hingga putus urat nadi
Langkah ini enggan mendaki gunung yang tinggi
Hadir ayah dan ibu rela menemani sang buah hati
Aku tidak tahu betapa sulit dan rumit rumus bernyawa
Tumpah berbahaya bagai ramuan air raksa
Hanya ayah dan ibu yang bisa mengajari anaknya
Dengan sentuhan lembut senyum ikhlas hingga ia bisa
Dalam sujud saya semangat meminta pada-Nya
Bangunkan kelak sebuah hamparan nikmat surga
Berpenghuni ayah dan ibu tercinta di sana
Temani dengan bidadari dan pangeran sedap di rasa
Ayah dan ibu saya bersimpuh dan mengadu pada Rabb ku
Air mata berlinang teringat jasa jagoan hidupku
Ayah dan ibu napas ini selalu berdzikir atas namamu
Butir tasbih kelak menghantar ayah dan ibu ke alam senang selamanya
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Contoh 4 :
Temani Masa Kecilku
Pertama kali lahir di dunia fana ini saya sungguh tak ada arti
Kecil dan mungil digendong ibu kesana-kemari ketika bayi
Tangisan bandel saja yang hanya saya beri
Tidak mengerti suasana lelah ibu tergambar dan tersembunyi
Seorang ayah nampak rindu dengan sang buah hati
Lucu nan anggun terhiasi lesung pipi kanan kiri
Diajaknya bermain canda dan tawa bersama
Tak terpisahkan oleh manis madu pada bunga
Lelah letih tak secuilpun tergantung diperasaan
Ayah dan ibu orang terbaik dalam menjaga titipan
Kompak dalam membangun istana bertahtah
Untuk ditempati saat-saat bau tanah menyapa
Wahai sang pencipta alam semesta
Tolong jaga ayah dan ibu yang merawatku hingga dewasa
Berilah ketentraman hati di dunia muram durjana
Sehatkan tubuhnya yang bau tanah ditelan usia
Wahai kepada yang maha Esa
Lindungi mereka dari kemerlap cahaya dunia yang bersifat sementara
Tudungkan dengan hidayah itu biar tak tersesat ke neraka
Aku titipkan ibu dan ayah kelak di taman surga
Sampai istana ku semat mahkota di kepala
Contoh 5 :
Bait Pengiring Kebahagiaan Orangtua
Ya Rabb …
Jaga ayah dan bunda yang menyayangi adinda
Jangan biarkan musuh jahat mengoyak tentramnya
Hiasi hidupnya laksana indah pemandangan cinta
Saat layu disiram mekar kelopak merahnya
Ya Rabb …
Lindungi ayah dan bunda dari muslihat dunia
Luruskan jalannya terangi langkah kakinya
Harum padankan nama itu dengan elegan bunga
Hanyut mengalir di telaga kasih sayang-Nya
Ya Rabb …
Jaga hati ayah dan bunda dari kemerlap bersifat fana
Lembutkan bagai dendang gelas-gelas beling berirama
Pautkan pada iman yang kekal menyerah srigala di hutan rimba
Tenangkan menyerupai air gemericik ingin bermuara
Ya Rabb …
Hiasi wajah ayah dan bunda dengan sinar bulan purnama
Terang berkilau terpancar di tengah sudut kehidupan
Damaikan bersama langit yang biru tak kelabu
Sampai tiba hujan menghilangkan debu-debu
Ya Rabb …
Kuatkan badan ayah dan bunda yang sudah bau tanah renta itu
Perkokohlah dengan kuasa serta kasih tak terbeli manusia
Gantikan lelahnya dengan menara tingkt surga
Setinggi langit dan cahaya bintang hingga padanya
Baca Juga:
6 Contoh Puisi Ucapan Selamat Malam
Kumpulan Puisi Pendek Tentang Ibu Tercinta
8 Contoh Puisi Pendek Tentang Bunga
Sumber https://ruangseni.com