Friday, March 30, 2018

√ 6 Cara Benar Mendidik Anak Remaja Yang Beranjak Dewasa

Mendidik anak remaja semoga tidak salah jalan perlu perjuangan yang sungguh-sungguh. Jika remaja sudah terlanjur salah jalan, maka bukan hal gampang untuk memperbaikinya.

Perlu perjuangan dan proses panjang dari orang renta semoga anaknya tumbuh menjadi remaja yang baik, berakhlak mulia, sayang pada orang tuanya, dan mempunyai impian yang tinggi.

 Mendidik anak remaja semoga tidak salah jalan perlu perjuangan yang sungguh √ 6 Cara Benar Mendidik Anak Remaja yang Beranjak Dewasa
Anak Remaja | Photo credit: Mediabakery.com | Stoked

Langsung saja, berikut poin-poin penting dalam pendidikan anak remaja:

1. Ketahui Dahulu Psikologis Seorang Remaja

Umumnya masa remaja dimulai pada usia 13 tahun, dan berakhir pada usia 18-20 tahun.

Saat anak memasuki masa remaja maka terjadi perubahan yang signifikan dalam dirinya, baik itu secara fisik maupun psikolologis.

Pada masa remaja terjadi perubahan hormon yang salah satu dampaknya ialah perubahan mood (suasana hati), dimana umumnya remaja akan mempunyai jiwa yang lebih sensitif, gampang terprovokasi dan gampang tersinggung.

Para orang renta harus mengetahui psikologis seorang remaja. Ada banyak perubahan mencolok pada diri seorang remaja.

Seorang remaja sudah mulai mempunyai pemikiran sendiri, ingin diakui, dan tidak suka diperlakukan sebagai anak yang masih kecil.

Sehingga tidak jarang seorang remaja menentang hukum yang diberikan orang tuanya.

2. Pastikan Hubungan Orang renta dan Remaja Tetap Dekat

Seorang Remaja akan lebih jarang meminta pinjaman orang tuanya dibandingkan dikala dirinya masih anak-anak. Akan tetapi, pastikan korelasi orang renta dan remaja tetap dekat.

Kedekatan korelasi dengan anak remaja sangat penting, alasannya ialah jikalau korelasi remaja dan orang renta renggang (jauh), maka remaja sangat rentan terjatuh ke dalam pergaulan yang buruk.

Sesibuk apapun orang renta dalam bekerja tetap harus mempunyai WAKTU YANG MENCUKUPI untuk mengobrol bersama anak.


3. Berikan Teladan yang Baik

Seorang anak akan sangat memalsukan orang tuanya, sehingga orang renta harus memperlihatkan teladan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Orang renta suka berteriak, maka anak pun akan mencontohnya, anak akan sering teriak pada orang tuanya.

Seorang anak kecil maupun remaja akan mencari “role model” bagi dirinya, jikalau anak meneladani orang yang mempunyai sifat jelek maka anak nantinya mempunyai sifat jelek itu juga.

Orang renta bukan hanya memperlihatkan pesan yang tersirat yang baik, tapi juga memperlihatkan teladan yang baik.

Guru dan orang renta merupakan figur terbaik dalam pandangan anak, Ingat baik-baik hal ini! Anak akan melihat tindak-tanduk/adab/akhlak dari orang yang menjadi figurnya tersebut, yang nantinya akan ditiru anak.

4. Ajarkan Adab

Saat anak mulai memasuki usia remaja (13 tahun) maka tekankan pelajaran adab/bersikap, ini merupakan masa yang sempurna untuk itu.

Berbeda dengan anak usia 5-10 tahun yang masih suka bermain dan berlari-lari sehingga belum sanggup 100% ditekankan pelajaran adab.

Lunturnya pendidikan budpekerti pada remaja berakibat fatal. Apalagi kini banyak kenakalan remaja (seperti tawuran, geng motor, dll) alasannya ialah minimnya pendidikan budpekerti dan moral.

Pendidikan budpekerti ini tidak hanya tanggung jawab sekolah, orang renta juga mempunyai kewajiban yang besar ini. Bahkan dari rumah-lah pendidikan adab/akhlak/moral dimulai.

Agar anak mempunyai watak yang baik maka orang renta juga harus mempunyai watak yang baik.

loading...

5. Munculkan Rasa Tanggung Jawab

Saat anak semakin besar maka berikan anak kepercayaan dan tanggung jawab sehingga dirinya sedikit-demi-sedikit terlatih untuk tidak selalu bergantung pada orang tuanya.

Selain itu hargai minat dan pendapat anak. Sebenarnya tidak hanya dikala remaja, semenjak kecil anak harus dihargai pendapatnya, hal ini akan melatih kepercayaan diri anak dan juga memunculkan sifat mandirinya.

Seorang remaja harus mempunyai hobi/kebiasaan konkret sehingga terhindar dari acara negatif. Orang renta harus berperan aktif dalam mendorong hobi anak.

Dorong anak untuk mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif, khususnya pada usia remaja sehingga terhindar dari pergaulan buruk.

Motivasi anak untuk bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dan kewajibannya. Seorang remaja harus mulai diajarkan rasa tanggung jawab sebagai bekal di usia dewasa.

Kesalahan yang sering terjadi ialah banyak orang renta membiarkan anak remajanya melaksanakan acara tidak berguna, sehingga remaja tersebut tidak pernah dilatih untuk mempunyai rasa tanggung jawab.

6. Hal Lainnya yang Harus Dilakukan
  • Wajib meluruskan kesalahan anak, tapi dengan cara yang bijak (jangan membentak-betak)
  • Sayangi anak remaja Anda dengan tulus, tapi bukan memanjakannya.
  • Berikan perhatian lebih dikala anak sakit.
  • Jika anak melaksanakan kesalahan, utamakan eksekusi yang mendidik daripada sekedar eksekusi fisik.
  • Ajarkan anak budpekerti masuk rumah, yaitu menyampaikan Assalamualaikum.
  • Ajarkan anak budpekerti berbicara yang sopan.
  • Proteksi anak dari pergaulan yang buruk/merusak.
  • Ajarkan anak berjuang dalam kehidupan dan menghadapi segala permasalahan.
  • Motivasi anak untuk hidup sederhana daripada menghambur-hamburkan uang.
  • Latih anak remaja untuk mengoptimalkan waktu semenjak pagi dengan kegiatan-kegiatan berguna.
  • Latih anak remaja untuk membuang sifat malas sejauh-jauhnya.
  • Pupuk rasa semangat berjuang untuk menjalankan aneka macam acara berguna.
  • Lakukan rekreasi bersama keluarga untuk merefesh pikiran (misalnya dua kali dalam sebulan).

Sumber http://www.freshbugar.com