Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

Tuesday, April 3, 2018

√ Pentingnya Keharmonisan Keluarga Untuk Perkembangan Anak, Berikut Kiatnya!

Dalam menjalani perahu rumah tangga, terkadang terjadi perselisihan yang berujung cekcok antara suami dan istri. Hal ini masih normal jikalau terjadi sesekali (jarang).

Adapun jikalau orang bau tanah sering cekcok atau bertengkar, dampaknya sanggup sangat jelek untuk kejiwaan anak.

 terkadang terjadi perselisihan yang berujung cekcok antara suami dan istri √ Pentingnya Keharmonisan Keluarga Untuk Perkembangan Anak, Berikut Kiatnya!
Keluarga Bahagia | Photo credit: Shutterstock.com / By Monkey Business Images

Menjadi sangat jelek jikalau orang bau tanah sering bertengkar, bahkan di hadapan bawah umur sekalipun.

Ketika sedang berselisih atau cekcok hindari sebisa mungkin di depan anak-anak.

Kondisi keluarga yang tidak serasi akan sangat merusak kejiwaan anak. Anak-anak dari kecil sangat membutuhkan kasih sayang dan ketenangan, hal ini sangat penting biar perkembangan anak berjalan dengan baik.

Adapun seringnya pertengkaran di dalam rumah akan sangat merugikan anak. Anak akan merasa tidak aman dan nyaman.

Anak sanggup tumbuh menjadi sosok yang pemarah akhir kondisi di dalam rumah yang tidak kondusif, juga anak menjadi pemurung, atau sebaliknya yaitu suka memukul. Berikut dampak jelek lainnya pada anak akhir keluarga tidak harmonis:
  • Anak menjadi anti-sosial.
  • Anak rentan depresi.
  • Anak menjadi terlalu pendiam.
  • Karakter anak sangat emosional.
  • Anak menjadi kurang percaya diri.
  • Anak rentan untuk bertindak berbahaya menyerupai memukul ataupun melukai orang lain.
  • Semangat berguru anak menurun.

Usahakan seminimal mungkin terjadi pertengkaran di dalam rumah tangga. Jika terjadi perselisihan antara suami-istri, maka jangan hingga diperlihatkan di depan anak.

Jangan hingga suami-istri bertengkar di depan anak-anak, sebab dampaknya sangat jelek bagi kejiwaan anak, yang dampak buruknya akan terus ada hingga anak kelak sudah remaja dan dewasa.

Sangat penting bagi orang bau tanah untuk membuat lingkungan serasi bagi anak-anaknya. Biarkan anak Anda tumbuh melihat kedua orang tuanya serasi dan bahagia.

Keuntungan Keluarga Harmonis: Suatu ketika nanti bawah umur niscaya akan beranjak sampaumur dan bekeluarga sendiri. Mereka sudah melihat citra keluarga serasi yang diperoleh dari orangtuanya.

Anak Anda nanti akan mengatakan: “Saya ingin membina rumah tangga menyerupai tumpuan ayah ibuku dulu...” Bukankah Anda sebagai orang bau tanah sangat gembira dan menginginkan hal ini?


Hal yang sangat membahagiakan ketika Anda sebagai orang bau tanah telah “sukses” menjadi panutan untuk bawah umur Anda.

Menggapai Keharmonisan Rumah Tangga

Keluarga serasi yakni dambaan yang sangat diidam-idamkan. Berikut kiat-kiat biar keluarga harmonis:

1. Terimalah kelebihan dan kekurangan pasangan. Tidak ada orang yang selalu sempurna, niscaya terkadang melaksanakan kesalahan dan kekurangan. Tentunya sangat tidak fair jikalau Anda murka sebab satu kesalahan pasangan tapi melupakan banyak kebaikan dari pasangan. Sangat penting untuk nrimo dan berjiwa besar untuk mendapatkan beberapa kekurangan yang dimiliki pasangan.

2. Fokuslah untuk kebahagiaan dan pendidikan anak. Orang bau tanah yang baik yakni yang bersungguh-sugguh untuk menawarkan kehidupan yang tenang, nyaman dan membahagiakan anak-anaknya. Hentikanlah segala perselisihan dan fokuslah pada masa depan anak-anak.

3. Lupakan kesalahan pasangan di masa lalu. Semua insan niscaya mempunyai kesalahan, tidak terkecuali pasangan Anda. Oleh sebab itu berfikir bijaklah, jangan sebab satu kesalahan pasangan lantas Anda melupakan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan pasangan.

4. Buanglah negatif thinking (buruk sangka). Hindari tuduhan yang tidak mendasar, tahan diri dari menuduh yang tidak-tidak sebab dampaknya sanggup sangat fatal. Seringkali rumah tangga yang seharusnya serasi justru menjadi awut-awutan akhir tuduhan-tuduhan yang masih dugaan semata.

5. Miliki planning masa depan. Dengan mempunyai perencanaan kehidupan yang terperinci maka akan sanggup mengokohkan keharmonisan rumah tangga. Suami-istri akan fokus menggapai tujuan yang telah diencanakan, sehingga terhindar dari mengurusi hal yang tidak-tidak.

6. Perbaiki diri. Jangan melulu menuntut orang lain berubah, Anda juga harus bermetamorfosis lebih baik sebelum menuntut pasangan untuk berubah.

7. Penuhi kebutuhan biologis pasangan. Ini yang sangat penting di dalam rumah tangga, yang sangat menghipnotis tingkat keharmonisan rumah tangga. Jangan hingga sebab disibukkan oleh rutinitas pekerjaan sehingga melalaikan kebutuhan biologis pasangan yang sangat penting ini.

8. Konsisten menjalankan tugas masing-masing. Ini sangat penting biar pasangan sanggup selalu serasi dan saling percaya. Jangan hingga salah satu dari suami-istri tidak menjalankan kiprahnya dengan baik, sebab akan turunnya rasa cinta dan simpati dari pasangan.

9. Dengarkan keluhan pasangan. Jika muncul suatu duduk perkara dan pasangan mengeluh atas problem yang dihadapinya, maka dengarkanlah dengan baik keluhan pasangan tersebut. Gunakan ini sebagai kesempatan untuk menerangkan bahwa Anda merupakan suami/istri yang perhatian terhadap pasangannya. Hal ini nantinya semakin mengharmoniskan rumah tangga.

10. Jalan-jalan. Terkadang muncul kejenuhan pada anggota-anggota keluarga, hal ini sanggup diatasi dengan melaksanakan rekreasi di selesai pekan.

Beberapa hal lain yang harus diperhatikan yaitu:
  • Menjaga doktrin pasangan, jangan hingga Anda melaksanakan tindakan yang menurunkan tingkat doktrin pasangan pada diri Anda.
  • Hindari perbuatan ataupun perkataan yang tidak disukai pasangan.
  • Berikanlah kejutan atau hadiah pada pasangan. Hal ini akan meningkatkan rasa cinta pasangan Anda.

Sumber http://www.freshbugar.com

Friday, March 30, 2018

√ 6 Cara Benar Mendidik Anak Remaja Yang Beranjak Dewasa

Mendidik anak remaja semoga tidak salah jalan perlu perjuangan yang sungguh-sungguh. Jika remaja sudah terlanjur salah jalan, maka bukan hal gampang untuk memperbaikinya.

Perlu perjuangan dan proses panjang dari orang renta semoga anaknya tumbuh menjadi remaja yang baik, berakhlak mulia, sayang pada orang tuanya, dan mempunyai impian yang tinggi.

 Mendidik anak remaja semoga tidak salah jalan perlu perjuangan yang sungguh √ 6 Cara Benar Mendidik Anak Remaja yang Beranjak Dewasa
Anak Remaja | Photo credit: Mediabakery.com | Stoked

Langsung saja, berikut poin-poin penting dalam pendidikan anak remaja:

1. Ketahui Dahulu Psikologis Seorang Remaja

Umumnya masa remaja dimulai pada usia 13 tahun, dan berakhir pada usia 18-20 tahun.

Saat anak memasuki masa remaja maka terjadi perubahan yang signifikan dalam dirinya, baik itu secara fisik maupun psikolologis.

Pada masa remaja terjadi perubahan hormon yang salah satu dampaknya ialah perubahan mood (suasana hati), dimana umumnya remaja akan mempunyai jiwa yang lebih sensitif, gampang terprovokasi dan gampang tersinggung.

Para orang renta harus mengetahui psikologis seorang remaja. Ada banyak perubahan mencolok pada diri seorang remaja.

Seorang remaja sudah mulai mempunyai pemikiran sendiri, ingin diakui, dan tidak suka diperlakukan sebagai anak yang masih kecil.

Sehingga tidak jarang seorang remaja menentang hukum yang diberikan orang tuanya.

2. Pastikan Hubungan Orang renta dan Remaja Tetap Dekat

Seorang Remaja akan lebih jarang meminta pinjaman orang tuanya dibandingkan dikala dirinya masih anak-anak. Akan tetapi, pastikan korelasi orang renta dan remaja tetap dekat.

Kedekatan korelasi dengan anak remaja sangat penting, alasannya ialah jikalau korelasi remaja dan orang renta renggang (jauh), maka remaja sangat rentan terjatuh ke dalam pergaulan yang buruk.

Sesibuk apapun orang renta dalam bekerja tetap harus mempunyai WAKTU YANG MENCUKUPI untuk mengobrol bersama anak.


3. Berikan Teladan yang Baik

Seorang anak akan sangat memalsukan orang tuanya, sehingga orang renta harus memperlihatkan teladan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Orang renta suka berteriak, maka anak pun akan mencontohnya, anak akan sering teriak pada orang tuanya.

Seorang anak kecil maupun remaja akan mencari “role model” bagi dirinya, jikalau anak meneladani orang yang mempunyai sifat jelek maka anak nantinya mempunyai sifat jelek itu juga.

Orang renta bukan hanya memperlihatkan pesan yang tersirat yang baik, tapi juga memperlihatkan teladan yang baik.

Guru dan orang renta merupakan figur terbaik dalam pandangan anak, Ingat baik-baik hal ini! Anak akan melihat tindak-tanduk/adab/akhlak dari orang yang menjadi figurnya tersebut, yang nantinya akan ditiru anak.

4. Ajarkan Adab

Saat anak mulai memasuki usia remaja (13 tahun) maka tekankan pelajaran adab/bersikap, ini merupakan masa yang sempurna untuk itu.

Berbeda dengan anak usia 5-10 tahun yang masih suka bermain dan berlari-lari sehingga belum sanggup 100% ditekankan pelajaran adab.

Lunturnya pendidikan budpekerti pada remaja berakibat fatal. Apalagi kini banyak kenakalan remaja (seperti tawuran, geng motor, dll) alasannya ialah minimnya pendidikan budpekerti dan moral.

Pendidikan budpekerti ini tidak hanya tanggung jawab sekolah, orang renta juga mempunyai kewajiban yang besar ini. Bahkan dari rumah-lah pendidikan adab/akhlak/moral dimulai.

Agar anak mempunyai watak yang baik maka orang renta juga harus mempunyai watak yang baik.

loading...

5. Munculkan Rasa Tanggung Jawab

Saat anak semakin besar maka berikan anak kepercayaan dan tanggung jawab sehingga dirinya sedikit-demi-sedikit terlatih untuk tidak selalu bergantung pada orang tuanya.

Selain itu hargai minat dan pendapat anak. Sebenarnya tidak hanya dikala remaja, semenjak kecil anak harus dihargai pendapatnya, hal ini akan melatih kepercayaan diri anak dan juga memunculkan sifat mandirinya.

Seorang remaja harus mempunyai hobi/kebiasaan konkret sehingga terhindar dari acara negatif. Orang renta harus berperan aktif dalam mendorong hobi anak.

Dorong anak untuk mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif, khususnya pada usia remaja sehingga terhindar dari pergaulan buruk.

Motivasi anak untuk bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dan kewajibannya. Seorang remaja harus mulai diajarkan rasa tanggung jawab sebagai bekal di usia dewasa.

Kesalahan yang sering terjadi ialah banyak orang renta membiarkan anak remajanya melaksanakan acara tidak berguna, sehingga remaja tersebut tidak pernah dilatih untuk mempunyai rasa tanggung jawab.

6. Hal Lainnya yang Harus Dilakukan
  • Wajib meluruskan kesalahan anak, tapi dengan cara yang bijak (jangan membentak-betak)
  • Sayangi anak remaja Anda dengan tulus, tapi bukan memanjakannya.
  • Berikan perhatian lebih dikala anak sakit.
  • Jika anak melaksanakan kesalahan, utamakan eksekusi yang mendidik daripada sekedar eksekusi fisik.
  • Ajarkan anak budpekerti masuk rumah, yaitu menyampaikan Assalamualaikum.
  • Ajarkan anak budpekerti berbicara yang sopan.
  • Proteksi anak dari pergaulan yang buruk/merusak.
  • Ajarkan anak berjuang dalam kehidupan dan menghadapi segala permasalahan.
  • Motivasi anak untuk hidup sederhana daripada menghambur-hamburkan uang.
  • Latih anak remaja untuk mengoptimalkan waktu semenjak pagi dengan kegiatan-kegiatan berguna.
  • Latih anak remaja untuk membuang sifat malas sejauh-jauhnya.
  • Pupuk rasa semangat berjuang untuk menjalankan aneka macam acara berguna.
  • Lakukan rekreasi bersama keluarga untuk merefesh pikiran (misalnya dua kali dalam sebulan).

Sumber http://www.freshbugar.com