Sejak dulu emas dikenal sebagai materi perhiasan, lambang kemakmuran, atau disimpan untuk dana moneter. Keinginan orang untuk mempunyai emas telah mengakibatkan terjadinya barter, invasi, penguasaan kolonisasi dan eksplorasi di beberapa tempat di dunia menyerupai di India, Asia, Afrika, dan Liberia (lihat disini daerah penghasil emas). Kegunaan emas yang begitu multi lini dan presisi membuatnya menjadi idola untuk diperebutkan.
Pemanfaatan emas yang bernilai tinggi juga menjadi salah satu pendorong ditemukannya benua Amerika. Keserakahan para Conguistadore terhadap emas sering menjadikan terjadinya penjarahan, perampokan, bahkan pembunuhan. Disamping itu, "demam" emas juga menimbulkan terjadinya komunitas masyarakat gres yang disertai dengan hadirnya industri-industri penunjang lainnya.
Pada zaman modern, kegunaan emas yang utama yaitu untuk dana moneter yang diwujudkan dalam bentuk bulion sebagai cadangan untuk setiap uang kertas yang dikeluarkan. Karena sifatnya yang lunak sehingga gampang ditempa, emas digunakan sebagai perhiasan.
Paduan emas dengan logam lain menyerupai tembaga (lihat juga kegunaan tembaga), perak, nikel, atau paladium menjadikan adanya istilah emas putih, hijau, dan kuning dalam dunia perhiasan. Emas juga digunakan sebagai materi pelapis, dekorasi pada gelas dan keramik, materi penyepuh, book binding, aksara, dan dekorasi lainnya. Selain itu, emas juga diharapkan sebagai materi dalam industri kimia, pembuatan gelas dan kedokteran gigi (Wahyudi, 1995).
Sejarah Penggunaan Emas
Sejarah penggunaan emas merupakan hal yang penting dikaji: mulai dari awal sejarah umat insan hingga sekitar 1000 SM, penggunaan emas terutama hanya terbatas sebagai ornamen (hiasan), dekorasi, dan simbol kekuasaan para raja. Hal ini sering disebut masa ornamentatif dalam sejarah logam mulia.Setelah tahun 1000 SM, emas memasuki masa barunya sebagai alat tukar (uang) dan sirkulasi secara bebas hingga sekitar tahun 1916 M. Tahap ini disebut masa moneter dalam sejarah logam ini, walaupun dalam jumlah tertentu penggunaannya sebagai hiasan masih berlanjut.
Setelah Perang Dunia I pemanfaatan emas sebagai alat tukar dikurangi dan pada kesannya dibatasi dibanyak negara, kecuali untuk kebutuhan tambahan dan periode ini berlanjut hingga sekarang. Walaupun demikian, disejumlah negara warga negara diizinkan mempunyai emas dalam perdagangan logam.
Sejak tahun 1950 terjadi peningkatan penggunaan emas dalam industri, hal itu menjadi tanda bahwa emas memasuki tahap berikutnya yakni masa industri dalam sejarah logam. Secara khusus, penggunaan emas sangat tergantung pada fungsi tradisionalnya yaitu :
- Sebagai ukuran keuangan (monetary measure) oleh pemerintah dan bank sentral dalam pembayaran internasional
- Nilai intrinsiknya sebagai logam yang paling cantik/indah
- Sifat kimianya yang inert (tidak bereaksi)
- Sifat bisa dibuat (malleability, serta sifat menghantarkan listrik dan panas yang sangat baik)
Pemanfaatan Emas di Era Modern
Pada dunia moneter internasional, emas digunakan dalam bentuk batangan emas murni, tablet, dan koin dengan spesifikasi kandungan emas tertentu. Untuk fungsi lain, emas digunakan dalam bentuk murni atau berupa gabungan dengan logam lain menyerupai perak, platina, dan tembaga (temukan disini daerah penghasil tembaga).Sulit bagi kita memilih secara sempurna komposisi penggunaan emas tahunan diantara begitu banyak jenis penggunaan emas. Terdapat banyak alasan untuk ini, diantaranya yaitu kecenderungan forum keuangan tertentu dan individu untuk menjadikan logam ini sebagai simpanan. Kelangkaannya juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penimbunan logam ini, sehingga menurunkan pemakaian untuk bidang lain.
Jual-beli emas, selain untuk perhiasan, tujuan industri dan sebagainya yaitu dihentikan secara aturan di banyak negara. Walaupun demikian, penimbunan emas secara tradisional terjadi di negara-negara Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Gambar penggunaan emas untuk tambahan dan investasi. |
Diperkirakan sekitar 20% produksi emas tahunan dunia masuk ke pemerintah-pemerintah dan bank sentral sebagai cadangan moneter, sekitar 5% masuk ke tangan perseorangan atau perusahaan, dan sisanya 75% atau sekitar 36 juta oz digunakan dalam pembuatan (pabrikasi) barang-barang tertentu. Dari potongan terakhir itu, sekitar 60% dikomsumsi oleh industri pembuatan gigi palsu, tambahan dan koin; sisanya digunakan dalam sejumlah besar alat-alat elektronik dan industri lain.
Penggunaan Emas di Zaman Kuno
Emas yaitu logam ornamen/hiasan para raja dan kaum darah biru dengan warna alami yang menggoda, berkilau, dan bertekstur menyerupai sutra. Sejak zaman kuno (lihat wacana zaman neozoikum) logam manis ini secara tradisi telah dinikmati sebagai tambahan pribadi, khususnya dalam bentuk cincin dan majemuk tambahan lainnya. Sejumlah emas digunakan dalam mata pena, medali, jam tangan, dan gigi palsu.Emas juga telah digunakan semenjak zaman permulaan sejarah dalam pembuatan piala, cangkir, vas bunga, petih jenazah, dan barang-barang lainnya. Dari semua penggunaan tersebut, emas umumnya dipadukan dengan tembaga atau perak, kemurnian emas paduan dinyatakan dalam "karat". Emas murni disebut "emas 24 karat".
Emas murni atau emas dengan kandungan perak dan tembaga yang kecil sanggup ditempa hingga membentuk lembaran sangat tipis dengan ketebalan 0,000005 inchi. Dalam bentuk lembaran tipis ini, emas telah digunakan untuk banyak tujuan dekorasi bangunan, patung, dan benda lain semenjak zaman pra-Injil.
Sifat Emas Menentukan Jenis Pemanfaatannya
Lapisan tipis emas di "las" ke logam-logam dasar menyerupai nikel (lihat juga kegunaan nikel), tembaga, ataupun perunggu serta sanggup dibalutkan untuk menciptakan bentuk-bentuk yang rumit tanpa memecahkan lapisan tipis emas tersebut. Material menyerupai itu disebut piringan berisi emas (gold-filled plate) dan digunakan secara luas dalam aneka macam jenis perhiasan, rangka jam, rangka kacamata, dan lain-lain. Penggunaan emas di bidang industri intinya bergantung pada karakteristik emas seperti:- Sifat lunaknya
- Sifat gampang membentuk paduan dengan logam lainnya (perak, tembaga, dan platina)
- Sifat ductility dan malleability yang sangat baik
- Sifat menghantarkan listrik dan panas yang sangat baik
- Sifat kimianya yang inert sehingga tahan terhadap korosi oleh oksigen, belerang dan senyawa-senyawa kimia, termasuk hampir semua asam tunggal
Hampir semua emas di bidang industri dikomsumsi oleh industri elektronik dan industri rekayasa listrik dimana produk-produknya mempunyai cakupan yang luas mulai dari pelapis pipa vakum, material khusus kontak listrik, kawat listrik, konduktor kualitas tinggi, untuk mencetak sirkuit komputer, radio, dan televisi.
Dalam jumlah banyak, unsur emas juga digunakan oleh industri dalam pembuatan paduan logam tungku temperatur tinggi, materi pelapis khusus alat kimia dan nuklir, inframerah dan reflaktor panas pada pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa serta sebagai pelindung panas untuk pesawat jet dan mesin roket. Kaca jendela berlapis emas untuk bangunan pada iklim panas, beling kendaraan beroda empat dipanaskan listrik (windscreens heated electrically) mempunyai lapisan tipis emas transparan dan konduktif (bersifat menghantarkan panas), pesawat terbang, kapal laut, dan lokomotif.
Emas juga dikomsumsi oleh industri pencetakan (printing) dan furnitur dalam bentuk cat emas dan industri keramik dalam bentuk "emas cair" organik untuk aplikasi tanah liat (pottery) dan barang-barang gelas (glassware). Pada liring dan proses perlakuan lain, gabungan emas organik direduksi meninggalkan suatu film tipis emas yang terkait secara berpengaruh pada perangkat keramik atau gelas. Sejumlah kecil emas juga digunakan untuk mewarnai gelas, sedikit garam emas digunakan pada proses fotografi tertentu dan persiapan medis.
Dampak Perkembangan Penggunaan Emas
Apabila kita tinjau ke belakang, setidaknya 5000 tahun terakhir sejarah emas, kita melihat bahwa logam (lihat sifat logam) yang paling berharga dan paling cantik/indah ini telah memainkan tugas yang luar biasa, bahkan adakala lebih banyak didominasi dalam pengalaman/sejarah insan dan kemajuannya, pertama sebagai perhiasan, lalu sebagai alat tukar (uang logam), selanjutnya sebagai media/alat tukar internasional dan kini sebagai unsur yang harus ada dalam industri.Kita juga melihat bahwa emas telah memancing insan melaksanakan pekerjaan baik dan buruk. Pada sisi pertama, impian mempunyai logam ini menawarkan kita banyak sekali inovasi baik pada bidang kimia maupun geografi; pada sisi kedua demam emas (auri sacra fames) telah memicu penaklukan, penjajahan, dan perbudakan aneka macam bangsa, pertengkaran penduduk dan perlakuan keji manusia.
Prospek emas di masa depan, kita melihat sebuah industri dimana emas akan memainkan tugas yang meningkat dalam produksi komputer kecepatan tinggi, telekomunikasi, wahana ruang angkasa, farmasi, dan ribuan barang-barang hasil kecerdasan insan pada peradaban masa depan. Kita juga memahami bahwa insan tidak akan kehilangan pesonanya terhadap logam yang telah usang dikaguminya alasannya yaitu kecantikan alamiah dan kualitasnya yang tahan lama. Sumber http://www.geologinesia.com