Majalah dinding atau yang biasa pula kita kenal sebagai Mading yakni media penyaluran kreatifitas dalam bentuk lembaran. Di sebagian banyak sekolah sudah mempunyai / menciptakan majalah dinding baik untuk khusus penyaluran kreatifitas siswanya ataupun dikombinasikan fungsinya dengan papan pengumuman sekolah.
Original Source From : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=23/Frevolusi-mading-majalah-dinding-536507 |
Sangat disayangkan sekali bila sekolah kita belum mempunyai majalah dinding. Membuat majalah dinding tidak harus memesan atau membelinya dipasaran. Pihak sekolah bisa saja mengarahkan para siswanya di waktu kosong atau kesediaan pihak sekolah untuk membuatnya dengan memakai materi yang tidak terpakai lagi. Misalnya papan dari meja yang sudah aus, lama atau rusak.
Selain dari papan, bisa saja kita menciptakan majalah dinding khusus kelas dengan mempergunakan materi dasar gabus/stroform yang lebih murah didapatkan dipasaran. Tinggal kita memodifikasi biar kelihatan menjadi menarik.
Dalam kaitannya dengan majalah dinding, siswa merupakan insan yang mempunyai potensi untuk berkembang kreatif yang bisa menghasilkan karya luar biasa. Minat dan bakatnya akan berkembang baik disekolah apabila lingkungan sekolahnya mendukung, memfasilitasi, menyalurkan dan menghargai aspirasi mereka.
Kreatifitas seseorang tidaklah harus pribadi diperlukan muncul kepermukaan yang bisa dilihat kasat mata oleh orang lain. Akan tetapi, itu memerlukan proses yang kadang tidak dalam waktu dekat. Kita misalkan dikala siswa kebanyakan diminta untuk menuliskan sebuah puisi, mereka tentunya mempunyai kemampuan, minat, bakat, cara pandang yang majemuk terhadap puisi yang ditulis bahkan terlebih lagi dengan tema puisi yang bebas.
Pada awalnya bisa saja kurang nyaman dibaca sebab tulisannya belum begitu bagus, kurang yummy dipahami sebab kata-kata yang dipergunakan tidak kesatuan, temanya tidak fokus dan sebagainya. Walaupun demikian, karya mereka patutlah diberi acungan jempol atau penghargaan lainnya. Yang lalu tetap perlu dlanjutkan proses penyaluran tersebut dengan pemberian motivasi (misalnya: hadiah) dan bimbingan langsung dengan pengarahan khusus ataupun bimbingan tidak langsung dengan menawarkan komentar pada karya mereka, pembenahan bahasa dalam pelajaran, pertolongan info dan wawasan dengan arikel-artikel yang bisa kita dapatkan dari aneka macam sumber terlebih di internet.
Dari sekian banyak siswa tersebut nantinya akan muncul dengan perhatian kita yang mana berbakat (karyanya bagus) dan yang mana berminat (suka dan sering menghasilkan karya serupa). Bagi mereka yang tidak berbakat di satu bidang, bisa jadi mereka berbakat di bidang lainnya.
Para guru tentunya diperlukan tidak menjadi guru yang egois, guru yang hanya ingin mencapai sasaran pengajaran dan mata pelajaran saja. Guru sangat lah diperlukan bersedia membantu mendidik para siswa dengan arahan-arahan konkret yang sesuai dengan kemampuan dan impian baik para siswa. Memberi waktu yang lowong/senggang untuk kegiatan-kegiatan kreatif merupakan salah satu cara mendidik para siswa menjadi manusia yang bekerjsama dengan memeperhatikan aspek intelejensi, apektif dan motorik mereka.
Dalam penyaluran minat talenta siswa di majalah dinding perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya yakni :
- Majalah dinding dibuka untuk karya dengan seluas-luasnya.
- Majalah dinding dibentuk semenarik mungkin.
- Majalah dinding diaktifkan secara rutin dan berkala.
- Majalah dinding divariasikan dengan aneka macam karya.
Sumber http://menofschool.blogspot.com