Sunday, March 25, 2018

√ Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)

Seseorang memerlukan panutan dalam hidupnya, oleh alasannya itu bawah umur dari kecil hendaknya dikenalkan pada tokoh-tokoh besar.

Mengenal tokoh-tokoh ahli yaitu hal yang menyenangkan dan memotivasi.

 Seseorang memerlukan panutan dalam hidupnya √ Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)
Anak Belajar | Photo credit: Istockphoto.com / Imgorthand

Anak-anak yang dari kecil sudah dikenalkan pada sejarah dan orang-orang hebat, biasanya akan mempunyai impian tinggi dalam hidupnya.

Anak akan sangat semangat ketika mengingat tokoh yang dicintainya.

Kenalkan anak pada sejarah usaha kemerdekaan Indonesia, sehingga anak termotivasi untuk menjadi orang yang mempunyai kegunaan bagi negaranya.

Tentunya mengenalkan sejarah pada anak sesuai dengan umurnya. Jika anak semakin besar maka semakin kompleks dan detail sejarah yang dapat diajarkan.

Ceritakan sejarah dan kisah para tokoh ahli pada anak. Karakter anak akan terbentuk dari apa yang diceritakan.

Jika Anda ingin anak Anda nantinya menjadi seorang yang hebat, maka kenalkan anak pada figur-figur besar.

Ceritakan kisah satria nasional yang pernah ada, ada banyak pesan tersirat di dalamnya. Ceritakan kisah orang-orang di masa kemudian yang terus berjuang dalam segala keterbatasan.

Mempelajari sejarah bukan perihal menghafal tahun dan daerah kejadian, tapi mengambil wangsit besar dari kisah-kisah yang pernah terjadi.

Misalnya kisah perihal Jenderal Soedirman yang ketika sakit parah tetap memimpin usaha rakyat Indonesia ketika Belanda menyerang dengan senjatanya yang lebih canggih.

 Seseorang memerlukan panutan dalam hidupnya √ Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)
Jendral Soedirman

 Seseorang memerlukan panutan dalam hidupnya √ Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)
Jendral Soedirman

Bisa juga menceritakan perihal kondisi berat yang dirasakan orang-orang pasca kemerdekaan. Saat itu, jangankan makan nasi jagung berlauk urap, makan singkong pun harus mencari sendiri di ladang.

Bahkan untuk bawah umur yang bapaknya pergi bergerilya bersama para p0juang, maka bawah umur kecil tersebut biasanya yang mencari sendiri singkong di ladang.

Dengan menceritakan hal-hal menyerupai ini anak akan bersyukur dengan kondisi ketika ini, yang jauh lebih baik dibandingkan zaman dulu.


Ceritakan juga bahwa bawah umur dulu sekolah dengan jalan kaki, padahal sekolahnya jauh dapat berjarak 5-10 Km.

Ceritakan juga kisah Nabi Muhammad yang penuh cobaan. Beritahu anak perihal betapa sabarnya Nabi Muhammad (shallallhu alaihi wassalam).

Nabi Muhammad menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Nabi Muhammad tinggal bersama pamannya yang bukan orang kaya.

Nabi sangat rajin membantu pamannya, bahkan semenjak kecil Nabi telah terbiasa menggembalakan kambing.

Setelah berumur 40 tahun dia diangkat oleh Allah menjadi Nabi. Nabi mendakwahkan orang-orang untuk menyembah Allah saja, tapi justru dia malah dibenci, dimusuhi, dihina, difitnah, sampai dilempari batu.

Tapi walaupun begitu Nabi bersabar dalam berdakwah, sampai risikonya agama Islam tersebar ke seluruh dunia.

Ceritakan pada anak perihal contoh-contoh usaha Nabi. Misalnya Nabi ketika sujud pernah ingin diinjak kepalanya, walaupun Nabi terus-menerus mendapat perlakuan jelek tapi dia tetap tegar dan bersabar dalam mendakwahkan Islam.

Penutup

Kesahan sebagian orang renta menganggap bahwa pembelajaran sejarah yaitu tanggung jawab guru semata di sekolah.

Hal ironis yang perlu diketahui, bahwa pelajaran sejarah di sekolah hanya berkutat pada menghafal tahun dan daerah kejadian.

Padahal tujuan utama seorang anak berguru sejarah yaitu untuk mengambil pelajaran/hikmah dari kejadian di masa lalu.

Banyak cara dalam mengenalkan sejarah pada anak semenjak dini, tentunya diadaptasi dengan karakteristik anak.

Bercerita lah dengan alur sederhana yang gampang dipahami oleh anak, biasanya anak menyukai cerita  perihal figur pahlawan.

Sumber http://www.freshbugar.com