Wednesday, March 14, 2018

√ Mengatasi Kesulitan Berguru Dalam Menghadapi Ujian


Tentu terasa lelah dan stres bila akan menghadapi ujian terlebih lagi Ujian Nasional. Harus banyak baca buku, harus banyak mempelajari soal-soal ujian lama, harus banyak tinggal di rumah agar enggak terbuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu dan seabrek tuntutan lain yang menekan kejiwaan kita. Memang itu tidak salah, namun ada hal lain lagi yang mesti dijaga dan dipertahankan selama menjelang dan menghadapi ujian. Apa sih yang lebih penting dari itu? Bagaimana sih mengatasi kesulitan berguru dalam menghadapi ujian?

Sumber Foto : http://duniadelusi.com
Ada beberapa hal yang lebih penting untuk dilakukan atau dijaga selama menghadapi ujian :

1. Kesehatan Fisik dan Mental

Kesehatan yaitu hal yang terpenting untuk tetap dijaga. Kesehatan tidak hanya berkaitan dengan fisik saja melainkan pula batin atau kejiwaan. Tubuh yang sehat jasmani dan rohaninya akan membawa hal-hal positif dan kebahagian. Menjaga kesehatan fisik selama menjelang ujian sanggup dengan makan teratur dan bergizi, rutin berolah-raga, menghindari badan terlalu lelah untuk hal yang tidak diharapkan dikala itu atau terlalu memaksakan diri untuk belajar. Kesehatan fisik yang turun akan kuat pula kepada kesehatan mental. Keadaan ini sanggup membawa kepada tekanan mentalitas mirip stres. Jika kesehatan fisik dan mental tidak dikontrol akan menjadi mungkin kita tidak siap menghadapi ujian mirip sakit.

2. Belajar Teratur

Memang seharusnya berguru tidak mendesak dikala menghadapi ujian saja, akan tetapi jauh waktu sebelum ujian berlangsung. Namun banyak dari kita (siswa) terdorong berguru ketika mendekati waktu ujian. Hal ini akan mendesak untuk mengarahkan segala macam upaya dadakan. Mestinya berguru mirip itu perlu dihindari, alasannya yaitu sanggup berakibat hal-hal yang tidak diharapkan.

Belajar sanggup kita ibaratkan layaknya memasukkan air ke dalam botol. Agar air tidak banyak tumpah dan terbuang ke luar dari botol dikala mengisinya perlu perlahan dan menggunakan teknik. Ilmu tidak sanggup dipaksakan untuk masuk ke dalam jiwa dan pemikiran kita sehingga mempelajari ilmu pengetahuan perlu dilakukan secara bertahap, perlahan dan berteknik.

Bertahap maksudnya yaitu belajar dimulai dari yang mudah dipahami sampai tingkatan yang sulit untuk dipahami. Sedangkan perlahan diartikan berguru perlu dengan kesabaran dan konsentrasi yang stabil. Dan berteknik maksudnya yaitu berguru perlu mempunyai strategi atau cara yang sesuai dengan kita yang akan mendapatkan ilmu. Berteknik sanggup kita kaitkan dengan pengaturan (manajemen) waktu, banyak atau batas materi yang maksimal dipelajari dalam satu waktu, sanggup pula wacana cara berguru yang lebih disenangi oleh kita.

3. Konsentrasi

Ketika kondisi kita prima (sehat fisik dan jiwa) dan sudah terbiasa berguru teratur akan mempermudah kita menjaga konsentrasi atau pemusatan pikiran pada hal tertentu. Konsentrasi akan lebih gampang dikuasai apabila kita sudah terbiasa dan keadaan dimana secara fisik serta mental kita normal (sehat). Pelajar yang mempunyai kesulitan untuk berkonsentrasi pada pelajaran khususnya sanggup diakibatkan oleh faktor tidak terbiasanya atau kondisi tidak dalam keadaan sehat. Apabila hal tersebut terjadi, yang mesti dilakukan yaitu mengembalikan keadaan dalam kondisi sehat. Selanjutnya mencoba bertahap teratur berguru walaupun hanya beberapa menit saja.

4. Semangat

Semangat merupakan pendorong dari dalam kejiwaan. Hal ini juga mempunyai peranan yang sangat penting ketika menghadapi ujian. Semangat sanggup berasal dari dan membawa ke arah positif. Berasal alasannya yaitu semangat tiba dari pikiran seseorang yang lebih menyukai keadaan jiwa yang damai dan keyakinan terhadap harapan-harapan. Sedangkan membawa ke arah faktual yaitu ketika sesorang bersemangat, ia tidak terpengaruh oleh rasa khawatir yang berlebihan, rasa takut akan hal yang belum terjadi atau rasa ragu-ragu dalam melangkah. Bila kita merasa kekurangan semangat, cobalah untuk damai sejenak, kemudian pikirkanlah keinginan yang baik, selanjutnya tersenyumlah. Jika perasaan kita sudah plong, gres memulai belajar.

5. Sabar

Sebagian orang yang gagal yaitu alasannya yaitu faktor ketidaksabaran. Kesabaran perlu dikala kita belajar. Dengan kesabaran jiwa kita akan menjadi lebih tenang. Jiwa yang sabar mengajarkan bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Tidak perlu tergesak-gesak dan tidak perlu mengharapkan hasil kalau belum berusaha. Dengan rasa sabar, keyakinan kita akan bertambah. Kesabaran memperlihatkan kita rasa damai dan waktu yang lebih guna sanggup berpikir jernih wacana cara atau seni administrasi dalam mencapai tujuan berguru tersebut.

6. Berdo'a

Ketika kita sudah melaksanakan rutinitas perjuangan yaitu belajar, jangan lupakan untuk berdo'a. Karena do'a yaitu Power of Faith (kekuatan dari keyakinan). Membiasakan berdo'a sebelum belajar layaknya memfokuskan niat dan tujuan terhadap apa yang akan dilakukan. Sedangkan berdo'a setelah belajar layaknya kita bersyukur atas apa ilmu pengetahuan yang sudah diterima.

7. Tawakkal

Yang terakhir yaitu tawakal. Tawakal sanggup berarti mempasrahkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa setelah apa yang sudah kita usahakan sebaik mungkin. Sikap tawakal ini akan menghindarkan kita dari stres dan putus asa yang berkepanjangan.
Sumber http://menofschool.blogspot.com