Saturday, March 17, 2018

√ Pengertian Kultur Jaringan, Teknik, Prasayarat Dan Medianya

Kultur Jaringan – Kultur jaringan atau sering disebut tissue culture, pada umumnya merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengisolasi belahan dari tanaman.


Kata kultur sendiri artinya budidaya, sedangkan jaringan berarti sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa informasi mengenai kultur suatu jaringan.





Pengertian Kultur Jaringan


 pada umumnya merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengisolasi belahan dari tumbuhan √ Pengertian Kultur Jaringan, Teknik, Prasayarat Dan Medianya


Pengertian kultur jaringan yaitu membudidayakan jaringan tumbuhan menjadi tumbuhan baru, dengan sifat yang sama terhadap induknya sendiri.


Selain itu kultur jaringan juga bisa diartikan sebagai memelihara dan menumbuhkan organ dari tumbuhan ataupun jaringan tumbuhan pada kondisi aseptik. Misalnya organ tumbuhan embrio, tunas, bunga dan lain sebagainya.




Tujuan Kutur Jaringan


 pada umumnya merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengisolasi belahan dari tumbuhan √ Pengertian Kultur Jaringan, Teknik, Prasayarat Dan Medianya





style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">





Dilakukannya kultur jaringan sendiri mempunyai tujuan dan maksud tertentu. Misalnya sanggup memperoleh bibit tumbuhan gres yang anggun dan baik, sangat hemat dan juga komersial.


Selain itu menanam tumbuhan dengan teknik ini juga menciptakan tumbuhan akan bebas dari penyakit, dikarenakan dilakukan aseptik. Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu bisa memperbanyak tumbuhan dengan sifat yang sama menyerupai induknya.


Tujuan dilakukannya kultur jaringan adalah:



  • Memeroleh bibit tumbuhan gres yang lebih baik

  • Lebih cepat dabn lebih banyak, didalam ketika yang tidak terlalu usang dengan anakan yang seragam

  • Memperbanyak tumbuhan dengan sifat layaknya induknya

  • Perbanyakan tumbuhan denngan tehnik ini sebabkan tumbuhan bebas berasal dari penyakit

  • dikarenakan dikerjakan secara aseptik

  • Penggunaan metode ini terlalu hemat dan komersial


Kultur jaringan bakal lebih besar keberhasilannya seumpama manfaatkan jaringan meristem. Jaringan meristem yaitu jaringan muda, yakni jaringan yang terdiri berasal dari sel-sel yang selamanya membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil.


Kebanyakan orang manfaatkan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan meristem keadaannya selamanya membelah, supaya diperkirakan membawa zat hormon yang menyesuaikan pembelahan.




Teknik Kultur Jaringan


Teknik dari kultur jaringan sendiri memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan dengan cara vegetatif. Biasanya teknik tersebut juga sering disebut dengan ekplan secara aseptik. Di mana prinsip kerjanya yaitu diletakkan dan dipelihara dalam medium cair yang cocok dan juga dalam keadaan steril.


Dengan cara itulah sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan menimbulkan proliferasi, sehingga akan membentuk kalus. Akan tetapi jikalau kalus yang terbentuk dipindahkan di dalam medium diferensiasi yang cocok, maka kalus tersebut akan berbentuk tumbuhan kecil yang lengkap atau sering disebut dengan planet.




Perasyaratan Pada Teknik Kultur Jaringan


 pada umumnya merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengisolasi belahan dari tumbuhan √ Pengertian Kultur Jaringan, Teknik, Prasayarat Dan Medianya


Biasanya pelaksanaan teknik yang satu ini memerlukan banyak sekali macam prasyarat guna mendukung kehidupan dari jaringan yang dibiakkan. Hal yang paling sering dipakai yaitu wadah dan media tumbuh yang sangat steril.


Media sendiri merupakan salah satu tempat bagi jaringan supaya tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung dalam kehidupan jaringan.


– Pemilihan eksplan sebagai materi basic untuk pembentukan kalus, syarat –syarat tumbuhan eksplan:



  1. Jaringan berikut tengah aktif pertumbuhanya,diharapkan tetap terdapat zat tumbuh yang tetap aktif supaya menunjang perkembangan jaringan selanjutnya

  2. Eksplan yang diambil beerasal dari belahan daun, akar, mata tunas, kuncup, ujung batang, dan umbi yang dijaga kelestatranya.

  3. Eksplan yang diambil dari belahan yang tetap muda (bila ditusuk pisau bakal jadi lunak sekali.


– Penggunaan medium yang cocok, kondisi yang aseptik dan pengaturan hawa yang baik lebih-lebih untuk kultur cair.

– Pilih belahan tumbuhan yang tetap muda dan praktis tumbuh yakni belahan meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. Bila menggunakan embrio belahan bji-biji yang lain sebagai eksplan, yang kudu diperhatikan yaitu kemasakan embrio, waktu imbibisi, temperatur dan dormansi.




Media Kultur Jaringan


 pada umumnya merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengisolasi belahan dari tumbuhan √ Pengertian Kultur Jaringan, Teknik, Prasayarat Dan Medianya

Kultur Pada Jaringan


Ada dua jenis penggolongan media tumbuh, yaitu media padat dan media cair. Media padat sendiri biasanya berupa padatan gel (agar), di mana nutrisi dicampurkan di dalam agar.


Sedangkan media cair merupakan nutrisi yang dilarutkan di dalam air. Biasanya media cair ini bersifat damai atau dalam kondisi selalu bergerak dibandingkan dengan media cair.


Ada dua penggolongan sarana tumbuh: sarana padat dan sarana cair.



  • Media padat pada umumnya bersifat padatan gel, menyerupai agar, di mana nutrisi dicampurkan pada agar.

  • Media cair yaitu nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair sanggup bersifat damai atau di dalam keadaan selamanya bergerak, tergantung kebutuhan.


Komposisi sarana yang dipakai di dalam kultur jaringan sanggup tidak sama komposisinya. Perbedaan komposisi sarana sanggup sebabkan perbedaan pertumbuhan dan pertumbuhan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro.


Media Murashige dan Skoog (MS) kerap dipakai gara-gara tidak mengecewakan memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. Nutrien yang tersedia di sarana berfaedah untuk metabolisme, dan vitamin pada sarana dibutuhkan oleh organisme di dalam jumlah sedikit untuk regulasi.


Pada sarana MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh gara-gara itu ZPT ditambahkan pada sarana (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan kuat pada pertumbuhan dan pertumbuhan tanaman. Interaksi dan keseimbangan pada ZPT yang diberikan di dalam sarana (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen pilih arah pertumbuhan suatu kultur.


Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim sanggup mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik ulang dan berubah menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya.


Proses ini dikenal bersama dengan momen dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai bersama dengan peningkatan acara pembelahan, pembesaran sel, dan pertumbuhan jaringan.




Metode Kultur Jaringan


Metode dari perbanyakan tumbuhan secara in vitro sendiri bisa dilakukan dengan tiga cara. Di antaranya yaitu melalui perbanyakan tunas, pembentukan tunas adventif dan melalui embryogenesis somatic. Selain itu juga ada beberapa tipe jaringan yang dipakai untuk eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan.


Tipe pertama yaitu jaringan muda yang  masih aktif membelah dan juga belum mengalami diferensiasi. Dengan begitu jaringan tersebut akan mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi.


Sedangkan tipe jaringan kedua yaitu jaringan parenkimia. Di mana jaringan penyusun tumbuhan muda yang sudah mengalami diferensiasi dan bisa menjalankan fungsinya dengan sendiri.




Keuntungan Dan Kerugian Kultur Jaringan


Keuntungan perbanyakan tumbuhan ini yaitu biaya untuk pengangkutan bibit lebih murah dan mudah, bibit bisa diproduksi dalam jumlah yang banyak.


Selain itu pengadaan bibit juga tidak tergantung musim, bibit juga terhindar dari hama penyakit dan bisa mendapat tumbuhan gres dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang singkat.


Sedangkan kerugian kultur jaringan jikalau dilihat dalam budidaya buah yaitu tidak bisa merubah tumbuhan ataupun buah yang dihasilkan. Selain itu dalam kultur sel binatang sendiri tidak bisa menghasilkan individu yang baru, kecuali jikalau kultur embrio.


Keuntungan kultur jaringan yaitu sebagai berikut:



  • mendapatkan tumbuhan gres didalam jumlah banyak didalam sementara yang relatif singkat, yang

  • membawa sifat fisiologi dan morfologi serupa sama bersama induknya.

  • memperoleh tumbuhan gres yang berwujud unggul

  • jumlah yang dihasilkan banyak, tidak terbatas

  • bibit terhindar dari hama penyakit

  • perbanyakan tumbuhan/kultur jaringan bisa dijalankan secara cepat dan hemat waktu

  • Pengadaan bibit tidak terkait musim

  • Bibit bisa diproduksi didalam jumlah banyak

  • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah


Kuntungan Kultur Jaringan didalam Budidaya Buah:



  • Ukuran buah yang di hasilkan ukuranya seragam

  • Rasanya seragam

  • warnanya menarik dan punyai sifat menguntungkan lainya


Kerugian Kultur Jaringan didalam Budidaya Buah



  • Tidak bisa mempengaruhi tumbuhan atau buah yang dihasilkan

  • Dalam kultur sel hewan, tidak bisa membuahkan individu gres jikalau kultur embrio




Cara Kultur Jaringan


Untuk beroleh varietas gres lewat kultur jaringan bisa dijalankan dengan cara:


Isolasi protoplas dari 2 macam varietas yang difusikan.


Atau dengan langkah isolasi khloroplas suatu model tumbuhan yang dimasukkan kedalam protoplas model tumbuhan yang lain, sehingga berjalan penggabungan sifat-sifat yang baik dari kedua model tumbuhan tersebut hingga berjalan hibrid somatic


Dengan menyuntikkan protoplas dari suatu tumbuhan ketanaman lain.


Contohnya transfer khloroplas dari tumbuhan tembakau berwarna hijau ke di dalam protoplas tumbuhan tembakau yang albino, kesannya terlalu memuaskan lantaran tumbuhan tembakau jadi hijau pula. Contoh lain yaitu keberhasilan mentrasnfer khloroplas dari tumbuhan jagung ke di dalam protoplas tumbuhan tebu kesannya memuaskan .


Cara pengolahan:



  • Kultur jaringan cuma memerlukan sedikit anggota pucuk tumbuhan yang punya kandungan jaringan muda yang bersifat meristematik. Bagian tumbuhan yang sanggup dikultur disebut eksplan

  • Mula-mula eksplan dicuci dengan alcohol 70%,agar steril lantas dimasukkan di dalam medium (kultur ) dan dihindarkan dari kontaminasi mikroorganisme

  • Eksplan tadi sel-selnya sanggup berkembang jadi kalus(gumpalan sel yang belum berdiferesiensi)

  • Sel kalus diambil, lantas dikultur setelah itu sel kalus sanggup membelah diri dan menghasilkan jutaan sel kalus baru

  • Sel kalus itu lantas ditumbuhkan membentuk akar, batang, dan daun hingga jadi tumbuhan gres yang sifatnya identik dengan induknya


Tahapan yang dijalankan di dalam perbanyakan tumbuhan dengan tehnik kultur jaringan adalah:


1) Pembuatan media

2) Inisiasi

3) Sterilisasi

4) Multiplikasi

5) Pengakaran

6) Aklimatisasi


Media merupakan segi penentu di dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang dipakai bergantung dengan model tumbuhan yang sanggup diperbanyak. Media yang dipakai umumnya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.


Selain itu, dibutuhkan terhitung materi komplemen layaknya agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan terhitung bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, bergantung dengan sasaran dari kultur jaringan yang dilakukan.


Media yang udah jadi ditaruh terhadap tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang dipakai terhitung perlu disterilkan dengan langkah memanaskannya dengan autoklaf.


Inisiasi yaitu pengambilan eksplan dari anggota tumbuhan yang sanggup dikulturkan. Bagian tumbuhan yang kerap dipakai untuk kegiatan kultur jaringan yaitu tunas.


Sterilisasi yaitu bahwa segala kegiatan di dalam kultur jaringan perlu dijalankan di kawasan yang steril, yakni di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang terhitung steril.


Sterilisasi terhitung dijalankan terhadap peralatan, yakni menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata terhadap peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan terhitung perlu steril.


Multiplikasi yaitu kegiatan memperbanyak calon tumbuhan dengan menanam eksplan terhadap media. Kegiatan ini dijalankan di laminar flow untuk menjauhi ada kontaminasi yang menciptakan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang udah ditanami ekplan ditaruh terhadap rak-rak dan ditaruh di kawasan yang steril dengan suhu kamar.


Pengakaran yaitu fase di mana eksplan sanggup mengatakan ada pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dijalankan terasa berjalan dengan baik.


Pengamatan dijalankan tiap-tiap hari untuk memandang pertumbuhan dan pertumbuhan akar dan juga untuk memandang ada kontaminasi oleh kuman ataupun jamur.


Eksplan yang tercemar sanggup mengatakan tanda-tanda layaknya berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau bau (disebabkan bakteri).


Aklimatisasi yaitu kegiatan memindahkan eksplan muncul dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dijalankan secara hati-hati dan bertahap, yakni dengan memberi komplemen sungkup.


Sungkup dipakai untuk memelihara bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit lantaran bibit hasil kultur jaringan terlalu rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.


Setelah bibit bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya maka secara sedikit demi sedikit sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dijalankan dengan langkah yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.




Proses Produksi Pada Kultur Jaringan


Perbanyakan tumbuhan lewat kultur jaringan terdiri atas seleksi pohon induk (sumber eksplan), sterilisasi eksplan, inisiasi tunas, multiplikasi, perakaran, dan aklimatisasi. Eksplan bersifat mata tunas, disita dari pohon induk yang fisiknya sehat.


Tunas tersebut setelah itu disterilkan dengan alkohol 70%, HgCl2 0,2%, dan Clorox 30%. Inisiasi tunas. Eksplan yang udah disterilkan di-kulturkan di dalam media kultur (MS + BAP).


Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur di dalam media multiplikasi (MS + BAP) dan sebagian komponen organik lainnya.


(Multiplikasi) Multiplikasi dijalankan secara berulang hingga diperoleh kuantitas tumbuhan yang dikehendaki, sesuai dengan kapasitas laborato-rium. Setiap siklus multiplikasi berjalan sepanjang 2–3 bulan.


Untuk biakan (tunas) yang udah responsif stater cultur, di dalam periode tersebut dari 1 tunas bisa dihasilkan 10-20 tunas baru. Setelah tunas meraih kuantitas yang diinginkan, biakan dipindahkan (dikulturkan) terhadap media perakaran.


(Perakaran)perakaran dipakai media MS + NAA. Proses perakaran terhadap umumnya berlangsung

selama 1 bulan. Planlet (tunas yang udah berakar) diaklimatisasikan hingga bibit tidak mengecewakan kuat untuk ditanam dilapang.


Aklimatisasi bisa dijalankan di rumah kaca, rumah kasa atau pesemaian, yang kondisinya (terutama kelembaban) bisa dikendalikan. Planlet bisa ditanam di dalam dua cara. Pertama, planlet ditanam di dalam polibag diameter 10 cm yang berisi media (tanah + pupuk kandang) yang udah disterilkan.


Planlet (dalam polibag) dipelihara di rumah beling atau rumah kasa. Kedua, bibit ditaruh di atas bedengan yang dinaungi dengan plastik. Lebar pesemaian 1-1,2 m, panjangnya bergantung kondisi tempat. Dua hingga tiga ahad sebelum ketika tanam, bedengan dipupuk dengan pupuk sangkar (4 kg/m2) dan disterilkan dengan formalin 4%. Planlet ditanam dengan jarak 20 cm x 20 cm.




Aklimatisasi Kultur Jaringan


Aklamatisasi berjalan sepanjang 2-3 bulan. Aklimatisasi langkah pertama bisa dijalankan andaikan wilayah pertanaman letaknya jauh dari pesemaian dan langkah kedua dijalankan andaikan pesemaian berada di sekitar areal pertanaman.


Beberapa deskripsi dan potensi yang bisa dimunculkan di dalam kultur jaringan diantaranya yaitu :



  • Kultur meristem, bisa menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga terlalu sempurna dipakai terhadap tumbuhan anggrek spesies langka yang udah terinfeksi oleh hama penyakit, terhitung virus.

  • Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid (1n), sehingga bentuknya lebih kecil jikalau dibandingkan dengan anggrek diploid (2n). Dengan demikian terlalu dimungkinkan untuk menghasilkan tumbuhan anggrek mini, tak hanya itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang terhadap kondisi normal tidak sanggup muncul lantaran tertutup oleh yang dominan.

  • Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk beroleh tumbuhan anggrek ‘giant’ atau besar. Tekhnik ini tidak benar satunya dengan memberi komplemen induksi materi kimia yang bersifat menahan (cholchicine)

  • Kloning, tekhnik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan kuantitas banyak dan seragam, khususnya untuk model anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek udah bisa melakukan tekhnik ini.

  • Mutasi, secara alami mutasi terlalu susah terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 : 100 000 000. Dengan memberi komplemen induksi tertentu lewat kultur jaringan hal tersebut lebih praktis untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen umumnya miliki nilai hemat yang terlalu tinggi

  • Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara ‘in-vitro’ kita bisa mengoleksi tumbuhan anggrek langka tanpa perlu miliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk memelihara keaslian genetis yang terlalu mutlak di dalam proses pemuliaan anggrek.


Nah itu ia sedikit pembahasan mengenai kultur jaringan, yang sanggup kami sampaika kepada anda semoga sanggup bermanfaat, jangan lupa untukbertanya pada kolom komentar. Jika ada pertanyaan yang ingin anda tanyakan.




Sumber https://infoana.com