Sunday, March 18, 2018

√ Tumpuan Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap

Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap – Resensi ialah sebuah acara menilai atau menimbang sebuah karya tulis baik fiksi ataupun non fiksi. Penilaian yang dilakukan oleh peresensi berkaitan dengan keunggulan / kelebihan dan kekurangan dari karya tulis tersebut.


Berikut ini ialah teladan dari resensi sebuah karya sastra novel yang berjudul Laskar pelangi karya Andrea Hirata :


Identitas Novel


Judul : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun Terbit : 2005

Halaman : XXXIV, 529 halaman

ISBN : ISBN 979-3062-79-7


I. Resensi


Laskar Pelangi merupakan judul novel yang pertama kali dirilis oleh penulis fenomenal Andrea Hirata. Novel ini diterbitkan oleh penerbit bentang pustaka pada tahun 2005. Dalam perkembangannya, Andrea Hirata selanjutnya merilis tiga novel sekuel Laskar Pelangi berikutnya yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri mengisahkan ihwal kehidupan 10 anak miskin yang berjuang keras demi meneruskan pendidikan mereka di kampung Gantong, Pulau Belitung. Kesepuluh anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong tersebut hampir sebagian besar dari mereka ialah anak dari para penambang timah di pulau dengan hasil kekayaan alam timah terbesar di dunia. Akan tetapi kekayaan alam tak selalu berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan penduduk orisinil pada suatu wilayah. Kenyataan itulah yang harus diterima oleh para orang tua, anak-anak, dan seluruh warga miskin di tempat tersebut.


Meskipun dengan segala keterbatasan yang ada baik sarana, prasarana, dan tenaga pengajar, kesepuluh anak yang selanjutnya disebut sebagai Laskar Pelangi itu tetap bersemangat dalam menjalani acara pendidikan mereka. Sekumpulan belum dewasa tangguh tersebut diantaranya ialah Ikal, Lintang, Sahara Aulia Fadillah binyi K.A. Muslim Ramdani Fadillah, Samudera Basara bin Syahbani, Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam, Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz, A Kiong (Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman), Mukharam Kucai Khairani, Borek alias Samson, dan Trapani Ihsan Jamari bin Zainudin Ilham Jamari, Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana. Setelah beberapa waktu lamanya, mereka semua mendapat teman gres yakni seorang anak pindahan dari SD PN Timah yang berjulukan Flo.


Awal mula kebersamaan para anggota laskar pelangi dimulai ketika program penerimaan siswa-siswi gres SD Muhammadiyah Gantong. Dihari penerimaan siswa gres telah terdaftar sebanyak 9 orang siswa. Namun jumlah tersebut tidak memenuhi syarat untuk keberlangsungan acara pendidikan di SD Islam tersebut. Beberapa hari sebelumnya pemerintah tempat melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sumatera Selatan telah memperingatkan kepada pihak SD Muhammadiyah Gantong ihwal rencana penutupan sekolah renta tersebut. Penutupan tersebut akan dilakukan kalau sekolah tidak bisa memenuhi syarat minimal jumlah siswa sebanyak 10 orang. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka sekolah dasar Muhammadiyah itu tidak diperkenankan untuk melanjutkan acara berguru dan mengajar.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Para orang renta wali, calon siswa, pak Harvan dan Bu Muslimah dengan penuh harap menunggu kedatangan siswa ke-10 sebagai penyelamat sekolah mereka. Di saat-saat genting tersebut, Pak Harvan mulai menghela nafas sambil menahan kekecewaan yang dalam. Di satu sisi ia harus mengambil keputusan yang sangat berat yakni memberikan kepada wali murid bahwa sekolah mereka tidak bisa dilanjutkan keberlangsungannya dikarenakan tidak memenuhi syarat siswa sebanyak 10 orang. Ditengah-tengah kekecewaan tersebut tiba-tiba datanglah seorang anak yang terlihat lebih besar dibandingkan belum dewasa lainnya. Ia tiba bersama dengan ibunya hendak mendaftar sebagai siswa gres di sekolah dasar tersebut. Anak itu berjulukan Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana, seorang anak yang mempunyai keterbelakangan mental yang sekaligus berperan sebagai penyelamat sekolah, para orang renta wali, dan seluruh siswa gres SD Muhammadiyah Gantong. Kegembiraan dan perasaan haru pun tersirat dengan terang di wajah bu Muslimah dan Pak Harvan.


Dalam acara berguru mengajar yang dilalui oleh kesepuluh anggota laskar pelangi, mereka didampingi oleh seorang guru yang berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan yakni ibu Muslimah. Ibu muslimah mempunyai kepribadian yang sabar dan penyayang. Meskipun hanya berbekal pengalaman pendidikan Sekolah Kepandaian Putri (SKP), namun pengalamannya dalam mengajar selama bertahun-tahun perlahan telah menempa dirinya menjadi seorang guru yang piawai dalam menghadapi anak-anak. Dalam dongeng novel ini, Ibu muslimah lah yang menawarkan julukan kepada 10 anak ini sebagai anggota Laskar Pelangi. Bu Muslimah tidaklah sendirian dalam membimbing belum dewasa tersebut. Ia dibantu oleh bapak Harvan Efendi Noor, guru yang merangkap jabatan sebagai Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gantong. Dalam penyampaian materi-materi pembelajaran yang ia sampaikan, Pak Harvan seringkali menyisipkan kisah-kisah teladan para nabi dan rasul. Hingga final dongeng perjalanan hidup Ikal dan kawan-kawan Laskar Pelanginya dalam menempuh pendidikan di

SD Muhammadiyah Gantong diwarnai dengan banyak sekali kisah bahagia, dramatis, dan mengharukan.


II. Kelebihan Novel


Salah satu kekuatan yang disuguhkan dalam tiap novel hasil ciptaan tangan cuek Andrea Hirata terletak pada gaya bahasanya yang berkarakter, khas, dan unik. Dalam tulisan-tulisannya ia juga menambahkan aksen yang kental dengan nuansa kultur masyarakat melayu. Selain itu aspek sosial, budaya, dan etnis juga tergambarkan dengan sangat terang dalam setiap obrolan dalam novel Laskar Pelangi. Kemampuan Andrea Hirata dalam meramu kesedihan menjadi sebuah dagelan yang pantas untuk ditertawakan memanglah tiada duanya. Hal tersebut tergambarkan dengan terang di setiap kisah dan obrolan yang terjadi antara anggota laskar pelangi dan warga masyarakat Belitong. Dalam buku ini juga banyak memuat unsur-unsur positif diantaranya ialah keberanian, ketabahan, ketekunan, pantang menyerah, berani bermimpi, dan masih banyak lagi.


III. Kekurangan Novel


Kekurangan yang ada pada novel Laskar Pelangi didominasi oleh tidak jelasnya (kabur) mengenai waktu, tempat, serta nama tokoh yang ada pada novel. Penulisan novel Laskar Pelangi diilhami oleh pengalaman pribadi penulisnya yakni Andrea Hirata. Akan tetapi Andrea seolah melaksanakan pengaburan ihwal kejelasan waktu, tempat, serta nama tokoh orisinil dalam kehidupan nyata. Selain itu final ceritanya juga dirasa agak sedikit menggantung yang tentu saja akan menyebabkan rasa ingin tau dan tidak puas akan final ceritanya. Meskipun pada karenanya Andrea Hirata akan melanjutkan dongeng Laskar Pelangi pada sekuel berikutnya.


Sumber :

http://kakakpintar.com/contoh-resensi-novel-laskar-pelangi-beserta-kelebihan-dan-kekurangannya/


Baca Juga:


Contoh Pidato ihwal Gotong Royong Bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Pidato Cinta Tanah Air Indonesia

Contoh Pidato Tentang Globalisasi dalam Bahasa Indonesia Terbaru



Sumber https://ruangseni.com