Saturday, March 31, 2018

√ Pidato Ihwal Pentingnya Menghormati Orang Renta (Terbaru)

Pidato Tentang Pentingnya Menghormati Orang Tua – Pidato yaitu suatu aktivitas berbicara di depan khalayak ramai dalam rangka memberikan ide, maksud, serta tujuan tertentu. Berdasarkan isi yang disampaikan dalam aktivitas ini, pidato terdiri atas beberapa macam diantaranya ialah pidato politik, pidato wacana pendidikan, pidato wacana kebersihan, pidato keagamaan, dan lain sebagainya.


Berikut ini yaitu teladan dari pidato yang bertemakan wacana pentingnya menghormati orang renta :


Contoh :


Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati ibu guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus wali kelas XI IPS 2, ibu Adzkia Syarifah, S.Pd.

Yang saya hormati ibu Aisyah Oktaviani selaku guru PPL jurusan pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia dari Universitas Lampung

Dan rekan-rekan saya sekalian yang berbahagia


Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanya milik Allah SWT yang menguasai langit dan bumi, maha pengasih, penyayang, pemberi rezeki, dan maha segala-galannya. Dialah yang memperlihatkan kita banyak hal di dunia ini termasuk kenikmatan dogma dan kesehatan yang tentu saja patut kita syukuri. Sholawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat dia hingga final hayat.


Sebelumnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Adzkia Syarifah yang telah memilih nomor urut pertama dalam praktek penyampaian pidato di depan kelas sebagaimana yang akan saya lakukan ketika ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada ibu Aisyah Oktaviani yang telah membantu saya dalam menyusun naskah pidato yang akan saya sampaikan ketika ini.


Rekan-rekan siswa sekalian,


Makna orang renta secara istilah tak lain yaitu ayah dan ibu yang mengasuh kita semenjak kecil. Akan tetapi makna orang renta juga tak selamanya yaitu ayah dan ibu kandung kita. Dalam beberapa kasus seorang anak yang diasuh oleh kakek atau nenek lantaran karena ayah dan ibunya telah usang meninggal dunia, maka orang renta dari anak tersebut yaitu kakek dan nenek. Begitu pula seorang anak yatim piatu yang diasuh oleh sepasang suami istri, maka orang tuanya yaitu sepasang suami istri tersebut. Pemaknaan ‘orang tua’ secara umum juga disematkan pada siapa saja yang lebih renta dari usia kita. Pada umumya yang masih berada dalam lingkup keluarga atau kerabat. Seperti apapun makna dari ‘orang tua’ yang kita pahami ketika ini, mereka yaitu orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita. Merekalah orang-orang yang selama ini mencintai kita. Merekalah orang-orang yang selama ini rela berkorban demi diri kita. Maka merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk berbakti dan menghormati hingga kematian mereka.


Sebagai seorang anak tentu kita harus menjalankan segala kewajiban yang harus dilakukan serta memenuhi hak-hak orang tua. Apa saja hak-hak orang renta yang mesti kita penuhi di hari renta mereka? Beberapa diantaranya yaitu hak pemenuhuan kebutuhan pokok ibarat sandang, pangan, dan papan. Hak-hak ini harus dipenuhi oleh seorang anak terhadap orang tuanya. Sungguh sangat ironis ketika seorang lelaki hidup bersama istri dan anak-anaknya dalam kehidupan sejahtera, akan tetapi keseharian orang tuanya berada dalam kesusahan. Tentu hal ini tidak dibenarkan. Orang renta juga berhak atas perhatian serta kasih sayang anaknya meskipun telah berkeluarga dan sangat sibuk dengan urusan pekerjaan. Dalam hal ini seorang anak dituntut untuk berlaku adil dalam memperlihatkan hak-hak dasar bagi orang renta dan keluarga yang ia miliki.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Rekan-rekan siswa sekalian,


Pentingnya menghormati dan berbakti pada orang renta tentunya telah ditanamkan dengan berpengaruh dalam langsung kita masing-masing semenjak kecil. Disekolah kita telah diajarkan bagaimana cara menghormati, berbakti, dan mencintai orang renta kita. Di daerah pengajian Al-Qur’an ketika kita masih kecil, kita juga diajarkan wacana tata cara birulwalidain (berbuat baik kepada orang tua). Beberapa hadist nabi juga banyak yang menyinggung soal urgensi menghormati orang renta kita. Lantas pemahaman semacam ini apakah akan luntur dari ingatan serta pemahaman kita di waktu dewasa? Tanyakan pada diri kita masing-masing seberapa sering kita mencium kening ibu dan ayah kita? Seberapa seringkah kita menyematkan nama ibu dan ayah kita dalam setiap doa-doa yang kita panjatkan? Seberapa seringkah kita memijat pundak keduanya ketika mereka kelelahan mengurusi kita sepanjang hari? Tanyakan hal-hal semacam ini pada langsung kita masing-masing!


Saat ini kita masih duduk di dingklik Sekolah Menengan Atas rekan-rekan sekalian. Namun sudah banyak nilai-nilai penting yang kita tinggalkan semenjak kecil berkaitan dengan pentingnya menghormati orang tua. Mungkin saja dahulu kita yaitu seorang anak yang penurut. Kita dengan senang hati membantu segala pekerjaan orang tua. Kita dengan senang hati membawakan air minum ketika keduanya haus lantaran kelelahan bekerja untuk kita. Dahulu mungkin saja diri kita jauh lebih mempunyai rasa hormat kepada mereka dibandingkan sekarang. Lalu kemana perginya pemahaman wacana nilai-nilai itu? Nilai-nilai yang memperlihatkan bahwa bahwasanya diri kita amat menghormati ayah dan ibu kita? Bahkan ketika ini mungkin saja kita banyak yang telah lupa bagaimana cara mencium tangan kedua orang renta kita.


Rekan-rekan siswa sekalian,


Mari gotong royong kita benahi segala kekurangan kita terhadap orang tua! Mari senantiasa kita gunakan kesepatan yang ada untuk berbakti kepada keduanya di sisa hidup mereka! Kita tidak pernah tahu, kapan Allah akan memanggil salah satu dari keduanya. Kita juga tidak pernah tahu kapan Yang Maha Kuasa memanggil kita. Maka dari itu, dengan deraian air mata penyesalan ini, saya mengajak rekan-rekan sekalian untuk membenahi segala tingkah laris jelek kita kepada orang tua. Saya juga mengajak kepada rekan-rekan untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki di sisa usia mereka untuk sungguh-sungguh menghormati dan berbakti kepada orang tua!


Mungkin ini saja yang sanggup saya sampaikan. Maafkan diri saya apabila terdapat kata-kata yang menyinggung dan tidak pada tempatnya. Kepada Allah saya memohon ampunan.


Wabillahitaufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Demikian yang sanggup saya sampaikan. Segala kekurangan tentu berasal dari diri saya pribadi. Semoga ibu guru dan rekan siswa sekalian sanggup memakluminya. Sekian dan terima kasih.


Wabillahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Baca Juga:


Contoh Pidato Tentang Hari Pendidikan (Terbaru)

Contoh Pidato wacana Revolusi Mental Terbaru

Contoh Pidato Nasionalisme Membangun Indonesia



Sumber https://ruangseni.com