Saturday, March 17, 2018

√ Pola Esai Perihal Diri Sendiri Bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Esai Tentang Diri Sendiri Bahasa Indonesia Terbaru – Esai merupakan seatu bentuk goresan pena yang mendeskripsikan opini atau pandangan subyektif terhadap suatu hal. Berikut ini ialah referensi esai perihal diri sendiri yang menggambarkan perihal selayang pandang kehidupan langsung semenjak kecil hingga dikala penulisnya menuliskan esai tersebut :


Contoh :


Indra Bhakti Utama


Nama saya Indra Bhakti Utama. Saya dilahirkan di sebuah kota yang dijuluki kota Tapis Berseri pada tanggal 12 Agustus 1991. Sejak kecil saya tinggal di kota kelahiran bersama dengan dua orang kakak pria dan satu orang adik perempuan. Saya sangat bersyukur dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang sangat mencintai diri saya. Selain itu keluarga ini juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religius, sederhana, dan disiplin dalam segala hal.


Sejak duduk di kursi sekolah dasar hingga akademi tinggi, saya dikenal sebagai anak yang cukup cerdas, aktif, gampang bergaul, dan religius. Penilaian terhadap diri saya tersebut dilakukan oleh orang-orang di sekitar saya diantaranya ialah orang tua, kakak, adik, sahabat, guru, pak ustadz, dan lainnya. Meskipun mereka menilai saya menyerupai itu, namun saya sama sekali tidak merasa bahwa diri saya pintar, aktif, apalagi religius. Lebih tepatnya saya mengupayakan diri biar sanggup menyerupai itu dan klaim tersebut tidak besar lengan berkuasa apa-apa pada diri saya.


Di masa sekolah baik SD, SMP, dan Sekolah Menengan Atas saya seringkali ikut kejuaraan pencak silat. Entah mengapa saya sangat menggemari olah raga bela diri ini. berkali-kali saya mengikuti kejuaraan pencak silat sampai-sampai saya lupa telah berapa kali mengikuti kejuaraan bela diri tradisional tersebut. Kejuaraan demi kejuaraan telah saya lalui hingga ke tingkat nasional. Hingga pada titik kebosanan saya terhadap seni bela diri ini, saya pun mencoba acara lain. Ketika duduk di kursi Sekolah Menengan Atas kelas 2 saya menjajal sebuah alat musik yang sangat umum di kalangan masyarakat yakni gitar. Saya berguru secara otodidak, selebihnya saya hanya bertanya pada guru musik di sekolah dan berguru melalui tutorial di you tube. Setelah beberapa upaya pendalaman terhadap alat musik ini saya lakukan, hasilnya saya tetapkan untuk mengikuti eskul musik dan membentuk sebuah band.


Pada dikala mendaftar di eskul musik, saya diminta untuk memainkan alat musik yang saya kuasai. Lalu saya mengambil gitar dan saya demokan seadanya, benar-benar seadanya. Setelah beberapa petikan senar gitar saya mainkan, saya mendapati beberapa orang kakak kelas dan guru pembina eskul yang dengan serius memperhatikan permainan gitar saya. Ketika selesai mendemonstrasikan permainan gitar, mereka meminta saya untuk memainkan beberapa intruksi permainan gitar yang agak tidak saya pahami. Dengan sedikit petunjuk dari kakak-kakak tingkat tersebut, hasilnya saya pun melaksanakan beberapa atraksi rytem dan melody. Mereka bertepuk tangan melihat saya gres saja memainkan atraksi yang mereka kagumi. Entah apa yang menciptakan mereka kagum, ketika itu tak ada yang saya pahami kecuali hanya melaksanakan apa yang saya sukai. Selama di Sekolah Menengan Atas saya aktif kegiatan sekolah menyerupai eskul musik, Rohis, pramuka, dan Osis.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Tiga tahun sudah saya lalui di SMA, sekarang waktunya untuk beranjak ke jenjang pendidikan selanjutnya. Setelah beberapa test masuk akademi tinggi saya lalui, hasilnya Tuhan menakdirkan diri saya untuk berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Sastra jurusan Sastra Perancis. Alasan mengapa saya menentukan konsentrasi keilmuan sastra Perancis ialah alasannya ialah sebelumnya saya tidak pernah mengenal apa itu bahasa Perancis. Saya hanya ingin mempelajari sesuatu hal yang gres dan tentu saja yang sanggup saya pelajari nantinya. Sama sekali bukan alasannya ialah alasan perihal peluang kerja, karier, dan hal-hal umum lainnya.


Di sela-sela kesibukan kuliah, saya juga aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya ialah himpunan mahasiswa jurusan Sastra Perancis, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Badan Eksekutif Mahasiswa, dan UKM Pencak Silat. Beberapa dari acara organisasi yang gres saya ikuti tersebut, saya mencoba kembali minat dalam bidang seni bela diri. Alasan saya mengikuti kegiatan seni bela diri pencak silat hanya sekedar untuk mengobati rasa rindu saja sesudah dua tahun saya meninggalkan pencak silat yang selama ini saya gandrungi. Dari beberapa acara organisasi yang saya ikuti selama beberapa semester, masing-masing dari komunitas tersebut menunjukkan warna dan pengalaman tersendiri bagi saya pribadi. Hingga hasilnya masa-masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun tiba. Semasa KKN saya merasa bahwa tidak ada yang lebih sanggup diandalkan dari kami kecuali mahasiswa yang organisatoris. Benar saja, mahasiswa yang sewaktu kuliah hanya menghabiskan waktunya di kelas, kebanyakan tidak mempunyai kapasitas apa-apa selain keilmuan mereka. Padahal sejatinya Kuliah Kerja Nyata ialah implementasi dan integrasi dari aneka macam macam ilmu yang diterapkan di lingkungan masyarakat. situasi, kondisi, dan keadaan di masyarakat sama sekali berbeda dengan di lingkungan kampus. Dalam menghadapinya diharapkan intuisi serta pengalaman lapangan yang cukup baik. Hal tersebut hanya akan diperoleh seseorang bila aktif dalam berorganisasi.


Tepat delapan bulan sesudah Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya tak ingin berlama-lama berada di kampus. Dengan cepat saya selesaikan skripsi dan hasilnya lulus pada periode pertama di angkatan. Saya bersyukur sanggup lulus sempurna waktu bahkan tergolong mahasiswa yang lulus tercepat di angkatan. Tak ingin berlama-lama menganggur, hasilnya saya mendaftarkan diri sebagai tenaga pengajar Bahasa Perancis di salah satu bimbingan berguru terkemuka di Yogyakarta. sesudah mempelajari beberapa hal mengenai mangemen dan teknis pelaksanaan forum bimbingan belajar, hasilnya dengan bermodalkan niat dan dana seadanya saya memberanikan diri untuk membuka forum bimbingan berguru bahasa abnormal dan MIPA. Saya pun merekrut beberapa rekan kuliah saya dan mulai merintis perjuangan ini. Kini bimbingan berguru bahasa abnormal dan MIPA rintisan saya telah maju dan mempunyai beberapa cabang di kota Yogyakarta dan rencana berikutnya ialah melebarkan sayap bimbel ini ke beberapa kota di Indonesia tak terkecuali kampung halaman saya di kota Bandar Lampung.


Sumber :

http://hxteria.blogspot.co.id/2013/09/contoh-essay-tentang-diri-sendiri.html


Baca Juga:


Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap

Contoh Pidato perihal Gotong Royong Bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Pidato Cinta Tanah Air Indonesia



Sumber https://ruangseni.com