Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan Indonesia – Teks diskusi ialah teks yang di dalamnya berisikan pro dan kontra atau perbedaan pendapat terhadap sesuatu. Teks diskusi pada dasarknya yakni bentuk lain dari diskusi ekspresi yang disajikan dalam bentuk format teks. Berikut ini yakni teladan teks diskusi yang berisikan wacana perbedaan pendapat dalam hal sistem kurikulum dalam pendidikan :
Contoh :
Pro dan Kontra Kebijakan Kurikulum 2013
Dunia pendidikan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini cukup hangat memperbincangkan wacana terkait adanya kebijakan gres pemerintah yakni penerapan kurikulum 2013. Kurikulum ini merupakan pengganti dari kurikulum 2006 sebelumnya yang biasa disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pengimplemetasian kurikulum pengganti ini bukan tanpa alasan. Adanya tantangan global dan tuntutan berfikir kritis oleh dunia di masa sekarang menciptakan para guru berupaya keras membantu siswa meningkatkan aspek kognitif mereka sampai nilai yang tertulis seolah menjadi tujuan tamat sebuah pendidikan. Namun para pendidik seringkali lupa bahwa kecerdasan kognitif seringkali tidak sejalan dengan kecerdasan moral. Berapa banyak teladan yang bisa kita saksikan berkaitan dengan orang-orang yang salah dalam memakai kecerdasan kognitifnya hinga melaksanakan tindakan jelek menyerupai korupsi dan lain sebagainya. Hal ini kemudian membuka mata pemerintah bahwa pendidikan yang baik bukan hanya berorientasi pada nilai, akan tetapi turut memperhatikan perbaikan moral dan kebijaksanaan pekerti para akseptor didik.
Dalam urusan pendidikan, kita mengenal bekerjsama acara pembelajaran dilakukan guna menawarkan pengetahuan dan keterampilan gres sekaligus pembentukan moral akseptor didik. Namun sayangnya, beberapa hal telah melalaikan dari tercapainya kesemua aspek tersebut. Hadirnya kurikulum 2013 yang berfokus pada empat aspek mencakup aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan sikap dibutuhkan sanggup menawarkan angin segar akan terwujudnya sumber daya insan yang tidak hanya unggul secara kognitif, afektif, serta psikomotorik tetapi juga berkarakter. Hal ini terjadi alasannya kurikulum 2013 memang menitik beratkan pendidikan huruf dalam prosesnya sampai penerapannya keduanya tidak sanggup dipisahkan dimana berdasarkan Thomas Lickona, pendidikan huruf yakni suatu perjuangan yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia sanggup memahami, memperhatikan, dan melaksanakan nilai-nilai watak yang inti. Oleh alhasil kehadiran kurikulum 2013 dengan pendidikan karakternya berperan besar dalam membawa bangsa menjadi lebih beretika.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Selanjutnya, kurikulum 2013 juga mempunyai beberapa keunggulan lainnya dibandingkan kurikulum sebelumnya sehingga dirasa patut untuk diimplementasikan. Keunggulan-keunggulan yang ditawarkan mencakup siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan kasus yang mereka hadapi di sekolah sehingga melatih kemampuan berfikir dan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kurikulum ini juga sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Kita sanggup membayangkan betapa cepatnya banyak sekali fenomena dan perubahan terjadi pada masa ini. Beragam duduk masalah meuntut lahirnya insan yang sanggup bangun diatas kaki sendiri dan tanggap yang kesemuanya sanggup diperoleh melalui proses panjang berjulukan pendidikan. Hal itu melatarbelakangi mengapa kurikulum 2013 dengan pendidikan karakternya menjadi penting untuk diterapkan.
Namun sayangnya, menyerupai halnya produk buatan insan lainnya, kurikulum 2013 juga mempunyai bebarapa kelemahan yang dianggap sangat mengganggu bagi sebagian besar orang. Kurikulum yang melatih kemandirian siswa ini seringkali disalahkaprahkan oleh para guru. Sebagai contoh, sebagian guru merasa tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada klarifikasi dari guru. Hal ini tentu menjadi menjadi problematika tersendiri bagi para siswa yang belum terasah kemandiriannya untuk secara aktif mencari pengetahuan. Seperti kita ketahui bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan dan kemauan berguru yang berbeda-beda. Kita ingat bahwa semasa sekolah, kita menjumpai bermacam-macam huruf teman di dalam sebuah ruang kelas. Mulai dari siswa yang senantiasa aktif dalam mengikuti pelajaran, gemar bertanya dan menjawab pertanyaan, menyukai latihan-latihan, sampai siswa yang tidak pernah mengerjakan PR yang diberikan, selalu menerima nilai buruk, dan tidak mau berguru kalau tidak diawasi oleh gurunya. Hal ini menawarkan citra aktual bahwa siswa tidak sanggup dianggap sama. Oleh alasannya itu, konsep yang lebih menuntut siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan kasus belum tentu cocok diterapkan di kelas yang bersifat homogen.
Selain itu, permasalahan lain yang mucul berkaitan dengan diterapkannya kurikulum 2013 yakni kemampuan guru untuk sanggup menstimulasi siswa biar bersikap sanggup bangun diatas kaki sendiri belum banyak dikuasai. Seperti pada klarifikasi sebelumnya bahwa siswa yang mempunyai huruf yang berbeda-beda dan kondisi kelas yang homogen akan mempersulit siswa untuk sanggup bangun diatas kaki sendiri dalam belajar. Hal tersebut sudah semestinya diimbangi dengan kemampuan sang guru untuk menstimulasi siswa untuk tidak ketergantungan pada guru tersebut. Namun sayangnya, keterampilan ini perlu dipelajari dan alhasil guru harus kembali aktif mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan biar merubah paradigm siswa terhadap guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang sanggup memotivasi siswa biar kreatif. Tentunya ini bukan hal yang mudah, terlebih apabila tenaga pendidik yang dalam hal ini yakni guru telah berusia lanjut sehingga kemampuannya untuk berguru juga telah menurun.
Seperti pada umumnya bahwa sebuah produk yang diciptakan oleh insan mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka demikian pula halnya dengan kurikulum 2013. Bebrapa hal menggambarkan keunggulannya dan hal yang lain justru memperlihatkan sisi kelemahannya. Oleh alasannya itu kita dituntut untuk bersikap bijak dalam menetukan layak atau tidaknya sesuatu itu dipakai serta bab mana yang harus diperbaiki kalau terdapat kekurangan.
Baca Juga:
Contoh Pidato Tentang pergaulan Bebas Terbaru
Contoh Pidato Isra Miraj Bahasa Indonesia Terbaru
Contoh Pidato Untuk Anak SD Terbaru
Sumber https://ruangseni.com