Ilmu pengetahuan ketika ini semakin dikembangkan dengan banyak sekali metode dan juga fasilitas, tak terkecuali ilmu pengetahuan geografi (baca: cabang ilmu geografi). Dalam ilmu pengetahuan yang mempelajari perihal planet bumi ini kita akan menemukan yang namanya sistem informasi geografis atau SIG yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Gegraphic Information System. Sistem informasi geografis merupakan sistem informasi khusus (cabang ilmu geografi teknik) yang mengelola data yang mempunyai informasi spasial atau bereferensi keuangan. Dalam arti sempit, sistem informasi geografis sebagai sistem komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi- informasi yang bereferensi geografis, sebagai contoh yakni data yang dikelompokkan berdasarkan lokasi atau lainnya dalam suatu database. Sistem informasi geografis tentunya sangat membantu dalam hal pendataan semoga lebih spesifik dan hasil yang lebih akurat.
Manfaat Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis sebagai penggalan dari pengembangan ilmu geografi, tentu dibentuk dengan tujuan tertentu. Tujuan- tujuan ini tentu saja akan menjadi manfaat dari sistem informasi georafis itu sendiri. Apa sajakah yang menjadi manfaat dari sistem informasi tersebut? Berikut ini merupakan informasi dari sistem informasi geografis:
- Digunakan untuk pemeriksaan ilmiah
- Digunakan untuk membantu pengelolaan sumber daya alam
- Digunakan untuk perencanaan pembangunan
- Digunakan untuk sistem kartografi (baca: inset peta)
- Digunakan untuk membantu perencanaan rute
Itulah beberapa manfaat yang sanggup diperoleh dari sistem informasi geografis. Dalam studi kasus, sistem informasi geografis sanggup digunakan untuk membantu perenca secara cepet menghitung waktu tanggap darurat ketika terjadi tragedi alam. Sistem informasi geografis juga sanggup digunakan untuk mencari lahan berair yang sekiranya membutuhkan santunan dari polusi (baca: polusi udara, polusi air, polusi tanah). Dengan adanya sistem informasi geografis setiap orang sanggup menciptakan peta (baca: komponen peta ) dan kemudian mengubah atau memodifikasinya secara cepat kapan saja. Selain itu pengguna sistem informasi geografis juga sanggup memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja. sebagai contoh yakni pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan banyak sekali informasi ataupun tema yang tersedia.
Sistem informasi geografis mempunyai banyak fungsi yang sanggup memudahkan manusai dalam pekerjaannya. Selain fungsi- fungsi di atas, supaya lebih mendetail kita akan membahasnya sebagai berikut:
- Manajemen guna lahan
Pemanfaatan dan juga penggunaan lahan merupakan penggalan kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari banyak sekali segi. Tujuan hal ini yakni untuk memilih zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik atau ciri- ciri lahan yang ada. Sistem informasi geografis sanggup membantu pembuatan perencanaan masing- masing wilayah tersebut dan jadinya akan sanggup digunakan sebagai teladan untuk membangun lain- lainnya yang diperlukan.
- inventasisasi sumber daya alam
sistem informasi geografis secara sederhana juga bermanfaat dalam inventarisasi sumber daya alam. Secara sederhana manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
- Untuk mengetahui persebaran banyak sekali sumber daya alam, ibarat minyak bumi, watu bara, emas, besi, dan juga jenis barang tambang lainnya.
- Untuk mengetahui persebaran daerah lahan, contohnya daerah lahan potensial dan juga lahan kristis, daerah hutan (baca: hutan lindung) yang masih baik dan hutan rusak, daerah lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan dan rehabilitasi dan konservasi lahan.
- Untuk pengawasan daerah tragedi alam
Sistem informasi geografis juga sangat mempunyai kegunaan untuk pengawasan daerah tragedi alam, contohnya yakni memantau luas wilayah tragedi alam, pencegahan terjadinya musibah pada masa datang, menyususn rencana- planning pembangunan kembali daerah bencana, penentuan tingkat ancaman abrasi (baca: erosi tanah), prediksi ketinggian banjir (baca: jenis banjir), dan prediksi tingkat kekeringan.
- Manfaat bagi perencanaan wilayah dan kota
Beberapa manfaat sistem informasi geografis bagi perencanaan wilayah dan kota antara lain untuk bidang sumber daya (seperti kesesuaian lahan pemukiman, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana), untuk bidang perencanaan ruang (seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan daerah industri, pasar, daerah pemukiman, penataan sistem dan status pertahanan), untuk bidang manajeman atau sarana prasarana suatu wilayah (seperti administrasi sistem informasi jaringan air higienis (baca: jenis air) serta perencanaan dan ekspansi jaringan listrik), untuk bidang pariwisata (seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah), untuk bidang transportasi (seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan ekspansi sistem jaringan jalan, analisis daerah rawan kemacetan serta kecelakaan kemudian lintas), dan untuk bidang sosial budaya manfaat sistem informasi geografis seperi mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat- sentra pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, daerah industri, daerah sekolah, daerah rumah sakit, daerah sarana hiburan dan daerah perkantoran.
Manfaat sistem informasi geografis memanglah sangat banyak. Bagi kita yang merupakan masyarakat pengguna data mungkin tidak menyadari bahwa sistem informasi geografis ini keuntungannya memanglah sangat banyak. Namun sebagai orang yang menyajikan hal ini akan sangat berguna, bagaimana sebuah peta bisa dinikmati oleh banyak tanpa harus sulit untuk menafsirkannya, bagaimana cara semoga sanggup menunjukkan informasi secara mendetai perihal daerah- daerah rawan bencana, dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari- hari.
Komponen Sistem Informasi Gografis
Sistem informasi geografis merupakan sebauh cabang ilmu pengetahuan khususnya di geografi. Karena merupakan penggalan dari cabang ilmu geografi teknik maka sistem ini terdiri atas beberapa komponen yang menyusun di dalamnya. Selain itu, komponen ini juga menjadi komponen pendukung yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, manusia, data dan juga metode yang digunakannya.untuk lebih jelasnya Beberapa komponen yang dimiliki oleh Sistem informasi geografis antara lain sebagai berikut:
- Perangkat keras (hardware)
Sistem informasi geografis mempunyai perangkat- perangkat fisik yang merupakan penggalan dari sistem komputer. Perangkat- perangkat tersebut mendukung analisis pemetaan dan juga geografi. Perangkat atau hardware sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menyajikan gambaran diimbangi dengan resolusi dan juga kecepatan yang tingi dan juga mendukung operasi- perasi yang berbasis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras dari sistem informasi geografis ini terdiri atas beberapa penggalan yakni unuk menginput data, mengolah data, serta mencetak hasil proses analisis. Secara lebih detail, berikut ini pembagian berdasarkan prosesnya:
- Input data terdiri atas mouse, digitizer, dan juga scanner.
- Olah data terdiri atas hardisk, processor, RAM, VGA Card.
- Output data terdiri dari plotter, printer dan juga scenerring
Nah itulah beberapa perangkat keras dari sistem informasi geografis. Jika kita perhatikan perangkat- perangkat keras tersebut ibarat bagian- penggalan dari komputer, hal ini memandakan bahwa sistem informasi geografis ini memang merupakan teknologi yang memakai perangkat komputer.
- Perangkat lunak (software)
Seperti halnya software pada komputer, perangkat lunak pada sistem informasi geografs digunakan untuk melaksanakan proses penyimpanan, penganalisaan, pemvisualisasian data- data baik data spasial maupun data non spasial. Beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi geografis antara lain sebagai berikut:
- Alat untuk memasukkan dam pemanipulasian data sistem informasi geografis.
- Data Base Management System (DBMS)
- Alat untuk menganalisa data- data
- Sebagai alat untuk menampilkan data dan juga hasil analisa.
Itulah beberapa perangkat lunak atau software yang digunakan dalam sistem informasi geografis. Perangkat lunak tersebut yakni alat yang sangat penting dan merupakan penggalan yang paling penting dalam sistem informasi geografis ini.
- Data
Komponen sistem informasi geografis selanjutnya adlah data. Data merupakan penggalan yang paling penting juga lantaran tanpa adanya data tidak akan ada pengolahan. Sehingga data ini merupakan komponen input dan juga menjadi komponen output. Adapun data yang dibiutuhkan dalam sistem informasi geografis terdiri atas dua macam, yakni data spasial dan data non spasial. Untuk mengetahui lebih terang mengenai data, berikut ini merupakan penjelasannya.
- Data spasial
Jenis data yang pertama yakni data spasial. Data spasial merupakan gambaran kasatmata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Pada umumnya data spasial disajikan dengan rupa grafik, peta, dan gambar dengan format digital kemudian disimpan dalam bentuk koordinat x dan y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang mempunyai nilai tertentu.
- Data spasial bentuk vektor
Data spasial bentuk vektor merupakan data spasial yang disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Data- data ini terdiri atas unsur titik- titik, garis serta poligon. Poligon sendiri merupakan serangkaian garis yang berafiliasi dan kedua ujungnya bertemu sehingga menjadi bentuk tertutup. Titik awal dan titik simpulan dari poligon ini mempunyai nilai koordinat yang sama sehingga poligon ini tertutup rapat secara sempurna.
- Data spasial bentuk raster
Data spasial kedua ini disajikan dalam bentuk raster. Bentuk raster ini disajikan dalam bentuk bujur kandang atau sistem grid. Grid pada komputer disebut juga dengan “cell” atau “pixel”. Setiap cell mempunyai titik koordinat dan informasi. Koordinat titik merupakan titik perpotongan antara garis bujur dan garis lintang di permukaan bumi.
Kedua bentuk tampilan data spasial tersebut sama- sama digunakan dalam sistem informasi geografis. Meski berbeda penyajian, namun keduanya sama- sama digunakan sesuai dengan kebutuhan.
- Data non spasial (atribut)
Jenis data yang kedua yakni data non spasial atau yang disebut dengan data atribut. Data non spasial merupakan data yang berbentuk tabel. Tabel tersebut berisikan informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek- obyek dalam data spasial. Data- data tersebut berbentuk tabular dan saking berintegrasi dengan data spasial yang ada. Data atribut atau non spasial ini juga merupakan data yang ada pada keruangan atau lokasi. Beberapa contoh data atribut antara lain yakni hutan, sawah, ladang serta kota. Data atribut bisa berupa data kuantitatif seperi jumlah pohon dan juga data kualitatif ibarat kekuatan pohon.
Itulah jenis data yang dibutuhkan dalam sistem informasi geografis. Baik data spasial maupun non spasial semuanya diolah dan disusun ke dalam bentuk yang sesuai dengan cita-cita dan bisa dipresentasikan berdasarkan kebutuhan.
- Manusia
Komponen dari sistem informasi geografis yang selanjutnya yakni manusia. insan merupakan orak dari sistem informasi geografis lantaran insan bertindak sebagai pengolah atau pelaku analisa. Manusia juga merupakan perencana dan juga pengguna dari sistem informasi geografis. Pengguna sistem informasi geografis mempunyai tingkatan ibarat pada sistem informasi lainnya, yakni mulai dari tingkat seorang mahir teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang memakai sistem informasi geografis untuk memudahkan pekerjaan sehari- hari. sanggup dikatakan bahwa sistem informasi geografis ini dibentuk oleh insan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
- Metode
Komponen yang terakhir dari sistem informasi geografis yakni metode. Metode merupakan suatu cara atau langkah yang digunakan dalam suatu proses. Metode yang digunakan pada sistem informasi geografis ini mempunyai banyak sekali jenis dan akan berbeda- beda antara satu permasalahan dengan permasalahan lainnya. Sistem informasi geografis yang baik tergantung pada aspek desain dan juga spek real atau kenyataannya. Metode yang baik merupakan metode yang sistematis dan sanggup dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Keruntutan metode juga menjadi sesuatu yang sangat penting, lantaran apabila tidak runtut dalam melaksanakan metode, bisa jadi jadinya tidak akan berhasil atau jikalau berhasil, jadinya tidak sesuai ibarat yang diinginkan. Metode yang digunakan juga harus tepat dalam mewakili setiap permasalahan yang akan dipecahkan.
Nah itulah banyak sekali komponen dari sistem informasi geografis yang merupakan hal- hal penyangga atau yang harus ada dalam sistem informasi geografis pada setiap prosesnya. Jika dari metode- metode diatas ada satu saja yang tidak ada, maka sistem informasi geografis tidak akan berjalan dengan maksimal, atau bahkan tidak akan bisa sama sekali.ssss
Tahapan- tahapan Sistem Informasi Geografis
Dalam menyusun sebuah sistem, kita memerlukan beberapa tahapan. Tak terkecuali dalam menyusun sistem informasi geografis ini. Diperlukan beberapa tahapan untuk sanggup menghasilkan suatu hasil yang dituju. Dalam menyusun sistem informasi geografis, setidaknya melewati 5 tahapan yang terdiri atas tahap memasukkan data, tahap pengelolaan data, tahap manipulasi dan analisis data, tahapan keluaran data, dan tahap penggunaan data. Tahapan- tahapan ini akan kita jelaskan lebih jelasnya satu per satu.
- Tahap memasukkan data
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam menyusun sistem informasi geografis yakni tahap memasukkan data. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa data merupakan kumpulan dari informasi- informasi yang diperlukan. Maka dari itulah sifat data yakni sangat penting. Data perlu dimasukkan semoga terekam dalam sistem sehingga sanggup diolah dan menghasilkan suatu output yang sanggup digunakan. Data yang dimasukkan dalam tahapan ini terdiri atas akuisisi data dan proses awal. Data awal yang dibutuhkan disebut dengan database. Database merupakan data yang dikumpulkan selama survei dimasukkan dalam komputer atau peta- peta yang telah ada dilarik secara optik dan dimasukkan dalam komputer. Database ini bisa digunakan lebih lanjut, dan sanggup diperoleh dari penelitian lapangan, kantor pemerintahan, peta, serta data gambaran penginderaan jauh. Sementara bentuk datanya sendiri telah kita bahas dalam komponen data diatas, yakni data spasial dan data atribut. Dalam tahap memasukkan data terdapat proses yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut:
- Digital
- Editing
- Pembangunan topologi
- Transformasi proyeksi
- Konversi format data
- Pemberian atribut
Dalam melaksanakan proses input data, tentu sifat yang dibutuhkan yakni kehati- hatian dan juga kejelian supaya tidak ada yang keliru. Kekeliruan dalam proses ini kelak akan menjadi hal yang sangat rumit dan bahkan bisa berakibat fatal lantaran tahap ini merupakan proses atau tahap paling awal dimana langkah- langkah selanjutnya akan sangat bergantung terhadap hasil dari tahap ini.
- Tahap pengelolaan data
Tahapan yang kedua yakni tahapan pengelolaan data. Tahapan pengelolaan data ini dilakukan ketika data sudah berhasil dimasukkan. Tahapan kedua ini merupakan pengelolaan tahapan dasar. Dalam tahapan yang kedua ini, kita akan menjumpai proses pengarsipan data dan juga proses pemodelan.
- Tahapan manipulasi dan analisa data
Tahapan yang ketiga yakni tahapan manipulasi data dan juga analisis data. Melalui proses pemasukkan data, peta- peta dasar tersebut diubah menjadi data digital. Setelah dilakukan proses editing, peta siap digunakan untuk proses analisa. Sebagai salah satu contoh analisis yang bisa dilakukan oleh sistem informasi geografis yakni buffer. Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahap ini, antara lain sebagai berikut:
- Operasi pengukuran
- Analisis daerah penyangga atau buffering
- Analisis tumpang susun atau overlay
Ketiga proses tersebut akan kita lakukan pada tahapan yang ketiga ini yakni tahapan manipulasi dan analisa data. Pada beberapa tahapan yang dilakukan, tahapan manipulasi data dan analisa data ini seolah menjadi tahapan yang inti ibarat halnya jantungnya pada tahapan ini. Tahapan kedua ini juga disebut dengan tahapan proses. Dalam tahapan proses, analisis yang digunakan ini terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
- Analisis lebar
Analisis lebar merupakan analisis yang mengolah data dalam komputer yang kemudian menghasilkan daerah tepian sungai (baca: manfaat sungai) yang lebar.
- Analisis penjumlahan aritmatika
Analisis penjumlahan aritmatika merupakan analisis yang mengolah data dalam komputer, kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini sanggup digunakan untuk peta berklasifikasi yang akan menghasilkan pembagian terstruktur mengenai baru.
- Analisis garis bidang
Analisis garis bidang merupakan analisis pengolahan data yang sanggup digunakan untuk memilih region atau wilayah dalam radius tertentu. Sebagai contoh yakni untuk memilih daerah rawan gempa, rawan bajir dan juga rawan penyakit.
Nah itulah beberapa jenis analisa yang terdapat dalam sistem informasi geografis. Jenis- jenis analisa ini dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya masing- masing.
- Tahap pengeluaran data
Tahapan selanjutnya yakni tahapan pengeluaran data. Tahap pengeluaran data merupakan tahapan yang masuk ke dalam dua tahapan terakhir dalam tahapan sistem informasi geografis. Tahapan pengeluaran data berarti termasuk ke dalam output proses tersebut. Data yang telah diolah kemudian dikeluarkan, kemudian ditampilkan atau disajikan. Suatu skala peta sering ditentukan berdasarkan kebutuhan pengguna peta dan juga media cetak peta. Proses penentuan skala ini bisa dilakukan dengan mengunakan software tertentu. Dalam tahapan ini terdapat beberapa proses yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut:
- Transformasi skala
- Generalisasi
- Tampilan perspektif.
Data yang telah melalui proses analisa oleh sistem informasi geografis akan menunjukkan informasi pada pengguna data sehingga sanggup digunakan untuk banyak sekali kepentingan ibarat pengambilan keputusan. Bentuk output atau keluaran dari sistem informasi geografis ini sanggup berbentuk peta cetakan atau hard copy, rekaman atau soft copy dan juga tayangan atau display.
Demikianlah tahapan- tahapan dalam sistem informasi geografis.tahapan- tahapan tersebut bisa dilakukan secara urut untuk menghasilkan output yang diinginkan. Selain itu juga membutuhkan ketelitian dan kejelian supaya tidak ada kesalahan.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com