Sunday, March 11, 2018

√ Tari Kipas Pakarena, Warisan Budaya Sulawesi Selatan

Tari kipas pakarena merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Goa Tallo. Kerajaan Goa Tallo berdiri tahun 16 SM, pernah menjadi kerajaan yang paling kuat di Nusantara.


Terkenal dengan sultan yang pernah memimpin yaitu sultan Hasannudin yang alasannya ketangguhan dan sifat pantang menyerahnya di berikan julukan “ayam jantan dari timur”


Kehidupan yang pernah berjaya ini tidak hanya menunjukkan warisan berupa bangunan fisik bukti kejayaan menyerupai benteng Rotterdam, Kompleks taman makan Katangka, Masjid Katangka dan Batu Pallatingkang, benteng Somba opu.


Disamping peninggalan tari kipas dan bangunan-bangunan kerajaan Goa Tallo juga meninggalkan harta karun berupa kesenian tradisional, tari-tari penuh makna menyerupai tari Bosarak,Tari Rapang Bulan dan Tari di ujung Badik.





Sejarah Tari Kipas Pakarena


Tari kipas pakarena merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Goa Tallo √ Tari Kipas Pakarena, Warisan Budaya Sulawesi Selatan

Tari Kipas


Sejauh ini belum diketahui kapan tarian ini diciptakan. Namun, berdasarkan budayawan tarian ini merupakan perpisahan antara penduduk bumi dan penduduk kayangan. Banyak yang beranggapan bahwa penduduk kayangan pernah berkunjung ke bumi, sebelum penduduk kayangan meninggalkan bumi mereka mengajarkan cara memenuhi kehidupan menyerupai bercocok tanam, dan beternak.


Sebelum penduduk kayangan meninggalkan bumi, tarian ini ditarikan sebagai tanda perpisahan. Sebagai ucapan selamat jalan dari penduduk bumi yangg telah diajari beragamilmu.




Komposisi Tari Kipas


Tari kipas pakarena merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Goa Tallo √ Tari Kipas Pakarena, Warisan Budaya Sulawesi Selatan





style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">




Tari Kipas


Tarian ini terdiri dari beberapa komposisi pendukung yang menciptakan keindahan dari kesenian tari tradisional ini. Beberapa komposisi yang ada dalam tarian kipas ini yaitu:


1. Jumlah Penari


Tari Kipas Pakarena, tidak ditampikan secara sendiri namun ditarikan secara beregu atau berkelompok. Dimana dalam setiap pertunjukan akan ditarikan oleh penari perempuan-perempuan yang  berjumlah 5 -6 orang.


2. Kostum Tarian


Pakaian dalam menarikan tari kipas adalah  pakaian adat. Kostum tersebut terdiri dari baju longgar biasanya corak cerah, sarung khas Sulawesi Selatan, kain selempang sebagai pelengkap, tusuk konde berwarna emas dengan hiasan bunga sebagai hiasan di kepala dan aksesoris gelang dan kalung untuk melengkapi.


Serta mengakibatkan kipas dengan aksesoris wajib untuk menari. Kipas yang dipakai ialah kipas lipat. Karena pada gerakan tari kipas pakarena ini terdapat gerakan membuka dan menutup kipas.


3. Iringan musik


Dengan iringan musik yang lembut. Musik sendu untuk mengiringi gerakan tarian yang halus. Iringan tarian ini disebut dengan musik  gondrong rinci, dimainkan oleh 4 – 7 orang dengan alat musik yang dimainkan ialah seruling dan gendang. Perpaduan yang khas diciptakan dari kedua alat musik tersebut menambahkan kesan kesedihan yang mendalam atas perpisahan.




Waktu Menampilkan Tarian Kipas


Tari kipas pakarena merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Goa Tallo √ Tari Kipas Pakarena, Warisan Budaya Sulawesi Selatan

Tari Kipas


Tari Kipas Pakarena ditampilkan pada acara-acara rutin budbahasa warga Goa Sulawesi Selatan dan upacara adat. Warga Sulawesi Selatan menarikan tari kipas Pakarena dalam setiap upacara, atau sering ditampilkan juga sebagai program hiburan bagi masyarakat terutama warga Sulawesi Selatan, pameran budaya dan bazar kesenian.


Hal tersebut juga sebagai upaya bentuk pelestarian budaya orisinil dari warga Sulawesi Selatan. Melestarikan tari kipas pakarena sama hal nya dengan menjaga aset budaya orisinil bangsa Indonesia.




Gerakan-Gerakan Tari Kipas Pakarena


Tari kipas pakarena digerakkan dengan gerakan-gerakan yang lembut, para penari tari kipas pakarena harus menari sepenuh hati. Beberapa gerakan yang ada dalam tarian ini yaitu:


1. Penari Harus Memicingkan Mata


Dalam menarikan tari  kipas pakarena ini para penari dihentikan membuka mata terlalu lebar, mata hanya sanggup dibuka dengan memicing. Hal ini akan menciptakan penglihatan para penari kipas pakarena ini tidak terlalu jelas.


Untuk mendapat gerakan yang seragam dan seirama perlu melaksanakan latihan yang intensif, menarikan tari kipas pakarena menuntut ketajaman indra indera pendengaran khususnya, sehingga para penari sanggup melaksanakan gerakan yang pas hanya dengan mendengar iringan musik.


2. Gerakan Tubuh Yang Variatif


Gerakan tari kipas diawali dengan gerakan duduk, kemudian diikuti gerakan melingkar, dan gerakan naik turun. Dalam gerakan tersebut dilakukan secara teratur dan indah. Kompak semua penari melaksanakan dengan penuh penghayatan. Untuk gerakan kaki yang dimainkan tari kipas pakarena ini memakai empat pola motif gerakan lantai, yaitu pola lurus, pola diagonal, pola lantai lengkung dan pola lantai tidak beraturan.


Gerakan kaki yang sesuai dengan bunyi musik,dipadukan dengan gerakan tangan yang cantik. Dan sesekali memainkan selendang.




Nilai Yang Diajarkan


Tari kipas pakarena mengajarkan nilai saling menghormati dengan gerakan tari kipas yang diawali dan diakhiri dengan gerakan duduk. Sikap ini ialah percontohan mulia.walaupun tari kipas pakarena berasal dari Sulawesi Selatan, namun nilai ini sangat baik untuk di pola oleh seluruh masyarakat indonesia.


Dengan mencontoh nilai ini akan tercipta masyarakat dengan penghargaan sesama yang tinggi. Terlebih kepada orang lain yang  telah berjasa kepada kita mengajarkan ilmu bermanfaat. Kemudian gerakan melingkar jarum jam syarat makna akan kehidupan yang memiliki roda berputar. Apa yang dibawah akan mencicipi posisi diatas, dan yang diatas suatu ketika akan berada di bawah.


Hal ini mengajarkan kita untuk tidak sombong. Menjadi orang sehebat apapun, atau seberguna apapun alasannya suatu ketika semua akan berotasi, keadaan sanggup berbalik. Selain itu gerakan naik turun mengajarkan bahwa kehidupan tidak hanya berada di satu posisi yang tetap. Tetapi akan silih berganti. Suka diganti duka, kegagalan akan disusul dengan keberhasilan.


Dengan ini maka sangat bijak untuk berlaku tidak frustasi dalam menghadapi masalAh hidup yang diterima. Naik turun.hidup punya ritme nya sendiri. Gerakan yang halus juga menggambarkan perwatakan warga Sulawesi Selatan yang  lembut, penuh kasih dan sopan santun. Tidak ada gerakan menghentak. Semua gerakan dilakukan dengan lemah gemulai.


Tari kipas pakarena yang syarat akan makna ini ialah lambang kekayaan budaya warga Sulawesi Selatan. Salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipahami maknanya untuk anutan kehidupan.




Sumber https://infoana.com