Thursday, March 22, 2018

√ Teladan Resensi Buku Non Fiksi Terbaru

Contoh Resensi Buku non Fiksi Terbaru – Resensi yakni suatu penilaian yang dilakukan terhadap suatu karya berupa buku fiksi, buku non-fiksi, atau sanggup juga pada sebuah film dalam hal keunggulan dan kekurangan yang ada pada suatu karya tersebut. Seseorang yang melaksanakan kegiatan ini disebut dengan peresensi. Berikut ini yakni teladan dari resensi sebuah karya non fiksi bejudul Berbagi Pengalaman Menjadi Hafizh Al Alquran karya Ir. Abduldaem Al-Kaheel:


Resensi :


I. Identitas Buku


Judul : Berbagi Pengalaman Menjadi Hafizh Al Qur’an

Pengarang : Ir. Abduldaem Al-Kaheel

Penerbit : Tarbawi Press

Tahun Terbit : cetakan pertama Juni 2010

Harga : Rp 30.000


I. Tentang Penulis


Ir. Abdel Daim Kaheel yakni seorang peneliti Al-Qur’an dan Sunnah melalui tinjauan perspektif ilmu pengetahuan. Riwayat pendidikan akademi tingginya dimulai di Universitas Damaskus jurusan Mechanical Enginering dan berhasil meraih gelar Bachelor. Selanjutnya ia meneruskan studinya di bidang pendidikan dan Rekasaya Mekanika Fluida di Universitas yang sama. Saat ini Ir. Abdel Daim Kaheel bekerja sebagai andal aturan di bidang teknik pengawasan, Departemen Kehakiman.


II. Sinopsis Buku


Buku berjudul “Berbagi Pengalaman Menjadi Hafidz Al-Qur’an” karya Ir. Abduldaem Al-Kaheel ini merupakan satu diantara sekian banyak buku-buku yang membahas mengenai metode dan teknik menghafal Al-Qur’an. Akan tetapi berbeda dengan buku metode menghafal Al-Qur’an pada umumnya yang menjabarkan mengenai teknik dan metode tertentu secara baku dalam menghafal, buku ini memuat pengalaman-pengalaman pribadi penulis sebagai penghapal Al-Qur’an dengan menjabarkan apa yang telah dilakukannya dalam menghapal. Metode-metode yang penulis jabarkan dalam bukunya ini murni hasil dari pengalaman-pengalaman yang telah ia lalui dalam menghapal. Banyak diantara kaum muslimin yang mempunyai niatan yang besar lengan berkuasa untuk menghapal. akan tetapi terkendala dengan problem waktu, usia, ketajaman berpikir, dan lain sebagainya. Beberapa hambatan tersebut satu per satu dibahas dalam buku ini sekaligus solusinya.


Tahapan utama dalam menghapal Al-Qur’an yakni dengan meyakini bahwa kegiatan ini merupakan suatu hal yang penting yang harus dijalani dalam hidup. Kita juga perlu untuk meyakini bahwa acara ini tidak akan mengganggu waktu yang anda miliki untuk bekerja dalam rangka memenuhi urusan duniawi. Kita juga perlu meyakini bahwa Allah akan mencurahkan berkah yang luar biasa atas waktu yang anda luangkan untuk menghapal Al-Qur’an. Tidak ada satu pun penghapal Al-Qur’an di dunia ini yang merasa menyesal telah menghabiskan waktunya untuk menghapal. Bahkan sebaliknya, mereka berusaha biar saudara-saudara muslim lainnya berminat untuk menghapal Al-Qur’an. Hal tersebut dikarenakan para penghapal tersebut telah menemukan kebahagiaan di dalam menghapal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Mereka juga mencicipi kelapangan dalam hati dan pikiran mereka lantaran alasannya menghapal Al-Qur’an.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Dalam menghapal Al-Qur’an, sejatinya anda hanya cukup meluangkan waktu khusus dari semua waktu-waktu yang anda miliki untuk menghapal. Kaprikornus ketakutan waktu anda akan habis untuk kegiatan yang mulia ini sungguh merupakan alasan yang mengada-ada. Sebagai contoh, seminggu lagi anda akan menghadapi ujian tengah semester di kampus. Anda akan berupaya untuk meluangkan waktu yang anda miliki barang dua atau tiga jam dalam sehari untuk belajar. Meskipun anda tahu bahwa waktu pelaksanaan ujian sudah dekat, hal itu tak menciptakan anda menghabiskan seluruh waktu yang anda miliki untuk belajar. Untuk hal-hal yang sifatnya mendesak kita selalu berpikir untuk mendahulukannya, meskipun tidak semua waktu yang kita miliki tercurahkan pada hal tersebut. Bagaimana dengan menghapal Al-Qur’an? Anda juga tak harus mengorbankan waktu yang dimiliki untuk menghapal. Cukup mengalokasikan waktu yang anda miliki barang satu atau dua jam sehari untuk menghapal Al-Qur’an. Dalam menghapal bergotong-royong tidak terlalu membutuhkan kuantitas waktu serta banyaknya ayat atau surat yang dihapal. Point penting dalam menghapal Al-Qur’an yakni kedisiplinan, konsisten, dan tekun.


Menghapal Al-Qur’an secara pribadi akan menambah nilai nyata pada pribadi penghapalnya. Beberapa diantaranya ialah sanggup menyebarkan pikiran, memperluas cakrawala berpikir, menajamkan ingatan, menentramkan hati, mencerdaskan otak, dan lain sebagainya.


III. Keunggulan Buku


Secara umum buku ini berisikan ihwal motivasi serta usul untuk menghapal Al-Qur’an. Di dalam buku ini juga menepis segala anggapan serta ketakutan dalam menghapal Al-Qur’an ibarat waktu yang akan habis karenanya, tidak produktif, dan lain sebagainya. Secara penulisan, berbeda dengan buku-buku metode lainnya yang cenderung memakai bahasa tulis yang berat. Buku ini disajikan dalam bahasa tulis yang ringan namun syarat akan budpekerti dan kesantunan penulisnya. Dari sisi muatannya, buku ini lebih banyak menjabarkan mengenai metode mudah menghapal yang telah diaplikasikan secara pribadi oleh penulisnya. Sehingga lebih meyakinkan pembaca akan keotentikan metode menghapal yang ditawarkan oleh penulis. Buku ini juga dicetak dalam bentuk fisik dengan ukuran minimalis sehingga gampang dan mudah untuk dibawa kemana saja.


IV. Kekurangan


Meskipun dari sisi muatan yang diusung dalam buku ini sangatlah baik untuk direkomendasikan, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai materi evaluasi. Terutama dalam hal tampilan luar atau sampul buku. Buku ini hanya memuat tampilan yang sanggup dikatakan sangat biasa dan minim nuansa persuasif di dalamnya. sehingga rasanya sangat disayangkan jikalau isi dalam buku sangat baik namun tidak tersentuh oleh banyak orang hanya lantaran alasan tampilan luar / cover yang kurang menarik.


V. Saran


Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh semua kalangan yang ingin memulai menghapal Al-Qur’an. Buku ini juga cocok dibaca oleh kalangan santri, pengajar pondok pesantren, remaja, anak-anak, orang renta dan semua kalangan yang tergerak hatinya untuk menghapal Al-Qur’an.


Baca Juga:


Contoh Pidato Maulid Nabi bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan Indonesia

Contoh Pidato Tentang pergaulan Bebas Terbaru



Sumber https://ruangseni.com