Sebuah peringatan bagi para pengguna Android yang sangat suka untuk menginstall banyak aplikasi Android diluar Play Store.
Play Store merupakan daerah resmi instal aplikasi yang dipilih oleh pihak pengembang OS Android. Untuk mend0wnl0ad dan menginstall aneka macam aplikasi Android.
Layanan Google Play Store terbentuk dari kolaborasi antara pihak dari Google dengan pihak Android.
Layanan aplikasi Google Play Store ini pada awalnya berjulukan Android Market yang kemudian diubah menjadi nama menyerupai kini ini.
Layanan Google Play Store sanggup diakses melaui website menyerupai biasa, dan juga bisa eksklusif dari Android.
Sebuah kemudahan sanggup mengakses dan menginstall aplikasi eksklusif dari Android, tanpa melalui pihak ketika menyerupai PC atau Laptop.
Aplikasi yang terdapat pada layanan ini yaitu ratusan ribu aplikasi, tentunya jumlah yang sudah sangat banyak, dan diantaranya banyak aplikasi yang gratis untuk kita manfaatkan.
Bahaya install aplikasi Android di luar Google Play Store
Aplikasi merupakan belahan yang sangat penting bagi perangkat Android. Sehingga hal "wajib" yaitu memasang aplikasi pada perangkat.
Tetapi tidak bisa sembarangan dalam mengambil suatu aplikasi untuk diinstall di Android, selain memperhatikan kegunaan dan fiturnya, kita juga sangat perlu untuk mengetahui asal pembuat aplikasi tersebut, alasannya yaitu dikhawatirkan mengandung acara yang berbahaya pada sistem Android.
Sebuah lubang keamanan sistem yang bocor telah ditemukan dan dilaporkan banyak pihak, yang dikhawatirkan mengakibatkan hal jelek untuk sebagian besar pengguna perangkat OS Android.
Berdasarkan penelitian dari pihak keamanan bluebox Labs, terdapat bug yang sudah ada muncul semenjak Android versi 1.6.
Pihak ketiga diberi keleluasaan untuk menyebarkan aplikasi dengan sangat bebas dan tanpa batasan, sehingga keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak jahat atau h4ck3r untuk menyusupkan aneka macam acara perusak menyerupai malware ke dalam perangkat, untuk menyerang sistem Android.
Sehingga hal ini tentunya sangat membahayakan bagi para pengguna Android. Anda sanggup mencegah Android anda dimasuki oleh acara jahat dengan cara menginstall aplikasi hanya di Google Play Store saja.
Karena daerah d0wnl0ad tersebut yang resmi ditunjuk oleh pihak pengembang OS Android untuk mendapat aneka macam aplikasi, baik yang gratis maupun berbayar. Aplikasi yang ada disana dilakukan seleksi ketat perihal keamanannya.
Adapun jikalau menginstall aplikasi Android selain melalui Google Play Store, sangat terbuka lebar ada h4ck3r yang memasukkan acara jahat menyerupai malware, trojan, dll yang menyamar sebagai sebuah aplikasi.
Anda harus memperhatikan dengan teliti perihal aplikasi yang ingin diinstall, kalau perlu minta rekomendasi teman Anda.
[UPDATE]
Ciri-ciri Aplikasi Android yang Berbahaya:
1. Izin Pemasangan Aplikasi Mencurigakan
Ketika mengambil apps dari luar Play Store, biasanya terdapat tanda mencurigakan dikala melaksanakan izin pemasangan. Aplikasi tersebut meminta izin untuk membaca kontak, saluran lokasi atau pun menciptakan koneksi internet.
Kondisi menyerupai ini, ada kemungkinan besar aplikasi tersebut berbahaya untuk Anda pasang di Android.
Hal itu alasannya yaitu bentuk izin pemasangan tadi bisa saja dipakai untuk mencuri data-data penting, untuk dikirim (upload) di internet ke dalam servernya.
Selain itu, aplikasi yang meminta izin untuk mengirinkan SMS yang berbayar pun patut dicurigai.
2. Jumlah Penginstallan, Ulasan aplikasi serta Reputasi Mencurigakan
Angka banyaknya penginstall pun dijadikan ciri aplikasi tersebut ancaman atau tidak. Jika anda melihat aplikasi yang sudah did0wnl0ad oleh lebih dari 1 juta orang dan mendapat rating tinggi yaitu 4-5 bintang, itu tandanya aplikasi tersebut kemungkinannya kondusif dan terpercaya.
Selain itu, Anda harus melihat ulasan dari aplikasi tersebut. Baca sejenak ulasan komentar dari pengguna lain terlebih dahulu.
3. Deskripsi Aplikasi Tidak Jelas & Aneh
Deskripsi yang tidak terang (tidak menjelaskan fitur-fitur aplikasi) patut mengakibatkan kecurigaan, ada kemungkinan aplikasi tersebut dibentuk oleh developer abal-abal yang belum mengerti marketing atau cara memasarkan produknya, sehingga hanya asal-asalan saja.
Apabila Anda menemui kondisi menyerupai demikian, maka anda perlu hati-hati dengan aplikasi tersebut, alasannya yaitu ada kemungkinan aplikasi tersebut dibentuk dengan tujuan memasukan acara berbahaya tertentu.
[UPDATE]
Jenis Aplikasi Berbahaya di Playstore yang Jangan Diinstal
1. Aplikasi Baterai
Aplikasi baterai memang bertebaran di Plays Store. Namun penggunannya justru menciptakan smartphone lemot.
Memang ada sebagian orang yang menyampaikan bahwa aplikasi baterai sanggup mengatasi permasalahan baterai smartphone.
Namun faktanya tidak demikian, sehingga jenis aplikasi ini masuk kategori berbahaya.
Yang menjadi masalah, pertama yaitu aplikasi baterai tidak jujur, dimana aplikasi baterai biasanya akan menghapus file batterystats.bin untuk memanipulasi indikator baterai.
Hal lainnya, aplikasi ini biasanya didesain dengan tampilan menarik yang berjalan secara real-time, sehingga membebani kinerja smartphone.
2. Aplikasi Memori
Terdapat 2 jenis aplikasi memori yang berbahaya di Play Store. Yang pertama yaitu aplikasi yang memperlihatkan fungsi defragmenting memori.
Yang kedua yaitu aplikasi yang memperlihatkan fungsi peningkatan kapasitas RAM. Hendaknya Anda menghindari penggunaan kedua jenis aplikasi tersebut.
Pemasangan aplikasi defragmenting memori tidak dibutuhkan untuk Android, hal itu alasannya yaitu di dalam Android sendiri telah mempunyai fungsi pengaturan penyimpanan data semoga terstruktur.
Bahkan jikalau Anda melalukan defragmenting memori, yang terjadi malah sanggup menurunkan performa dan umur storage.
Selain itu, aplikasi peningkatan RAM juga tidak diperlukan. Hal itu alasannya yaitu sistem Android telah dilengkapi fungsi ini secara default.
3. Antivirus Fake
Hati-hati terhadap antivirus fake yang bertebaran. Dahulu terdapat apps terkenal berjulukan “Virus Shield” yang menawakan fungsi perlindungan.
Namun jadinya aplikasi tersebut dihapus oleh Google sesudah Android Police mengetahui bahwa aplikasi tersebut fake (tidak berfungsi menyampaikan perlindungan).
Mungkin saja, hingga dikala ini masih banyak antivirus fake menyerupai itu. Jika Anda tidak waspada, bukan mustahil aplikasi tersebut sanggup berdampak jelek pada Android Anda.
4. Aplikasi X-Ray Scanner
Cukup banyak pengguna Android yang tertipu dengan aplikasi X-Ray Scanner di Play Store. Sebenarnya hingga kini belum ada gadget yang bisa melaksanakan fungsi canggih tersebut.
Tapi alasannya yaitu rasa ingin tau yang tinggi, menciptakan para developer badung menciptakan aplikasi X-Ray Scanner yang jelas-jelas palsu.
Pengguna awam seringkali tertipu alasannya yaitu tertarik dengan aneka macam macam penawaran fungsi aplikasi yang tidak wajar.
5. Aplikasi Pendeteksi Kebohongan
Aplikasi jenis ini tergolong ke dalam aplikasi tidak berguna, yang bahkan justru sanggup membahayakan Android Anda.
Tidak ada aplikasi yang bisa mendeteksi kebohongan dengan algoritma penghitungan yang rumit, apalagi jikalau aplikasi tersebut gratis.
Banyak orang yang ingin tau untuk mengetahui baaimana aplikasi tersebut bekerja. Bahayanya bahwa ada potensi besar aplikasi tersebut ditanami acara jahat untuk mencuri data pengguna.
6. Aplikasi Internet
Banyak developer badung yang menciptakan aplikasi tak mempunyai kegunaan yang katanya berfungsi untuk meningkatkan kecepatan internet.
Dimana aplikasi buatannya diklaim bisa meningkatkan kekuatan sinyal. Faktanya bahwa aplikasi tersebut tidak akan menyampaikan manfaat apapun, justru akan memberatkan kinerja Android.
Apabila Anda terlalu banyak menginstal aplikasi “sampah” mengakibatkan Android menjadi lemot, bahkan bisa menciptakan smartphone cepat panas.
[UPDATE]
Contoh Aplikasi Populer Android yang Hendaknya Jangan Digunakan
1. ES File Explorer
Aplikasi ES File Explorer ini cukup terkenal dalam beberapa tahun terakhir. Ini merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai explorer app. Fiturnya beragam, tampilannya memudahkan dalam menjelajahi data yang ada di gadget.
Hanya saja, aneka macam bloatware dan ad-ware muncul setiap saat. Selain itu, sering muncul notifikasi pop-up yang berisi permintaan untuk mengunduh aplikasi tertentu, hal ini tidak bisa dinonaktifkan.
2. UC Browser
Peramban asal Tiongkok ini terkenal di negara Tiongkok dan India. Aplikasi ini mengklaim bisa memuat situs dengan sangat cepat.
Namun, peramban ini mempunyai duduk kasus keamanan terkait pelacakan. Dimana daftar pencarian dikirim eksklusif tanpa enkripsi ke Yahoo India dan Google. Daftar itu memuat ID Android, nomor IMSI, nomor IMEI, serta alamat Wi-Fi Mac.
Selain UC Browser, Dolphin Web Browser mempunyai duduk kasus serupa. Peramban mobile ini mempunyai celah keamanan yang menciptakan data dikirim tanpa enkripsi.
3. DU Battery Saver & Fast Charge
Aplikasi ini terlihat bisa mempercepat pengisian daya baterai, namun aplikasi ini bergotong-royong tidak mempunyai kemampuan tersebut. Apalagi aplikasi ini begitu banyak menampilkan iklan yang mengganggu dan menciptakan kerja sistem Android lebih lambat.
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Sumber http://www.freshbugar.comPlay Store merupakan daerah resmi instal aplikasi yang dipilih oleh pihak pengembang OS Android. Untuk mend0wnl0ad dan menginstall aneka macam aplikasi Android.
Layanan Google Play Store terbentuk dari kolaborasi antara pihak dari Google dengan pihak Android.
Apa itu Google Play Store?
Layanan aplikasi Google Play Store ini pada awalnya berjulukan Android Market yang kemudian diubah menjadi nama menyerupai kini ini.
Layanan Google Play Store sanggup diakses melaui website menyerupai biasa, dan juga bisa eksklusif dari Android.
Sebuah kemudahan sanggup mengakses dan menginstall aplikasi eksklusif dari Android, tanpa melalui pihak ketika menyerupai PC atau Laptop.
Aplikasi yang terdapat pada layanan ini yaitu ratusan ribu aplikasi, tentunya jumlah yang sudah sangat banyak, dan diantaranya banyak aplikasi yang gratis untuk kita manfaatkan.
Bahaya install aplikasi Android di luar Google Play Store
Aplikasi merupakan belahan yang sangat penting bagi perangkat Android. Sehingga hal "wajib" yaitu memasang aplikasi pada perangkat.
Tetapi tidak bisa sembarangan dalam mengambil suatu aplikasi untuk diinstall di Android, selain memperhatikan kegunaan dan fiturnya, kita juga sangat perlu untuk mengetahui asal pembuat aplikasi tersebut, alasannya yaitu dikhawatirkan mengandung acara yang berbahaya pada sistem Android.
Sebuah lubang keamanan sistem yang bocor telah ditemukan dan dilaporkan banyak pihak, yang dikhawatirkan mengakibatkan hal jelek untuk sebagian besar pengguna perangkat OS Android.
Berdasarkan penelitian dari pihak keamanan bluebox Labs, terdapat bug yang sudah ada muncul semenjak Android versi 1.6.
Pihak ketiga diberi keleluasaan untuk menyebarkan aplikasi dengan sangat bebas dan tanpa batasan, sehingga keadaan ini dimanfaatkan oleh pihak jahat atau h4ck3r untuk menyusupkan aneka macam acara perusak menyerupai malware ke dalam perangkat, untuk menyerang sistem Android.
Sehingga hal ini tentunya sangat membahayakan bagi para pengguna Android. Anda sanggup mencegah Android anda dimasuki oleh acara jahat dengan cara menginstall aplikasi hanya di Google Play Store saja.
Karena daerah d0wnl0ad tersebut yang resmi ditunjuk oleh pihak pengembang OS Android untuk mendapat aneka macam aplikasi, baik yang gratis maupun berbayar. Aplikasi yang ada disana dilakukan seleksi ketat perihal keamanannya.
Adapun jikalau menginstall aplikasi Android selain melalui Google Play Store, sangat terbuka lebar ada h4ck3r yang memasukkan acara jahat menyerupai malware, trojan, dll yang menyamar sebagai sebuah aplikasi.
Anda harus memperhatikan dengan teliti perihal aplikasi yang ingin diinstall, kalau perlu minta rekomendasi teman Anda.
[UPDATE]
Ciri-ciri Aplikasi Android yang Berbahaya:
1. Izin Pemasangan Aplikasi Mencurigakan
Ketika mengambil apps dari luar Play Store, biasanya terdapat tanda mencurigakan dikala melaksanakan izin pemasangan. Aplikasi tersebut meminta izin untuk membaca kontak, saluran lokasi atau pun menciptakan koneksi internet.
Kondisi menyerupai ini, ada kemungkinan besar aplikasi tersebut berbahaya untuk Anda pasang di Android.
Hal itu alasannya yaitu bentuk izin pemasangan tadi bisa saja dipakai untuk mencuri data-data penting, untuk dikirim (upload) di internet ke dalam servernya.
Selain itu, aplikasi yang meminta izin untuk mengirinkan SMS yang berbayar pun patut dicurigai.
2. Jumlah Penginstallan, Ulasan aplikasi serta Reputasi Mencurigakan
Angka banyaknya penginstall pun dijadikan ciri aplikasi tersebut ancaman atau tidak. Jika anda melihat aplikasi yang sudah did0wnl0ad oleh lebih dari 1 juta orang dan mendapat rating tinggi yaitu 4-5 bintang, itu tandanya aplikasi tersebut kemungkinannya kondusif dan terpercaya.
Selain itu, Anda harus melihat ulasan dari aplikasi tersebut. Baca sejenak ulasan komentar dari pengguna lain terlebih dahulu.
3. Deskripsi Aplikasi Tidak Jelas & Aneh
Deskripsi yang tidak terang (tidak menjelaskan fitur-fitur aplikasi) patut mengakibatkan kecurigaan, ada kemungkinan aplikasi tersebut dibentuk oleh developer abal-abal yang belum mengerti marketing atau cara memasarkan produknya, sehingga hanya asal-asalan saja.
Apabila Anda menemui kondisi menyerupai demikian, maka anda perlu hati-hati dengan aplikasi tersebut, alasannya yaitu ada kemungkinan aplikasi tersebut dibentuk dengan tujuan memasukan acara berbahaya tertentu.
[UPDATE]
Jenis Aplikasi Berbahaya di Playstore yang Jangan Diinstal
1. Aplikasi Baterai
Aplikasi baterai memang bertebaran di Plays Store. Namun penggunannya justru menciptakan smartphone lemot.
Memang ada sebagian orang yang menyampaikan bahwa aplikasi baterai sanggup mengatasi permasalahan baterai smartphone.
Namun faktanya tidak demikian, sehingga jenis aplikasi ini masuk kategori berbahaya.
Yang menjadi masalah, pertama yaitu aplikasi baterai tidak jujur, dimana aplikasi baterai biasanya akan menghapus file batterystats.bin untuk memanipulasi indikator baterai.
Hal lainnya, aplikasi ini biasanya didesain dengan tampilan menarik yang berjalan secara real-time, sehingga membebani kinerja smartphone.
2. Aplikasi Memori
Terdapat 2 jenis aplikasi memori yang berbahaya di Play Store. Yang pertama yaitu aplikasi yang memperlihatkan fungsi defragmenting memori.
Yang kedua yaitu aplikasi yang memperlihatkan fungsi peningkatan kapasitas RAM. Hendaknya Anda menghindari penggunaan kedua jenis aplikasi tersebut.
Pemasangan aplikasi defragmenting memori tidak dibutuhkan untuk Android, hal itu alasannya yaitu di dalam Android sendiri telah mempunyai fungsi pengaturan penyimpanan data semoga terstruktur.
Bahkan jikalau Anda melalukan defragmenting memori, yang terjadi malah sanggup menurunkan performa dan umur storage.
Selain itu, aplikasi peningkatan RAM juga tidak diperlukan. Hal itu alasannya yaitu sistem Android telah dilengkapi fungsi ini secara default.
loading...
3. Antivirus Fake
Hati-hati terhadap antivirus fake yang bertebaran. Dahulu terdapat apps terkenal berjulukan “Virus Shield” yang menawakan fungsi perlindungan.
Namun jadinya aplikasi tersebut dihapus oleh Google sesudah Android Police mengetahui bahwa aplikasi tersebut fake (tidak berfungsi menyampaikan perlindungan).
Mungkin saja, hingga dikala ini masih banyak antivirus fake menyerupai itu. Jika Anda tidak waspada, bukan mustahil aplikasi tersebut sanggup berdampak jelek pada Android Anda.
4. Aplikasi X-Ray Scanner
Cukup banyak pengguna Android yang tertipu dengan aplikasi X-Ray Scanner di Play Store. Sebenarnya hingga kini belum ada gadget yang bisa melaksanakan fungsi canggih tersebut.
Tapi alasannya yaitu rasa ingin tau yang tinggi, menciptakan para developer badung menciptakan aplikasi X-Ray Scanner yang jelas-jelas palsu.
Pengguna awam seringkali tertipu alasannya yaitu tertarik dengan aneka macam macam penawaran fungsi aplikasi yang tidak wajar.
5. Aplikasi Pendeteksi Kebohongan
Aplikasi jenis ini tergolong ke dalam aplikasi tidak berguna, yang bahkan justru sanggup membahayakan Android Anda.
Tidak ada aplikasi yang bisa mendeteksi kebohongan dengan algoritma penghitungan yang rumit, apalagi jikalau aplikasi tersebut gratis.
Banyak orang yang ingin tau untuk mengetahui baaimana aplikasi tersebut bekerja. Bahayanya bahwa ada potensi besar aplikasi tersebut ditanami acara jahat untuk mencuri data pengguna.
6. Aplikasi Internet
Banyak developer badung yang menciptakan aplikasi tak mempunyai kegunaan yang katanya berfungsi untuk meningkatkan kecepatan internet.
Dimana aplikasi buatannya diklaim bisa meningkatkan kekuatan sinyal. Faktanya bahwa aplikasi tersebut tidak akan menyampaikan manfaat apapun, justru akan memberatkan kinerja Android.
Apabila Anda terlalu banyak menginstal aplikasi “sampah” mengakibatkan Android menjadi lemot, bahkan bisa menciptakan smartphone cepat panas.
[UPDATE]
Contoh Aplikasi Populer Android yang Hendaknya Jangan Digunakan
1. ES File Explorer
Aplikasi ES File Explorer ini cukup terkenal dalam beberapa tahun terakhir. Ini merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai explorer app. Fiturnya beragam, tampilannya memudahkan dalam menjelajahi data yang ada di gadget.
Hanya saja, aneka macam bloatware dan ad-ware muncul setiap saat. Selain itu, sering muncul notifikasi pop-up yang berisi permintaan untuk mengunduh aplikasi tertentu, hal ini tidak bisa dinonaktifkan.
2. UC Browser
Peramban asal Tiongkok ini terkenal di negara Tiongkok dan India. Aplikasi ini mengklaim bisa memuat situs dengan sangat cepat.
Namun, peramban ini mempunyai duduk kasus keamanan terkait pelacakan. Dimana daftar pencarian dikirim eksklusif tanpa enkripsi ke Yahoo India dan Google. Daftar itu memuat ID Android, nomor IMSI, nomor IMEI, serta alamat Wi-Fi Mac.
Selain UC Browser, Dolphin Web Browser mempunyai duduk kasus serupa. Peramban mobile ini mempunyai celah keamanan yang menciptakan data dikirim tanpa enkripsi.
3. DU Battery Saver & Fast Charge
Aplikasi ini terlihat bisa mempercepat pengisian daya baterai, namun aplikasi ini bergotong-royong tidak mempunyai kemampuan tersebut. Apalagi aplikasi ini begitu banyak menampilkan iklan yang mengganggu dan menciptakan kerja sistem Android lebih lambat.
[UPDATE]
Aplikasi Android Kontroversial yang Diblokir Google Play Store
Umumnya aplikasi Android yang beredar selama ini bertujua untuk mempermudah acara sehari-hari. Namun, ternyata bertebaran juga aplikasi-aplikasi absurd dan kontroversial.
Sebagian pihak menciptakan aplikasi Android dengan fungsi dan tujuan yang aneh. Langsung saja, berikut aplikasi Android yang dinilai kontroversial dan diblokir oleh Google Play Store.
1. SkinneePix
Aplikasi berjulukan SkinneePix sempat menuai kehebohan. Aplikasi ini diklaim bisa menciptakan orang di foto terlihat lebih kurus dibandingkan kenyataan. Namun, fitur aplikasi ini dikecam.
Aplikasi SkinneePix dinilai bisa membangkitkan kembali masalah anoreksia di kalangan anak muda, yang mengakibatkan pandangan bahwa kurus yaitu kondisi badan yang tepat bagi wanita.
2. PhantomAlert
Aplikasi ini berfungsi sebagai alat notifikasi bagi orang-orang yang suka kebut-kebutan. Dimana titik-titik tertentu di jalanan terdapat alat pendeteksi kecepatan, kamera pengawas, dan alat-alat polisi lainnya.
Sehingga dengan aplikasi ini, orang yang suka kebut-kebutan sanggup mengantisipasinya. Aplikasi PhantomAlert ini menjadi perbincangan hangat di antara pengguna bahkan pemerintah.
3. TubeMate
Pada dasarnya tidak ada yang absurd dengan aplikasi ini, hanya saja aplikasi ini dinilai melanggar peraturan. Aplikasi ini berfungsi untuk memfasilitasi d0wnl0ad video dari YouTube secara langsung, bahkan tanpa perlu menontonnya terlebih dahulu.
Tool dengan fungsi menyerupai ini memang dari dulu tidak boleh oleh YouTube alasannya yaitu melanggar peraturan mereka.
4. Disconnect Mobile
Disconnect Mobile yaitu aplikasi yang bergotong-royong mempunyai kegunaan untuk menghilangkan bermacam-macam gangguan. Fungsinya sanggup mengeleminasi aplikasi yang mengandung malware, hingga iklan yang tidak lazim.
Namun alasannya yaitu fungsinya tersebut, Disconnect Mobile dikategorikan sebagai aplikasi penghilang iklan yang bergotong-royong tidak boleh dipampang di Play Store.
5. Adblock Plus
Adblock Plus serupa dengan Disconnect Mobile, namun fiturnya lebih dikhususkan untuk menghilangkan iklan. Adblock dan aplikasi semacamnya tidak diizinkan untuk hadir di Google Play Store alasannya yaitu menghilangkan penghasilan dari sektor iklan.
Aplikasi lainnya yang diblokir dari PlayStore yaitu WiFi Kill, Mobdro, OG Instagram, Y Music, Popcorn Time, Fildo, Adguard, Lucky Patcher, AdAway, TV Portal.
Aplikasi Android Kontroversial yang Diblokir Google Play Store
Umumnya aplikasi Android yang beredar selama ini bertujua untuk mempermudah acara sehari-hari. Namun, ternyata bertebaran juga aplikasi-aplikasi absurd dan kontroversial.
Sebagian pihak menciptakan aplikasi Android dengan fungsi dan tujuan yang aneh. Langsung saja, berikut aplikasi Android yang dinilai kontroversial dan diblokir oleh Google Play Store.
1. SkinneePix
Aplikasi berjulukan SkinneePix sempat menuai kehebohan. Aplikasi ini diklaim bisa menciptakan orang di foto terlihat lebih kurus dibandingkan kenyataan. Namun, fitur aplikasi ini dikecam.
Aplikasi SkinneePix dinilai bisa membangkitkan kembali masalah anoreksia di kalangan anak muda, yang mengakibatkan pandangan bahwa kurus yaitu kondisi badan yang tepat bagi wanita.
2. PhantomAlert
Aplikasi ini berfungsi sebagai alat notifikasi bagi orang-orang yang suka kebut-kebutan. Dimana titik-titik tertentu di jalanan terdapat alat pendeteksi kecepatan, kamera pengawas, dan alat-alat polisi lainnya.
Sehingga dengan aplikasi ini, orang yang suka kebut-kebutan sanggup mengantisipasinya. Aplikasi PhantomAlert ini menjadi perbincangan hangat di antara pengguna bahkan pemerintah.
3. TubeMate
Pada dasarnya tidak ada yang absurd dengan aplikasi ini, hanya saja aplikasi ini dinilai melanggar peraturan. Aplikasi ini berfungsi untuk memfasilitasi d0wnl0ad video dari YouTube secara langsung, bahkan tanpa perlu menontonnya terlebih dahulu.
Tool dengan fungsi menyerupai ini memang dari dulu tidak boleh oleh YouTube alasannya yaitu melanggar peraturan mereka.
4. Disconnect Mobile
Disconnect Mobile yaitu aplikasi yang bergotong-royong mempunyai kegunaan untuk menghilangkan bermacam-macam gangguan. Fungsinya sanggup mengeleminasi aplikasi yang mengandung malware, hingga iklan yang tidak lazim.
Namun alasannya yaitu fungsinya tersebut, Disconnect Mobile dikategorikan sebagai aplikasi penghilang iklan yang bergotong-royong tidak boleh dipampang di Play Store.
5. Adblock Plus
Adblock Plus serupa dengan Disconnect Mobile, namun fiturnya lebih dikhususkan untuk menghilangkan iklan. Adblock dan aplikasi semacamnya tidak diizinkan untuk hadir di Google Play Store alasannya yaitu menghilangkan penghasilan dari sektor iklan.
Aplikasi lainnya yang diblokir dari PlayStore yaitu WiFi Kill, Mobdro, OG Instagram, Y Music, Popcorn Time, Fildo, Adguard, Lucky Patcher, AdAway, TV Portal.