Monday, May 14, 2018

√ Membaca Intensif Dan Ekstensif – Pengertian, Perbedaan, Dan Contohnya

Membaca berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Selain itu, bahasa juga diartikan sebagai mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui atau meramalkan, serta memperhitungkan atau memahami. Sedangkan berdasarkan Tarigan dalam Darmadi (2018), membaca yaitu suatu proses yang dilakukan serta dipakai oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Pengertian membaca lainnya dikemukakan oleh Tampubolon dalam Darmadi (2018) yang menyatakan bahwa membaca yaitu suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan training daya nalar.


Adapun tujuan membaca berdasarkan Darmadi (2018) yaitu memahami aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks; memahami pesan yang ada dalam teks; mencari informasi penting dari teks; mendapat petunjuk melaksanakan sesuatu pekerjaan atau tugas; dan menikmati bacaan, baik secara tekstual maupun konstekstual.


Para jago bahasa menyebutkan terdapat beberapa jenis membaca yaitu membaca intensif dan membaca ekstensif. Menurut Harras dan Sulistianingsih dalam Meliyawati (2016) kedua jenis membaca tersebut termasuk ke dalam membaca pemahaman yakni sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. Apakah membaca intensif dan ekstensif itu? Berikut yaitu ulasan singkatnya.


Pengertian


Berikut yaitu pengertian membaca intensif dan ekstensif berdasarkan para ahli.


1. Membaca Intensif


Tampubolon dalam Meliyawati (2016) menyatakan bahwa membaca intensif merupakan aktivitas kegiatan membaca yang dilakukan secara secama. Dalam kegiatan membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari materi bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.


Sedangkan, berdasarkan Indrastuti dkk (2010), membaca intensif merupakan teknik membaca secama. Teknik membaca intensif memerlukan ketelitian dan kecermatan. Dengan ketelitian tersebut, seseorang sanggup memahami isi bacaan dengan benar. Tujuan membaca intensif yaitu biar pembaca memahami semua hal yang disajikan dalam bacaan. Oleh alasannya yaitu itu, membaca intensif sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.



  • Membaca dengan cermat setiap kalimat dari awal hingga final bacaan.

  • Mencatat hal-hal yang penting bacaan dan permasalahan yang ada dalam bacaan.

  • Merumuskan dilema yang diperoleh untuk materi diskusi.


2. Membaca Ekstensif


Menurut Meliyawati (2016), yang dimaksud dengan membaca ekstensif yaitu membaca secara luas yakni membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.



  • Membaca survei yaitu membaca dengan meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita telaah dengan melihat judul yang terdapat dalam buku-buku yang ada hubungannya, kemudian memerikasa atau meneliti denah skema yang bersangkutan.

  • Membaca sekilas yaitu membaca yang menciptakan kita bergerak dengan cepat melihat, menyampaikan materi tertulis untuk mencari arti, mendapat informasi penerangan.

  • Membaca dangkal yaitu membaca untuk memperoleh pemahaman yang tidak mendalam dari suatu bacaan.


Sedangkan, membaca ekstensif berdasarkan Indrastuti dkk (2010) yaitu membaca sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan membaca ekstensif yaitu untuk memahami isi bacaan yang penting-penting dengan cepat. Membaca ekstensif sanggup dilakukan dengan cara menyerupai di bawah ini.



  • Mencari topik yang sama dari banyak sekali media.

  • Mengumpulkan beberapa bacaan yang bertopik sama.

  • Membaca sekilas judul bacaan tersebut.

  • Membaca paragraf pertama dan terakhir. Biasanya pada kedua paragraf tersebut mengemukakan dilema utama.

  • Meneliti secara sekilas petunjuk-petunjuk lain mengenai informasi yang dibicarakan dalam bacaan tersebut.


Setelah membaca secara ekstensif teks bacaan, akan ditemukan dilema yang tengah dibahas. Kemudian, langkah selanjutnya yaitu menyimpulkan kesamaan dilema dari kedua bacaan. Adapun cara menyimpulkan kesamaan dilema yaitu sebagai berikut.



  • Mendata dilema tiap-tiap informasi memilih dilema utama tiap-tiap berita.

  • Membandingkan dilema dan menyimpulkan kesamaan dilema tersebut.


Ada dua hal yang bisa dicari dengan membaca ekstensif.



  • Mencari persamaan dan perbedaan informasi dalam beberapa teks bertopik sama.

  • Memecahkan dilema berdasarkan materi lebih dari satu.


Perbedaan


Membaca intensif dan ekstensif termasuk ke dalam membaca pemahaman yakni sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. Meskipun sama-sama termasuk ke dalam membaca pemahaman, keduanya mempunyai beberapa perbedaan, di antaranya sebagai berikut.


ItemMembaca IntensifMembaca Ekstensif
PengertianMembaca intensif merupakan teknik membaca secama. Teknik membaca intensif memerlukan ketelitian dan kecermatan. Dengan ketelitian tersebut, seseorang sanggup memahami isi bacaan dengan benar.Membaca sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.
TujuanPembaca memahami semua hal yang disajikan dalam bacaan.Memahami isi bacaan yang penting-penting dengan cepat.
Cara



  • Membaca dengan cermat setiap kalimat dari awal hingga final bacaan.

  • Mencatat hal-hal yang penting bacaan dan permasalahan yang ada dalam bacaan.

  • Merumuskan dilema yang diperoleh untuk materi diskusi.




  • Mencari topik yang sama dari banyak sekali media.

  • Mengumpulkan beberapa bacaan yang bertopik sama.

  • Membaca sekilas judul bacaan tersebut.

  • Membaca paragraf pertama dan terakhir. Biasanya pada kedua paragraf tersebut mengemukakan dilema utama.

  • Meneliti secara sekilas petunjuk-petunjuk lain mengenai informasi yang dibicarakan dalam bacaan tersebut.
Jenis



  • Membaca telaah isi yaitu membaca dengan penuh ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan untuk menagkap ide-ide yang tersirat dalam isi bacaan. Membaca telaah isi meliputi membaca teliti, membaca kritis, dan membaca ide.

  • Membaca telaah bahasa bertujuan untuk memperbesar daya kata serta menyebarkan kosa kata.

  • Membaca survei yaitu membaca dengan meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita telaah dengan melihat judul yang terdapat dalam buku-buku yang ada hubungannya, kemudian memerikasa atau meneliti denah skema yang bersangkutan.

  • Membaca sekilas yaitu membaca yang menciptakan kita bergerak dengan cepat melihat, menyampaikan materi tertulis untuk mencari arti, mendapat informasi penerangan.

  • Contoh


    Di bawah ini yaitu pola membaca intensif  dan membaca ekstensif yang dikutip dari portal media berita.


    1. Membaca Intensif


    Berikut yaitu pola membaca intensif bertemakan kesehatan yang dikutip dari laman detik.com tanggal 24 April 2019.


    Saling Nyinyir di Medsos Soal Pemilu? Dokter Ingatkan Resiko Gangguan Jiwa


    Kebiasaan membela calon presiden atau calon anggota legislative ketika pemilu nampaknya sudah umum dilakukan. Tapi mulai rem jempol untuk tweet war atau perang komentar di medsos. Hati-hati, bisa meningkatkan resiko gangguan jiwa loh!


    Apalagi kini semakin banyak fenomena saling klaim kemenangan. Menurut praktisi kesehatan jiwa dari RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr I Gusti Rai Wiguna, SpKj, orang yang sering ceriwis di medsos bisa mempunyai kemungkinan mengalami gangguan kajiwaaan loh.


    “Tentu punya. Ketika kita larut dan terobsesi terlalu dalam wacana sesuatu termasuk wacana pilpres, tentu menjadi rentan mengalami gangguan jiwa, contohnya psikosomatis dan gangguan cemas depresi,” jelasnya.


    Apalagi, menelusur pada kasus kasatmata yang ia temui, ternyata ada loh orang-orang yang mengalami gangguan cemas tanggapan hasil pemilu yang tidak sesuai dengan cita-cita para pendukung satria pemilu. Keluhannya beragam, mulai dari susah tidur hingga sakit maag.


    “Setelah pemilu serentak tahun ini ada 5 kasus yang konsultasi ke klinik mengalami gangguan cemas depresi atau psikosomatis dipicu oleh pasca pemilu ada yang tidak berkenan di hati. Mereka umumnya mengalami gangguan tidur, gampang emosi disertai keluhan-keluhan fisik menyerupai pusing dan maag. Konsumsi rokok dan kopi juga meningkat dari biasanya,” tutupnya.



    2. Membaca Ekstensif


    Berikut yaitu pola membaca ekstensif bertemakan Pemilu 2019 yang dikutip dari dua portal media informasi utama di Indonesia yaitu kompas.com dan detik.com.


    a. Contoh 1 – Kompas.com, 24/04/2019


    Bawaslu : PPLN Sydney Harus Laksanakan Pemilu Lanjutan Jika Tidak Ingin Dipidana


    Bawaslu : PPLN Sydney Harus Laksanakan Pemilu Lanjutan Jika Tidak Ingin Dipidana


    Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menyebut, Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (PPLN) Sydney harus melaksanakan rekomendasi pemungutan bunyi lanjutan.


    Baik PPLN maupun Panitia Pengawas (Panwas), dihentikan menolah rekomendasi Bawaslu.


    “PPLN harus melaksanakan rekomendasi Bawaslu. Nggak ada (penolakan rekomendasi Bawaslu), Panwas kita nggak bisa begitu,” kata Bagja di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).


    Bagja mengatakan, jikalau penyelenggara pemilu tidak melaksanakan rekomendasi Bawaslu, maka berpotensi melaksanakan pidana pemilu.


    Ia meminta penyelenggara pemilu untuk berhati-hati dalam mengambil tindakan yang terkait dengan pelaksanaan tahapan pemilu.


    “Pidana itu, hati-hati PPLN di Sydney, kalau tidak mau menjalankan (rekomendasi Bawaslu), pidana,” ujar Bagja.


    Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetapkan untuk tidak melaksanakan pemungutan bunyi lanjutan di Sydney, Australia.


    Keputusan ini diambil berdasarkan akad anatara Panitia Pemilihan Luar Negeri di Sydney.


    “Kalau di Sydney informasi yang kita terima ada akad antara PPLN dan Panwas di Syney untuk tidak perlu melalukan pemungutan bunyi berikutnya (lanjutan), itu sudah ada kesepakatan,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).


    Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan pelaksanaan pemungutan bunyi susulan di Sydney, karena diduga ada pemilih yang belum memakai hak pilihnya Sabtu (13/4/2019).


    Diketahui, PPLN Sydney telah menutup TPS pukul 18.00. Padahal, masih ada pemilih dalam antrean yang belum mencoblos.



    b. Contoh 2 – detik.com, 24/4/2019


    Bawaslu : PPLN Sydney Harus Jalankan Rekomendasi Pencoblosan Susulan


    Bawaslu menegaskan Panilita Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Sydney, Australia, harus menjalankan rekomendasi pencoblosan susulan.


    “PPLN harus melaksanakan rekomendasi Bawaslu,” ujar anggota Bawaslu Rahmat Bagja kepada wartawan di kantornya, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).


    Bawaslu mengingatkan bahaya pidana bagi PPLN yang tidak mematuhi aturan. “Iya, pidana itu. Hati-hati PPLN di Sydney, kalau tidak mau menjalankan pidana,” ujarnya.


    KPU sebelumnya menyebut Panwaslu dan PPLN setuju tidak melaksanakan pemungutan bunyi susulan di Sydney.


    “Kalau di Sydney, informasi yang kita terima ada akad antara PPLN dan Panwas di Sydney untuk tidak perlu melaksanakan pemungutan bunyi berikutnya. Itu sudah ada kesepakatan,” ujar komisioner KPU Wahyu Setiawan, Senin (22/4).


    Kesepakatan tidak ada pemungutan bunyi lanjutan di Sydney, ditegaskan Wahyu, sudah berdasarkan kajian. Tapi Wahy tidak menjelaskan secara terperinci soal kajian yang dimaksud.


    “Jadi kalau kerumunan, kerumunan itu apakah pemilih atau warga yang berkerumun, kan perlu kita dalami juga. Supaya apa? Supaya hak pilih itu betul-betul dipakai oleh orang yang memang berhak,” ujarnya.



    Demikianlah ulasan singkat wacana membaca intensif dan ekstensif. Artikel lain yang sanggup dibaca antara lain jenis-jenis tanda baca, jenis jenis kalimat, jenis-jenis paragraf, jenis-jenis karangan, jenis-jenis kata, tata cara memenggal kata dasar, contoh pemenggalan kata dasar dalam kalimat, tata cara penulisan gelar, tata cara penulisan kata turunan, penulisan kata dasar dan turunan yang benar, contoh penggunaan tanda baca, penggunaan tanda titik koma, penggunaan tanda garis miring, dan contoh penggunaan tanda baca penyingkat. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



    Sumber https://dosenbahasa.com