Monday, July 9, 2018

√ Rujukan Gagasan Utama Dalam Paragraf Pengertiannya

Contoh Gagasan Utama dalam Paragraf & Pengertiannya – Gagasan utama atau ilham pokok ialah sebuah dasar peryataan yang menjadi inti utama dalam sebuah wacana atau paragraf. Gagasan utama terdapat pada kalimat utama dalam suatu paragraf. Gagasa utama letaknya bisa berada di awal paragraf (deduktif), di simpulan paragraf (induktif), dan bisa juga berada di awal serta di simpulan paragraf (campuran).


a. Contoh Gagasan Utama di Awal Paragraf (Deduktif) :


Memancing bukan hanya kasus soal melempar umpan dan mendapat ikan. Dalam memancing di dalamnya terdapat keasyikan tersendiri yang tidak sanggup digambarkan dengan kata-kata. Jika hanya ingin mendapat ikan banyak, anda hanya perlu memakai alat khusus menyerupai jala ataupun pukat. Namun lagi-lagi memancing bukan hanya kasus seberapa banyak anda mendapat ikan. Dalam memancing terdapat acara melatih kesabaran. Selain itu juga sensasi asyiknya memancing sanggup terasa saat umpan telah dimakan oleh ikan. Setelah itu kita seolah bertarung dengan ikan tersebut. Apakah kita yang akan menang dengan keberhasilan menangkapnya, ataukan ikan tersebut yang akan menang dengan berhasil lolosnya ia. Semua itu hanya sanggup dirasakan oleh penghobi memancing.


Penjelasan :


Paragraf di atas mempunyai gagasan utama di awal paragraf yakni yang terkandung dalam kalimat “Memancing bukan hanya kasus soal melempar umpan dan mendapat ikan.” Kalimat utama tersebut di dalamnya terkandung gagasan “dalam kegiatan memancing mempunyai filosofi dan nilai seni tersendiri bukan hanya duduk kasus tangkap ikan semata.”


Coba perhatikan kembali paragraf deduktif berikut :


Pemerintah mewacanakan akan menaikkan harga rokok menjadi seharga 50 ribu per bungkusnya. Harapannya biar para perokok berpikir ulang untuk membeli sebungkus rokok dengan harga semahal itu. Kebijakan tersebut terdengar mempunyai efek yang baik bagi pembenahan kesehatan dan lain sebagainya. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ternyata ada efek lainnya yang tak kalah serius dari hanya sekedar mengurangi konsumsi rokok warga masyarakat Indonesia. Banyak kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya dalam industri kepulan asap ini yang akan mendadak menjadi pengangguran jawaban dari kebijakan tersebut. Dimulai dari karyawan, buruh, dan petani tembakau yang akan terkena pribadi efek dari rencana kebijakan tersebut. Maka wacana kenaikan harga rokok menjadi 50 ribu hendaknya perlu dikaji ulang mengenai efek sosial yang akan terjadi.


Penjelasan :


Gagasan utama pada paragraf tersebut terletak pada kalimat utama “Maka wacana kenaikan harga rokok menjadi 50 ribu hendaknya perlu dikaji ulang mengenai efek sosial yang akan terjadi”. Gagasan utama yang termuat dalam kalimat utama tersebut ialah “perlu adanya kajian ulang mengenai wacana kebijakan pemerintah tersebut sehingga tak menyengsarakan nasib para pekerja yang terlibat dalam industri tersebut.”




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


b. Contoh Gagasan Utama di Akhir Paragraf (Induktif)


Cantik yang bergotong-royong bukanlah dilihat dari wajah yang cerah dan mempesona. Cantik juga bukan duduk kasus hidung mancung dan bermata indah. Bukan pula kasus berbulu mata lentik dan berbibir tipis. Bukan juga tinggi semampai dan langsing. Bukan pula bertubuh sintal dan menggoda. Apalagi kecantikan menipu hasil dari olahan tangan insan yang dinamakan operasi plastik. Sungguh bukan itu makna manis sesungguhnya. Wanita yang manis pada hakikatnya yaitu perempuan solehah, cerdas, dan mempunyai akhlakul karimah.


Penjelasan :


Paragraf tersebut mempunyai gagasan utama yang terletak di simpulan paragraf pada kalimat utama “Wanita yang manis pada hakikatnya yaitu perempuan solehah, cerdas, dan mempunyai akhlakul karimah.” Dalam kalimat tersebut gagasan utamanya ialah “kecantikan yang sesungguhnya yang tak akan pudar ada pada perempuan yang manis hati, akhlak, dan kesholihahannya.”


c. Contoh Gagasan Utama di awal dan simpulan paragraf (Campuran)


Pekerjaan yang baik bukan semata-mata yang bergaji besar dan prestisius. Dikalangan masyarakat banyak yang beropini bahwa mempunyai pekerjaan yang prestis dan bergaji besar yaitu satu-satunya jalan untuk menuju kebahagiaan. Hal tersebut belum tentu benar adanya. Banyak orang-orang yang mempunyai honor di atas pendapatan masyarakat Indonesia pada umumnya, tapi kehidupannya tidak bahagia. Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan pekerjaan yang bisa menaikkan status sosial dan martabat diri sendiri. Padahal hal tersebut sangatlah keliru. Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan minat, keahlian, dan yang anda sukai. Agar anda bisa menikmati pekerjaan anda dengan rasa bahagia. Sehingga rasa lelah saat bekerja hanya ada pada tingkatan fisik tidak hingga pada lelah dalam berpikir. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa bekerja dengan profesi yang kita sukai yaitu rezeki yang tak ternilai. Pekerjaan yang baik yaitu pekerjaan yang bisa kita nikmati.


Penjelasan :


Gagasan utama pada paragraf adonan di atas terdapat dalam kalimat utama awal paragraf “Pekerjaan yang baik bukan semata-mata yang bergaji besar dan prestisius.” Kalimat utama tersebut di dalamnya mempunyai gagasan inti bahwa “pekerjaan yang menghasilkan banyak uang dan prestis bukanlah definisi yang sempurna untuk pekerjaan yang baik.” Selanjutnya kalimat penjelas dalam paragraf memaparkan perihal uraian gagasan utama tersebut. Berikutnya di simpulan paragraf, gagasan utama diperkuat oleh kalimat utama kedua yang terdapat pada kalimat “Pekerjaan yang baik yaitu pekerjaan yang bisa kita nikmati”. Kalimat utama di simpulan paragraf tersebut juga mempunyai gagasan utama yakni “profesi yang bisa kita nikmati yaitu pekerjaan yang menciptakan kita senang saat kita mengerjakannya.”


Baca Juga:



  1. Pola Pengembangan Paragraf & Penjelasannya

  2. 5 Contoh Paragraf Akibat Sebab & Pengertiannya

  3. Definisi & Contoh Kalimat SPOK dalam Bahasa Indonesia



Sumber https://ruangseni.com