Cerita merupakan suatu karangan yang berisi kisah suatu tokoh, entah itu fiktif atau nyata. Pada zaman dahulu, dongeng biasanya disampaikan secara lisan, baik itu didongengkan dari lisan ke mulut, maupun didongengkan dengan cara disenandungkan atau diiringi musik tertentu. Semakin berkembangnya zaman, dongeng sekarang tak hanya dilisankan saja. Namun, sekarang dongeng bisa diabadikan melalui tulisan, baik yang termaktub di buku, blog, maupun media lainnya.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa pola sebuah dongeng yang akan ditampilkan secara singkat di artikel kali ini, di mana dongeng yang ditampilkan ini tidak lebih panjang daripada dongeng cerpen atau novel yang panjangnya hingga berhalaman-halaman. Adapun pola dongeng singkat tersebut yakni sebagai berikut ini!
Kisah ihwal Rusa, Tapir, dan Suatu Hutan yang Dihuni oleh Banyak Pepohonan
Di suatu hutan yang dihuni oleh banyak pepohonan, hidup seekor anak rusa yang hidup sendirian di hutan ini. Sebelumnya, rusa ini pernah hidup beramai-ramai bersama dengan orangtua, kerabat dan handai taulannya di suatu hutan yang lain. Sayangnya, semua kerabat si anak rusa tersebut telah menemui ajalnya lewat tembakan dan sayatan pisau para pemburu yang mengincar tanduk mereka. Beruntuk si anak rusa sempat berlari ke hutan berpenghuni pohon ini walaupun agak ringkih. Dengan berlinangan air mata, beliau melarikan diri dari suatu hutan yang lain tersebut menuju hutan yang sekarang tengah beliau singgahi.
Tak ada binatang lain di sini, selain si anak rusa itu saja. Karena tak ada teman, si anak rusa ini hanya makan, tidur, dan bermain-main sendiri saja di hutan ini. Jika sedang jenuh, biasanya beliau akan mengajak pepohonan di hutan ini untuk berbincang. Sayang, pepohon di hutan ini hanya bisa menumbuhkan bunga, daun, dan bunga saja tanpa berucap sepatah kata pun. Sia-sia memang mengajak pepohonan berbincang. Namun, apa daya, hanya itu yang bisa dilakukan si anak rusa tersebut.
Saat si anak rusa tengah bersandar di sebuah pohon, tiba-tiba muncul seekor binatang yang hidungnya bergerak ke sana ke mari dan bentuknya nyaris ibarat mirip belalai gajah dan hidung trenggiling. Hewan tersebut yakni tapir. Si tapir ini rupanya tengah mencari dedaunan yang merupakan makanan pokoknya. Dan, ya, si tapir berhasil menemukan apa yang dicari sekaligus menemukan seekor rusa yang bersandar di seuah pohon dengan penuh kelesuan.
Singkat cerita, kedua binatang ini pun berkenalan. Dan sesudah keduanya berkenalan, karenanya diketahui bahwa si tapir memiliki nasib yang sama dengan si anak rusa; sama-sama lari dari daerah tinggal asalnya untuk menghindar dari para pemburu yang mengincar mereka. Kesamaan nasib menciptakan keduanya pun semakin dekat dan menciptakan bertekad untuk menimbulkan hutan yang mereka huni dikala ini sebagai rumah bagi hewan-hewan lain yang senasib dengan mereka, ibarat harimau jawa, rajawali, trenggiling, babi rusa, dan lain sebagainya.
Demikianlah pola dongeng singkat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai dongeng maupun bahasa Indonesia.
Jika pembaca ingin menambah wawasan ihwal cerita, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh dongeng cerpen, contoh dongeng novel, contoh dongeng cerpen dan novel, alur cerita, jenis-jenis alur cerita, tahapan dalam alur cerita, dan contoh alur dongeng dalam cerpen. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com