Salah satu di antara jenis-jenis paragraf menurut posisi kalimatnya yaitu paragraf campuran. Paragraf ini merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di final paragraf tersebut. Paragraf ini juga dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara paragraf induktif dan paragraf deduktif.
Paragraf adonan sendiri dapat diubah ke dalam bentuk paragraf lain, yaitu paragraf induktif. Adapun cara mengubah paragraf ini ke bentuk yang lebih induktif yaitu dengan menghilangkan kalimat utama di awal paragraf campuran.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa tumpuan paragraf adonan yang diubah menjadi paragraf induktif. Adapun contoh-contoh tersebut dapat disimak sebagaimana berikut ini!
Contoh 1:
Masih dalam bentuk paragraf campuran:
Dewasa ini, aktivitas berguru mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruang kelas. Kini, proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara bertatap muka di depan monitor atau secara daring. Dengan sistem ini, para siswa dan juga guru tak perlu repot-repot pergi ke sekolah untuk melaksanakan aktivitas berguru mengajar. Mereka hanya perlu menyediakan koneksi internet dan layar monitor komputer di daerah tinggal mereka untuk memulai proses berguru mengajar. Kemudahan berguru dengan sistem daring menciptakan kita menyimpulkan bahwa sekarang aktivitas berguru mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruangan kelas.
Setelah dibuat menjadi paragraf induktif:
Proses pembelajaran ketika ini dapat dilakukan dengan cara betatap muka di depan monitor atau secara daring. Dengan sistem ini, para siswq dan juga guru tak perlu repot-repot pergi ke sekolah untuk melaksanakan aktivitas berguru mengajar. Mereka hanya perlu menyediakan koneksi internet dan layar monitor komputer di daerah tinggal mereka untuk memulai proses berguru mengajar. Kemudahan berguru dengan sistem daring menciptakan kita menyimpulkan bahwa sekarang aktivitas berguru mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruangan kelas.
Contoh 2:
Masih dalam bentuk paragraf campuran:
Protein yang dikandung oleh tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah peneliian yang menyatakan bahwa kandungan protein pada tempe sebesar 15, 4 gram, dan tahu sebesar 10 gram saja. Banyaknya kandungan protein pada tempe sendiri disebabkan lantaran olahan dari kacang kedelai ini dibuat dengan cara yang sederhana. Tempe dibuat hanya dengan cara mencuci kacang kedelai dan mencampurkannya dengan ragi. Hal ini berbeda dengan tahu yang harus melewati sejumlah tahap, mulai dari tahap pencucian, penyaringan, sampai pencampuran sari pati kedelai dengan biang. Itulah sebabnya, mengapa kantungan protein pada tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu.
Setelah diubah menjadi paragraf induktif:
Menurut penelitian, kandungan protein pada tempe yaitu sebesar 15, 4 gram, sementara tahu sebesar 10 gram. Banyaknya kandungan protein pada tempe sendiri disebabkan lantaran olahan dari kacang kedelai ini dibuat dengan cara yang sederhana. Tempe dibuat hanya dengan cara mencuci kacang kedelai dan mencampurkannya dengan ragi. Hal ini berbeda dengan tahu yang harus melewati sejumlah tahap, mulai dari tahap pencucian, penyaringan, sampai pencampuran sari pati kedelai dengan biang. Itulah sebabnya, mengapa kantungan protein pada tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu.
Demikianlah beberapa tumpuan paragraf adonan menjadi paragraf induktif dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal paragraf, maka pembaca dapat membuka artikel contoh jenis-jenis paragraf menurut posisi kalimatnya, contoh paragraf induktif menjadi deduktif, dan contoh paragraf deduktif menjadi induktif. sekian dan terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com