Puisi gres merupakan puisi yang tumbuh dan berkembang di kala sastra barat menghipnotis kesusasteraan kita. Berdasarkan bentuknya, puisi gres terbagi ke dalam beberapa macam, di mana macam-macam puisi gres menurut bentuknya tersebut antara lain: distikon, terzina, quatrain, quint, sektet, septima, oktaf atau stanza, dan juga soneta.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa pola ke semua macam puisi gres menurut bentuknya tersebut. Adapun beberapa pola tersebut yakni sebagai berikut ini!
Tak akan lagi kumerana
Selama asa masih ada
Dan tiada lagi ada nestapa
Dan tiada lagi ada derita
Selama tenang ada di dada
Dan siang pun ‘kan segera berlalu
Lazuardi pun bermetamorfosis jingga
Dan keringat pun telah membatu
Mengerak jadi daki di raga
Dan saya masih bertanya
Tentang arah dari angin ini
Ke utarakah? Selatankah?
Atau bahkan barat daya?
Ah, ke mana pun dia menuju, saya akan menujunya
Dan saya pun ‘kan meranggas
Dalam hening sunyi tak terbatas
Dan saya pun ‘kan meluruh
Dalam masbodoh yang menipiskan suhu tubuh
Dan saya pun ‘kan berdiri lagi
Dalam malam yang bergegas menuju pagi
Dalam luka yang menganga
Kau masih ada dan bersarang
Akankah pergi?
Musykil, kamu masih saja menghantui?
Atau, saya yang pergi?
Musykil, luka nganga ini milikku jua.
Hai, kau, ajari saya cara mengusirmu.
G. Contoh Puisi Oktaf atau Stanza
Dalam renjana yang membara
Terselip rencana yang tertata
Akankah tercipta?
Semoga saja
Selama percaya
Membara asa
Merintang coba
Dan berserah pada Sang Maha
1. Contoh Puisi Soneta Berpola 4-4-3-3
Dan kauterbangun di pagi
Meretas hari
Dengan daya yang telah terisi
Dari lelap sepanjang malam hari
Dan kehidupan yang paling menjemukan
Adalah ketika kamu terjebak
Dalam waktu yang mengekang
Menentukan setiap pundi-pundi uangmu
Apakah kamu menikmati semua ini?
Atau ingin berlepas diri?
Mana yang kamu pilih?
Dan manakah yang hendak kamu pilih?
Sekali lagi, manakah yang akan kamu pilih?
Dan pikiranmu pun masih mengabu
2. Contoh Puisi Soneta Berpola 4-4-4-2
Masih ku menatap almanak
Menebang tiap tanggal di dalamnya
Sembari terus saja bertanya
kapan waktunya tiba
Masih kutentukan sebuah nama
Di antara nama-nama
Kota yang menjadi rantauanku
apakah ini kotanya?
Almanak telah jadi tanah yang retak
Dan sebuah nama kota muncullah sudah
banyakkah onak di kota sana?
mampukah saya laluinya?
Ikat pinggang pun kukencangkan
Langkah kaki pun kumantapkan
3. Contoh Puisi Soneta Berpola 1 Bait 14 Baris
Ranting dan daun ‘kan berpisah
Karena daun ‘kan terhempas
Oleh angin malam dari timur
Yang membawanya menuju barat
Yang memisahkannya dengan
Ranting pohon yang setia
Menjadi daerah baginya
Bertumbuh dan menghijau
Dan sekarang keduanya terpisahkan
Oleh angin dan juga jarak
Ranting pun hanya berpasrah
Sembari mengharap daun yang baru
Bertumbuh dari raganya itu
Di waktu lain yang datang nanti
Demikianlah beberapa pola macam-macam puisi gres menurut bentuknya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi pada khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula bila terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com