Wednesday, October 31, 2018

√ 6 Referensi Paragraf Silogisme Hipotektik Dalam Bahasa Indonesia

Salah satu diantara jenis-jenis paragraf yaitu paragraf silogisme. Paragraf silogisme merupakan paragraf yang berisi kesimpulan (K) dari premis umum (PU) dan juga premis khusus (PK). Paragraf ini sendiri terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, di mana salah satu jenisnya yaitu paragraf silogisme hipotektik. Paragraf ini merupakan paragraf silogisme yang premis umumnya berupa kalimat pengandaian yang didepannya sering diawali dengan kata jika atau bila.


Untuk mengetahui menyerupai apa bentuk dari paragraf ini, berikut akan ditampilkan beberapa pola di antaranya. Adapun beberapa contoh paragraf silogisme hipotektik tersebut dapat disimak di bawah ini!


Contoh 1: 


Polanya:


PU: jikalau saya kaya nanti, maka akan kusumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.

PK: saya kini sudah kaya.

K: saya akan menyumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.


Paragrafnya:


Suatu hari, saya pernah berjanji bahwa jikalau saya kaya nanti, maka akan kusumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan. Kini, saya sudah terbilang orang yang kaya. Jadi, hari ini saya akan menyumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.


Contoh 2: 


Polanya


PU: bila sore nanti tidak hujan, saya akan pergi ke toko buku.

PK: sore ini tidak hujan.

K: saya akan pergi ke toko buku.


Kalimatnya:


Sebelumnya, saya berniat pada diriku, bahwa bila sore nanti tidak hujan, saya akan pergi ke toko buku. Kebetulan, sore ini sedang tidak hujan. Jadi, sore ini saya akan eksklusif pergi ke toko buku.


Contoh 3:


Polanya:


PU: jikalau saya bertemu dengannya, saya akan mengembalikan buku ini padanya.

PK: saya tak kunjung bertemu dengannya.

K: saya tidak jadi mengembalikan buku ini.


Paragrafnya:


Hari ini saya akan mengembalikan buku ini padanya jikalau saya bertemu dengannya. Sayangnya, saya tak kunjung bertemu dengannya. Aku pun hasilnya tidak jadi mengembalikan buku ini padanya.


Contoh 4:


Polanya:


PU: jikalau saya memenangi lomba ini, maka saya akan mentraktir teman-temanku.

PK: saya tidak memenangi lomba ini.

K: saya tidak jadi mentraktir teman-temanku.


Paragrafnya:


Sebelum mengikuti lomba, saya sempat bernazar kepada teman-temanku bahwa saya akan mentraktir mereka jikalau saya memenangi lomba ini. Sayangnya, saya malah tidak memenangi lomba ini. Akhirnya, saya pun tak jadi mentraktir teman-temanku.


Contoh 5:


Polanya:


PU: Bila hari ini hujan, maka awan akan mendung.

PK: awan tidak mendung.

K: hari ini tidak hujan.


Paragrafnya:


Bila hari ini hujan, maka awan niscaya akan menjadi mendung. Namun, sejauh yang saya lihat, awan hari ini tidak mendung juga. Itu berarti hari ini niscaya tidak akan terjadi hujan.


Contoh 6:


Polanya:


PU: jikalau piknik kita hari ini jadi, niscaya Ale akan menghubungi kita.

PK: Ale tidak menghubungi kita.

K: piknik kita hari ini tidak jadi.


Paragrafnya:


Kemarin, Ale berpesan kepadaku, jikalau piknik kita hari ini jadi, Ale niscaya akan menghubungi kita. Tetapi, hari ini Ale tidak menghubungi kita sama sekali. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa piknik kita hari ini tidak jadi.


Demikianlah beberapa pola paragraf hipotektik dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa acuan soal paragraf silogisme dan paragraf lainnya, maka pembaca dapat membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh paragraf silogisme kategorial; perbedaan paragraf induktif dan deduktif; contoh paragraf induktif dan deduktif; perbedaan paragraf adonan dan ineratif; serta artikel contoh paragraf ineratif dan campuran. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.



Sumber https://dosenbahasa.com