Thursday, November 1, 2018

√ 5 Teladan Paragraf Silogisme Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui sperti apa pengertian paragraf silogisme. Adapun pengertian dari paragraf silogisme sendiri merupakan paragraf yang berisi penarikan kesimpulan dari dua buah premis atau pernyataan. Paragraf ini biasanya isusun dengan rumus PU + PK = K, di mana PU ialah Premis Utama; PK ialah Premis Khusus,; dan K ialah kesimpulan. Untuk mengetahui speerti apa bentuk paragraf ini, maka di artikel kali ini akan ditampilkan beberapa pola dari jenis paragraf ini. Adapun contoh-contoh tersebut ialah sebagai berikut!


Contoh 1:


Polanya:


PU: Semua binatang perlu makan

PK: kucing merupakan hewan

K: kucing perlu makan


Paragrafnya:


Semua binatang perlu makan. Sebab, tanpa makan, maka binatang tidak akan punya tenaga dan mati. Kucing ialah salah satu binatang yang ada di muka bumi. Kucing memerlukan makan untuk menambah tenaga mereka, sehingga kucing sangat memerlukan makan.


Contoh 2:


Polanya:


PU: Laras akan membeli gaun atau batik.

PK: Laras membeli batik.

K: Laras tidak jadi membeli gaun.


Paragrafnya:


Suatu hari, Laras berjalan-jalan ke mal untuk berbelanja. Rencananya, Laras akan membeli gaun atau batik yang diincarnya semenjak lama. Saat hingga di toko baju yang ada di mal, Laras melihat sebuah gaun yang menarik hatinya. Sempat ingin membeli gaun tersebut, namun hal itu beliau urungkan. Sebab, harga gaun itu terlalu mahal baginya. Akhirnya, beliau pun memutuskan untuk membeli batik saja. Dengan demikian, niat Laras untuk membeli gaun pun telah beliau urungkan.


Contoh 3:


Polanya:


PU: beliau orang baik atau jahat

PK: ternyata beliau baik

K: beliau bukan orang jahat


Paragrafnya:


Aku masih belum sanggup menyimpulkan apakah beliau orang baik atau jahat. Dibilang baik, tetapi kelakukannya terkadang membuatku nyaris celaka. Dibilang jahat, tapi beliau sudah menolongku berkali-kali. Akhirnya, saya pun mencoba menyidik siapa dari dari orang-orang terdekatnya. dari semua orangorang terdekatnya itu, mereka semua berkata bahwa beliau bekerjsama ialah orang yang baik, hanya saja adakala beliau suka bertindak ceroboh yang menciptakan orang-orang di sekitarnya celaka. Dari situ saya pun memutuskan bahwa beliau bukan orang jahat, melainkan hanya orang baik yang suka bertindak ceroboh.


Contoh 4:


Polanya:


PU: bila saya rangking satu, ibu akan memberiku hadiah.

PK: saya rangking satu.

K: saya menerima hadiah dari ibu.


Paragrafnya:


Sebelum rapor kenaikan kelas dibagikan, ibu pernah berjanji bahwa bila saya rangking satu, maka ibu akan memberikanku hadiah. Saat pembagian rapor kemarin, saya ternyata menerima rangking satu. Itu artinya, sebentar lagi saya akan menerima hadiah dari ibuku.


Contoh 5:


Polanya:


PU: bila saya bertemu dengannya, saya akan memberikan salammu padanya.

PK: saya tak bertemu dengannya.

K: salammu tak kusampaikan.


Paragrafnya:


Aku masih ingat janjiku kepadamu waktu itu, yaitu: bila saya bertemu dengannya, saya akan memberikan salammu padanya. Sayangnya, saya tak bertemu dengannya beberapa hari terakhir. Karena itulah, salammu tak sanggup kusampaikan padanya.


Demikianlah beberap pola paragraf silogisme dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal pola paragraf lainnya, maka pembaca sanggup membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh paragraf induktif perihal sekolah; contoh paragraf deskripsi perihal ekonomi; contoh paragraf deduktif perihal lingkungan; contoh paragraf induktif dan deduktif; contoh paragraf ineratif dan campuran; serta contoh paragraf analogi perihal cinta. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.



Sumber https://dosenbahasa.com