Friday, November 30, 2018

√ Pengertian Pengkodean Berdasarkan Jogiyanto (2005A:384)

Dibawah ini yakni Pengertian Pengkodean Menurut Jogiyanto (2005a:384), pada bukunya yang berjudul "Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset". Berikut kutipannya ;

Menurut Jogiyanto (2005a:384) “Pengkodean yakni suatu susunan angka (digit), karakter dan karakter-karakter khusus yang sanggup dirancang dalam bentuk kode.” Kode dipakai untuk tujuan mengklasifikasikan data, dimasukkan data kedalam komputer adan untuk mengambil majemuk informasi. Kode sanggup berupa angka, huruf, dan karakter khusus. Ada beberapa macam tipe isyarat antara lain: 

1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code) Dibuat dengan tujuan biar gampang diingat. Kode ini dibentuk dengan dasar akronim atau mengambil sebagian karakter dari item yang dipilih. 
Contoh: Kode “L” untuk mewakili laki-laki, dan isyarat “P” untuk wanita akan gampang diingat. 

2. Kode Urut (Sequential Code) Disebut dengan isyarat seri (serial code) yang merupakan isyarat nilai urut antara satu isyarat dengan isyarat berikutnya. 
Contoh: 
001 : Kas 
002 : Piutang

3. Kode Blok (Block Code) Mengklasifikasikan sistem kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu pembagian terstruktur mengenai tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Contoh: 
Kelompok     Nomor Kode 
 Harta               100-199 
Utang               200-299 
Modal               300-399 
Pendapatan       400-499 
Beban              500-599 

4. Kode Grup (Group Code) Kode grup merupakan isyarat menurut field-field dan tiap-tiap isyarat memiliki arti. Kalau anda mengamati buku-buku teks, maka akan terlihat suatu isyarat yang disebut dengan ISBN (International Standard Book Number) yang terdiri dari 10 digit terbagi dalam 4 field. ISBN merupakan isyarat grup yang masing-masing field memiliki arti tertentu. 
Contoh: 
9971-5-0210-1 9971      : ISBN untuk wilayah Singapura 
       5                              : Penerbit Dunia Ilmiah
     0210                          : Kode Buku 
       1                              : No. Identifikasi

5. Kode Desimal (Decimal Code) Mengklasifikasikan isyarat atas dasar 10 unit angka desimal yang dimulai dari angka 0 hingga dengan angka 9, atau dari angka 100 hingga dengan angka 99 tergantung dari banyaknya kelompok. 
Contoh : 
00   : Aktiva Lancar 00
100 : Kas 




Berikut beberapa petunjuk pembuatan struktur isyarat yang baik, antara lain:

a. Harus gampang diingat Agar isyarat gampang diingat, maka sanggup dilakukan dengan cara menghubungkan isyarat tersebut dalam objek yang mewakili dengan kodenya. 
b. Harus unik Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada isyarat yang kembar. 
c. Harus Fleksibel Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item gres sanggup diwakili oleh kode. 
d. Harus efisien Kode harus sependek mungkin, supaya gampang diingat dan juga akan efisien jikalau direkam atau disimpan didalam komputer. 
e. Harus konsisten Kode harus konsisten dengan isyarat yang telah digunakan.

f. Harus di standarisasi Kode harus di standarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standard akan menimbulkan kebingungan, salah pengertian dan cenderung sanggup terjadi kesalahan pemakai begitu juga dengan yang memakai isyarat tersebut. 
g. Hindari spasi Spasi didalam isyarat sebaiknya dihindari, alasannya sanggup mengakibatkan kesalahan di dalam penggunaannya. 
h. Hindari karakter yang seolah-olah Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan suara pengucapannya sebaiknya tidak dipakai dalam kode.

DAFTAR PUSTAKA :
Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset

Sumber http://www.hendrisetiawan.com