Friday, January 18, 2019

√ 20 Pola Kata Serapan Dari Bahasa Sansekerta Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh kata serapan dari bahasa Arab dan contoh kata serapan bahasa Inggris. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan pola kata serapan, di mana kata serapan yang ditampilkan berasal dari bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta sendiri merupakan bahasa aneh yang berkembang di Indonesia, selain bahasa Arab, dan Belanda. Adapun beberapa pola kata serapan dari bahasa Sansekerta sendiri yaitu menyerupai berikut ini!



  1. Aneka macam makanan ringan anggun tradisional dijajakan di toko makanan ringan anggun itu.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: aneka.

    • Artinya: bermacam-macam.



  2. Bintang-bintang tengah menghias angkasa malam ini.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: angkasa.

    • Artinya: langit.



  3. Hubungan asmara mereka keduanya harus kandas di tengah jalan.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: asmara.

    • Artinya: cinta.



  4. Kakek itu merupakan seorang yang cendekia.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: cendekia.

    • Artinya: cerdas.



  5. Para politisi dikala ini lebih sering memperlihatkan citra diri dibanding fokus bekerja untuk negeri.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: citra.

    • Artinya: gambar.



  6. Dahaga di tenggorokan ini makin usang makin terasa.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: dahaga.

    • Artinya: haus.



  7. Almarhum Didi Petet mulai dikenal di jagat perfilman sehabis tampil apik berperan sebagai Emon di film Catatan si Boy.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: jagat.

    • Artinya: dunia.



  8. Matahari pun bersinar menerangi jagat raya.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: jagat raya.

    • Artinya: alam semesta.



  9. Banyak pihak yang berharap biar tim nasional kita sanggup berjaya di benua Asia.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: jaya.

    • Artinya: sukses; menang.



  10. Di kala siang hari, sinar matahari begitu terik sekali.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: kala.

    • Artinya: waktu.



  11. Tatapan matanya begitu teduh laksana pohon rindang yang meneduhkan.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: laksana.

    • Artinya: bagaikan; seperti.



  12. Perusahaan itu sekarang telah resmi menjadi mitra perusahaan kami.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: mitra.

    • Artinya: teman.



  13. Entah mengapa, ragaku ini begitu sakit.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: raga.

    • Artinya: badan.



  14. Dia dikenal sebagai sosok yang bersahaja.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: sahaja.

    • Artinya: sederhana.



  15. Frekuensi publik media semestinya jangan hingga dijadikan wahana bagi para politisi yang oportunis.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: wahana.

    • Artinya: tepat; kendaraan.



  16. Kita harus waspada terhadap tindak kejahatan yang sering terajdi di dalam kendaraan umum.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: waspada.

    • Artinya: hati-hati; wawas.



  17. Kini, Chandra tinggal di wisma khusus para tentara.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: wisma.

    • Artinya: rumah.



  18. Sudah sewindu Wisnu tinggal di Yogyakarta.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: windu.

    • Artinya: delapan tahun.



  19. Untuk melihat tubuh semut itu dalam ukuran besar, maka kita harus menggunakan suryakanta untuk melihat semut tersebut.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: suryakanta.

    • Artinya: beling pembesar.



  20. Sang surya pun telah terbenam ke peraduannya.

    • Kata serapan bahasa Sansekerta: surya.

    • Artinya: matahari.




Demikianlah beberapa pola kata serapan dari bahasa Sansekerta dalam kalimat bahasa Indonesia. Untuk menambah rujukan soal kata serapan dan jenis kata lainnya, pembaca bisa membuka artikel Jenis-jenis kata serapan, contoh kata serapan dalam kalimat, contoh penggunaan kata serapan, contoh kata baku dan serapan, serta artikel contoh kata baku dalam kalimat. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai kata serapan pada khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya.



Sumber https://dosenbahasa.com