Akronim merupakan sebuah kependekan yang terbentuk dari penggabungan kata awal atau suku kata yang lalu menjadi suatu hal yang wajar. Dari definisi tersebut, kita bisa mengetahui bahwa abreviasi bisa dibuat dari penggabungan abjad awal kata-kata yang hendak diakronimkan atau dari penggabungan suku kata tiap kata yang hendak diakronimkan. Untuk cara pertama–menggabungkan abjad awal–sudah dicontohkan dalam artikel contoh abreviasi abjad awal tiap kata. Untuk cara kedua, yaitu penggabungan suku kata, akan ditampilkan beberapa misalnya di artikel kali ini. Adapun contoh-contoh tersebut ialah sebagai berikut ini!
1. Allysa sekarang berkuliah di Unpad.
Pada kalimat di atas, terdapat kata Unpad yang merupakan abreviasi pada kalimat tersebut. Akronim Unpad sendiri terbentuk dari un dan pad yang merupakan dua suku kata yang berasal dari frasa Universitas Padjadjaran.
2. Annisa resmi diterima di Itenas.
Pada kalimat di atas, terdapat kata Itenas yang merupakan abreviasi pada kalimat tersebut. Akronim tersebut terbentuk dari Institut Teknologi Nasional yang diambil suku kata awalnya (I, te, dan nas)
3. Bu Zakiah sudah usang bekerja di Depag.
Kata Depag pada kalimat di atas merupakan abreviasi yang terbentuk dari dua suku kata awal yang ada di dalam Depatemen Agama. Adapun suku kata yang diambil dari dua kata itu sendiri adalah de dan pag.
4. Kemendikbud telah merilis Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Daring.
Kata Kemendikbud pada kalimat di atas merupakan sebuah abreviasi yang terbentuk dari gabungan suku kata yang membentuknya. Adapun suku kata pembentuk abreviasi ini adalah Ke, men, dik, dan bud yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Budaya.
5. Sebelum berkuliah di UI, Zaenal sempat mengambil D3 di Ikopin.
Ikopin pada kalimat di atas merupakan abreviasi yang terbentuk dari penggabungan suku kata dari kata-kata pembentuknya. Adapun suku kata pembentuk abreviasi tersebut adalah I, kop, dan in yang berasal dari Institut Koperasi Indonesia.
6. Bambang Pamungkas merupakan legenda Persija dan tim nasional Indonesia
Akronim yang ada pada kalimat di atas adalah Persija. Akronim tersebut terbentuk dari suku kata Per, s, i, dan ja yang berasal dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta.
7. Ayah Jani merupakan salah satu petinggi di Polri.
Kata yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan abreviasi yang terbentuk dari penggabungan suku kata dari kata-kata yang membentuknya. Adapun kata-kata yang membentuk abreviasi tersebut adalah Kepolisian Republik Indonesia yang masing-masing diambil suku kata awalnya.
8. Sebelum membela Persib, Michael Essien sempat membela beberapa tim papan atas Eropa, ibarat Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan.
Akronim yang ada pada kalimat di atas ialah kata Persib. Akronim tersebut terbentuk dari Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung yang masing-masing diambil suku kata awalnya.
Demikianlah beberapa pola abreviasi gabungan suku kata dalam bahasa Indonesia. Jika ingin menambah tumpuan soal abreviasi atau singkatan, pembaca bisa membuka artikel perbedaan abreviasi dan singkatan beserta contohnya, jenis-jenis akronim, contoh kalimat akronim, cara penulisan akronim, contoh abreviasi campuran, dan tata cara penulisan singkatan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai abreviasi pada khususnya, maupun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula segala salah penulisan dan klarifikasi yang ada dalam artikel ini. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com