Sunday, February 3, 2019

√ 22 Pola Konjungsi Koordinatif Perlawanan Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa pola dari beberapa jenis konjungsi koordinatif dalam kalimat di beberapa artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh konjungsi koordinatif penambahan, contoh konjungsi koordinatif pendampingan, dan contoh konjungsi koordinatif pemilihan. Artikel ini pun juga akan menampilkan pola kalimat dari salah satu jenis konjungsi  koordinatif, yaitu konjungsi koordinatif perlawanan. Menurut laman id.wikipedia.org, konjungsi ini biasanya berbentuk kata tetapi atau melainkan. Adapun contoh-contoh dari konjungsi ini sendiri yakni sebagai berikut ini!



  1. Aku bekerjsama ingin mengikuti lomba tersebut, tetapi tidak jadi alasannya yakni satu dan lain hal.

  2. Pak Burhan bukanlah ayah dari Andini, melainkan kakak dari ayahnya Andini.

  3. Dia memang anak yang cerdas, tetapi kecerdasannya itu tertutupi oleh sifat aib yang ada pada dirinya.

  4. Pemesanan tiket itu tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus dilakukan secara daring melalui situs resmi penyedia tiket.

  5. Sebetulnya, kami kemarin hendak piknik ke pantai Anyer, tetapi tidak jadi alasannya yakni cuaca yang tidak mendukung.

  6. Kebakaran itu bukanlah yang pertama terjadi di pasar itu, melainkan sudah semenjak beberapa tahun yang lalu.

  7. Dulu saya sangat mempercayainya, tetapi kepercayaanku disia-siakannya dengan pengkhianatan yang dia lakukan kepadaku.

  8. Perusahaan itu bukanlah perusahaan tekstil, melainkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa mengantar paket kiriman barang.

  9. Aku sudah menasihatinya berulang-ulang kali, tetapi dia tetap saja berbuat menyerupai itu.

  10. Irfan bukanlah anggota band itu, melainkan manajer dari band yang tengah naik daun itu.

  11. Elvira mulanya yakni seorang anak yang periang, tetapi sebuah kejadian jelek menimpanya sehingga dia menjadi pemurung menyerupai ketika ini.

  12. Khanza bukanlah anak pertama dari empat bersaudara, melainkan anak kedua dari lima bersaudara.

  13. Sebetulnya, hari ini saya sudah pindah ke luar kota, tetapi tidak jadi alasannya yakni ada satu dan lain hal.

  14. Deri bukanlah seorang pengangguran, melainkan hanya seorang pekerja lepas yang mengerjakan pekerjaannya di dalam ruang kamarnya.

  15. Sebetulnya, saya sudah membeli sepasang sepatu baru, tetapi sepatu tersebut sekarang telah hilang alasannya yakni diuri oleh seseorang yang tidak dikenal.

  16. Seharusnya pak guru mengajar hari ini, tetapi tidak jadi alasannya yakni dia sedang sakit keras.

  17. Maya bukanlah adik dari Laras, melainkan sepupu dari siswi kelas XII Sekolah Menengan Atas tersebut.

  18. Hasil penjualan barang tersebut tidak akan kami gunakan, melainkan akan kami sumbangkan kepada pihak-pihak lain yang lebih membutuhkan.

  19. Kevin merupakan anak yang cerdas, tetapi kecerdasannya itu telah dirusak oleh perangainya yang buruk.

  20. Hari ini seharusnya ayah menjemputku pulang, tetapi tidak jadi alasannya yakni ayah masih ada urusan pekerjaan di kantor.

  21. Hari ini seharunya saya bersekolah, tetapi tidak jadi alasannya yakni ketika ini saya sedang terbaring sakit di kamarku.

  22. Acar seminar itu mestinya dilaksanakan hari ini, tetapi terpaksa harus diundur alasannya yakni ada hambatan nonteknis.


Demikianlah beberapa pola konjungsi koordinatif perlawanan dalam kalimat bahasa Indonesia. Untuk mengetahui beberapa pola konjungsi lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh konjungsi korelatif dan koordinatif, contoh konjungsi korelatif dalam kalimat, serta contoh konjungsi koordinatif korelatif subordinatif antarkalimat. Adapun pembahasan pada kali ini dicukupkan saja hingga di sini. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai konjungsi koordinatif pada khususnya, maupun mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com