Friday, March 29, 2019

√ 6 Rujukan Paragraf Pembuka Dan Epilog Dalam Bahasa Indonesia

Paragraf pembuka dan paragraf epilog merupakan dua diantara jenis-jenis paragraf menurut fungsinya. Paragraf pembuka ialah sebuah paragraf yang berfungsi sebagai pembuka suatu karangan atau tulisan. Sementara itu, paragraf epilog merupakan suatu paragraf yang fungsinya ialah menutup dan menyimpulkan sebuah karangan/tulisan. Untuk mengetahui menyerupai apa bentuk dari kedua paragraf ini, berikut ditampilkan beberapa pola paragraf pembuka dan epilog yang tertera di bawah ini!


A. Contoh Paragraf Pembuka


Contoh 1:


Siapa yang tak kenal dengan kota Bandung? Ibukota Jawa Barat ini memang memiliki pesona yang begitu memikat siapa pun, mulai dari gemerlap kotanya, kulinernya, sampai tempat-tempat wisatanya yang ada di hampir setiap teritorial di kota ini. Di artikel kali ini, kita akan mengetahui beberapa daerah wisata yang populer di Bandung dan wajib untuk di sambangi.


Contoh 2:


Masih ada yang belum memahami ancaman sampah elektronik. Padahal, sampah ini bisa menimbulkan kerusakan dan pencemaran alam yang lebih parah ketimbang sampah-sampah lain. Oleh karenanya, mengetahui secara mendalam ihwal sampah ini ialah suatu keharusan yang patut kita lakukan. Berikut ini ialah beberapa pembahasan ringkas mengenai menyerupai apa sampah elektronik dan ancaman yang ditimbulkannya!


Contoh 3:


Sebuah kata, kalimat, atau karangan niscaya memiliki makna di dalamnya. Makna-makna tersebut bisa kita tangkap secara eksklusif atau bahkan harus ditafsirkan secara mendalam terlebih dahulu. Dalam bahasa Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis makna yang perlu diketahui oleh kita bersama. Dengan mengetahui makna-makna ini, kita bisa mengkategorikan makna apakah yang terkandung dalam suatu kata, kalimat, ataupun goresan pena yang kita baca.


B. Contoh Paragraf Penutup


Contoh 1:


Dari klarifikasi di atas, kita bisa simpulkan bahwa sampah elektronik merupakan suatu sampah yang berbahaya dan menawarkan efek jelek untuk lingkungan. Oleh karenanya, pembuangan sampah ini ke tong sampah yang tepat, serta pendaurulangan jenis sampah ini perlu dilakukan biar sampah elektronik tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan dan juga manusia.


Contoh 2:


Kesimpulan dari pembahasan kali ini adalah, kita selaku insan janganlah selalu menyalahkan keadaan. Memang, terkadang kesengsaraan dan kesusahan yang kita alami ialah disebabkan oleh faktor eksternal di luar diri kita. Namun, alangkah lebih bijaknya kalau kita tidak menyalahkan terus hal tersebut dan mulai membenahi diri kita biar sanggup lebih baik lagi di esok hari.


Contoh 3:


Berdasarkan klarifikasi yang ada di atas, kita bisa simpulkan bahwa jenis-jenis paragraf menurut fungsinya terdiri atas empat jenis, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf selingan, dan paragraf penutup. Tiap paragraf ini memiliki ciri dan fungsinya masing-masing. Meski begitu, keempat jenis paragraf ini bisa saling melengkapi, terutama kalau dituliskan dalam suatu karangan ataupun suatu tulisan.


Demikianlah beberapa pola paragraf pembuka dan epilog dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola paragraf lainnya, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh paragraf induktif dan deduktif, contoh paragraf ineratif dan campuran, contoh paragraf eksposisi definisi ihwal hewan, contoh paragraf persuasi advertensi, serta contoh paragraf persuasi ihwal lingkungan. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menawarkan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian, entah itu mengenai paragraf pada khususnya, mau pun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Maafkan pula kalau terdapat kesalahan dalam penulisan dan pemaparan pada artikel kali ini. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com