Sebelumnya, beberapa pola proses perubahan makna dari beberapa di antara jenis-jenis pergeseran makna sudah ditampilkan di beberapa artikel. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain pola perubahan makna ameliorasi dan contoh perubahan makna peyorasi. Artikel kali ini juga akan menampilkan pola perubahan makna dari salah satu jenis pergeseran makna, yaitu makna sinestesia.
Makna sinestesia merupakan ungkapan suatu pancaindera yang diterapkan pada pancaindera lain yang tidak ada sangkut-pautnya degan ungkapan tersebut. Adapun beberapa pola terjadinya proses perubahan makna ini ialah sebagai berikut ini!
1. Dingin
Kata di atas merupakan suatu rasa yang hanya sanggup dirasakan oleh indera perasa (kulit) ataupun indera pengecap (lidah). Namun, pada pada makna sinestesia, kata di atas bisa dijadikan seuatu hal yang sanggup dilihat oleh pancaindera mata. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada pola kalimat berikut ini!
- Sikapnya terlihat begitu dingin.
Dari kalimat di atas, kita bisa mengetahui bahwa makna sinestesia telah mengubah dingin menjadi sesuatu yang sanggup dilihat mata. Indikator yang menyatakan bahwa dingin pada kalimat di atas sanggup dilihat ialah dari adanya kata terlihat yang ada sebelum kata dingin pada kalimat tersebut.
2. Pedas
Lazimnya, pedas merupakan satu rasa yang hanya sanggup dirasakan oleh indera pegecap atau lidah. Akan tetapi, proses perubahan makna sinestesia sanggup merubah rasa tersebut menjadi sesuatu yang sanggup didengar. Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan pola kalimat ini!
- Perkataannya terdengar sangat pedas.
Kalimat di atas merupakan kalimat yang mengandung perubahan makna sinestesia pada kata pedas yang telah bermetamorfosis sebagai sesuatu yang sanggup didengar. Bukti yang menyatakan bahwa pedas telah dirubah menjadi sesotu yang sanggup didengar ialah adanya kata terdengar pada pola kalimat di atas.
3. Lembut
Kata lembut merupakan suatu rasa yang hanya sanggup dirasakan oleh indera perasa (kulit). Namun, pada makna sinestesia, rasa tersebut bisa menjadi suatu rasa yang sanggup dirasakan oleh indera pengecap (lidah). Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada pola kalimat di bawah ini!
- Tekstur masakan ringan anggun itu begitu lembut membelai lidahku.
Kalimat di atas merupakan bukti bahwa kata lembut telah dirubah menjadi suatu rasa yang sanggup dirasakan oleh indera pengecap. Bukti adanya perubahan makna sinestesia itu ialah adanya kata lidahku yang ada pada kalimat di atas. Dengan adanya kata di atas, maka bisa disimpulkan bahwa makna sinestesia telah membuat lembut menjadi suatu rasa yang sanggup dikecap oleh lidah.
4. Kasar
Sama ibarat lembut, kata ini juga merupakan suatu rasa yang hanya bisa dirasakan oleh kulit. Tetapi, melalui proses perubahan makna sinestesia, kata tersebut bisa menjadi suatu rasa yang sanggup didengar oleh telinga. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada pola kalimat ini!
- Suara petikan gitar itu terdengar sedikit kasar.
Kalimat di atas menjadi bukti bahwa kasar bisa didengar oleh telinga. Adapun bukti atas hal tersebut ialah adanya kata terdengar pada pola kalimat di atas.
Demikianlah beberapa pola perubahan makna sinestesia dalam bahasa Indonesia . Jika pembaca ingin mengetahui bebrapa contoh makna kata sinestesia lainnya, pembaca bisa membuka artikel makna sinestesia dan contohnya, contoh makna sinestesia dan asosiasi, serta contoh makna ameliorasi, peyorasi, dan sinestesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com